Jakarta, IDN Times - Jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023, Erick Thohir menemui suporter sepak bola Indonesia di Denpasar, Bali. Pertemuan itu terjadi pada event #JagainET di Denpasar, Sabtu (11/2/2023).
Acara tersebut menghadirkan euforia luar biasa bagi suporter yang hadir pada acara tersebut. Erick pun menyampaikan beberapa hal kepada suporter, terkait perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya.
Erick menyatakan sepak bola Indonesia sejatinya perlu solusi, bukan hanya menunjuk kesalahan. Salah satu masalah yang dicontohkan adalah soal wasit. Erick mengaku, sudah ada solusi yang dia tawarkan untuk mengatasi masalah wasit ini.
"Misalnya wasit, jika jadi Ketua Umum PSSI, pertama datang ke rumah wasit, lihat. Supaya mereka jadi bagian dari pembangunan industri ini," ujar Erick.
Setelah itu, Erick berujar akan mengumpulkan suporter, untuk memberi pemahaman yang sama soal wasit. Dari situ, dia akan memberi penjelasan mengenai kondisi wasit di Indonesia. Perbaikan inilah yang ingin dia lakukan.
"Kemudian, kita mengumpulkan suporter, saresehan, supaya mereka tahu apa yang boleh dan tidak. Saya tahu banyak suporter yang kecewa karena sebelum pertandingan sudah tahu hasilnya," ujar Erick.
Erick berujar, perbaikan sepak bola Indonesia harus dibangun dari bawah. Salah satunya, adalah dengan mencari akar solusi tanpa harus menunjuk, siapa yang salah dan benar.
"Inilah perbaikan yang kami lakukan, tanpa harus menunjuk siapa yang salah dan benar. Kami harus tahu apa masalahnya. Tidak sekadar menjual visi-misinya, melainkan harus mewakili komunitas sepak bola," ujar Erick.
Co-Chair B.E.D.A, Pangeran Siahaan, mengapresiasi euforia yang dihadirkan oleh suporter sepak bola di Bali. Dia berharap euforia di Bali ini bisa mendorong voters untuk memilih kandidat yang tepat pada saat pemilihan Ketua Umum PSSI.
"Gempita yang dihadirkan para suporter di acara ini harus menjadi pertimbangan para voters untuk memilih kandidat yang bisa membawa PSSI ke arah yang lebih baik. Hari ini, Erick Thohir hadir bersama suporter bukan hanya untuk mendengar tapi juga untuk membawa perubahan,” kata Pangeran.