Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Degradasi Venezia ke Serie B Italia pada 2024/2025

bola yang digunakan Serie A 2024/2025. (x.com/SerieA)
bola yang digunakan Serie A 2024/2025. (x.com/SerieA)
Intinya sih...
  • Venezia hanya mampu bertahan di luar zona degradasi selama tiga pekan pada musim 2024/2025, dengan hanya meraih 29 poin dari 38 pertandingan.
  • Kehilangan pemain bintang seperti Tanner Tessmann dan Joel Pohjanpalo menjadi faktor utama degradasi Venezia, meski upaya penggantian pemain sudah dilakukan.
  • Meski memiliki pertahanan yang cukup baik, Venezia gagal mengoptimalkan lini serangnya sehingga tidak mampu mencetak banyak gol untuk memenangkan pertandingan.

Venezia bukanlah tim yang diunggulkan bertahan di Serie A Italia. Klub asal Venesia ini kerap keluar masuk kasta tertinggi karena tak mampu bersaing dengan klub-klub besar Italia.

Klub berjuluk I Leoni Alati ini sudah pernah masuk ke kasta tertinggi Liga Italia pada 2021/2022. Sayangnya, mereka hanya bertahan selama semusim lantaran hanya duduk di dasar klasemen Serie A Italia. 

Pada 2024/2025, klub ini kembali berlaga di divisi utama Liga Italia. Namun, sekali lagi, Venezia tidak mampu bersaing di kasta tertinggi dan kembali ke habitatnya. Terdapat fakta menarik di balik degradasi Venezia pada 2024/2025. Simak berikut deretannya. 

1. Hanya duduk di zona degradasi sepanjang 2024/2025

Penampilan Venezia sejak awal 2024/2025 tidaklah baik. Klub asuhan Pelatih Eusebio Di Francesco ini hanya bertengger di papan bawah. Mereka bahkan hanya duduk di luar zona degradasi pada dua pekan pembuka (pekan 1 dan 2) serta pekan ke-36 Serie A Italia.

Dalam 38 pertandingan, I Leoni Alati hanya mampu meraup 29 poin dari 5 kemenangan dan 14 keimbangan. Klub ini bahkan sudah menelan 19 kali kekalahan sepanjang 2024/2025. Penampilan buruknya membuat Venezia hanya bertengger di posisi ke-19 klasemen akhir Serie A Italia 2024/2025. 

Kekalahan terbesar Venezia pada 2024/2025 ketika bersua AC Milan pada giornatta keempat dengan skor 0-4. Sedangkan kemenangan terbesar Venezia ketika melawan Genoa pada pekan kelima dengan hasil 2-0. Ini membuktikan bahwa klub ini memiliki kelemahan di lini depan.

2. Venezia kehilangan pemain bintangnya di lini serang dan tengah

Salah satu faktor utama terdegradasinya Venezia adalah kualitas pemainnya. Setelah promosi ke kasta tertinggi Liga Italia, I Leoni Alati justru kehilangan beberapa penggawa utamanya. Mereka harus merelakan kepergian Tanner Tessmann yang hengkang ke Olympique Lyon pada musim panas 2024.

Tak hanya itu, Venezia juga harus merelakan kepergian Joel Pohjanpalo yang hijrah ke Palermo pada musim dingin 2025. Padahal, striker asal Finlandia itu menjadi pencetak gol terbanyak di Venezia pada paruh pertama 2024/2025. Alhasil, tidak ada sosok penggantinya pada paruh kedua. 

Sebenarnya, manajemen klub sudah mendatangkan Daniel Fila yang berfungsi menggantikan tugas Pohjanpalo. Namun, ia belum menunjukkan ketajamannya bersama Venezia. Pada paruh kedua 2024/2025, pemain asal Ceko itu hanya mencetak 2 gol dari 10 pertandingan. 

3. Venezia tidak mampu optimalkan pemain bintangnya

Buruknya penampilan Venezia pada 2024/2025 juga didorong gagalnya mengoptimalkan pemain bintangnya. Klub asal Venesia ini dikenal cukup apik di lini pertahanan. Terbukti, meski banyak menelan kekalahan, tim ini tidak pernah kebobolan lebih dari 4 gol dalam 1 pertandingan 

Lini pertahanan, Venezia sudah dengan diperkuat oleh bek tengah berkebangsaan Indonesia, Jay Idzes. Tak hanya itu, tim ini juga diperkuat kiper Filip Stankovic dan Ionut Radu yang tampil baik pada 2024/2025. Sedangkan di pos gelandang tengah, Venezia sudah diperkuat Hans Nicolussi Caviglia yang tampil efektif untuk menjaga pertahanan maupun membantu serangan. 

Meski sudah baik di lini belakang, sayangnya, pelatih Eusebio Di Francesco belum mampu meracik lini serang yang tajam. Alhasil, tim ini belum mampu mencetak banyak gol untuk memenangkan laga. Maksimal mereka hanya mampu menahan imbang tim-tim besar Italia. 

Venezia harus merelakan klubnya kembali berlaga di Serie B Italia 2025/2026. Kini, mereka harus berbenah dan segera memperbaiki diri dan tidak membiarkan pemain bintangnya pergi. Hal ini penting untuk kembali berjuang agar tidak lama berkutat di kasta kedua dan dapat promosi ke Serie A dalam semusim. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us