9 Fakta Menarik tentang Julian Nagelsmann, Pelatih Bayern Munich

Nagelsmann berusia 28 tahun ketika ia ditunjuk sebagai pelatih kepala Hoffenheim pada Februari 2016, menggantikan Huub Stevens yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Awalnya Nagelsmann sudah dipersiapkan untuk menjadi suksesor Huub Stevens pada awal musim 2016-2017.

Pada saat Nagelsmann datang, Hoffenheim berada diurutan ke-17 Bundesliga dan terancam degradasi. Dengan taktiknya, Nagelsmann berhasil menyelamatkan Hoffenheim dari jurang degradasi.

Lahir di Landsberg am Lech, Jerman Barat, Julian Nagelsmann bermain untuk tim muda 1860 Munich II. Di sana, Nagelsmann bermain dengan Christian Träsch dan Fabian Johnson, yang kemudian berkarier di Bundesliga.

Cedera lutut yang diderita tak lama setelah ia bergabung dengan Augsburg memupus harapan Nagelsmann untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Karena tak kunjung sembuh, Nagelsmann memutuskan gantung sepatu saat berumur 20 tahun.

Hoffenheim adalah salah satu dari sedikit klub di dunia yang menggunakan Footbonaut untuk menyempurnakan sentuhan dan kontrol pemain mereka, tetapi Julian Nagelsmann menggunakan teknologi ini secara lebih efektif dan efesien. Selain menggunakan drone untuk merekam pergerakan pemainnya, Nagelsmann juga memasang videowall raksasa di garis tengah lapangan latihan.

Sistem ini bekerja dengan 4 kamera, 2 dari menara tinggi di atas garis tengah dan 1 di belakang setiap gawang. Gambar dari setiap kamera dapat ditampilkan di layar kapan saja dan kamera dikendalikan oleh staf kepelatihan. Hal ini memberi Nagelsmann kesempatan untuk menjelaskan situasi secara lebih rinci.

Dalam sebuah wawancara, Julian Nagelsmann pernah mengatakan bahwa mantan pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, adalah sumber inspirasinya. Tak hanya Guardiola, Nagelsmann juga mengakui bahwa mantan pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel, memiliki pengaruh terbesar terhadap karier kepelatihannya.

Dua musim karier Nagelsmann bersama Leipzig membuktikan betapa jeniusnya ia. Dia melatih timnya untuk mampu bermain dalam sejumlah formasi, mulai dari formasi tiga atau empat bek, hingga formasi dengan target man atau tanpa penyerang tengah sama sekali.

Hal semacam ini membuat timnya sangat sulit diprediksi oleh lawan. Bahkan, ketika susunan pemain dirilis, terkadang tidak jelas apa yang ingin dilakukan Nagelsmann. Ketika strateginya tidak berjalan lancar, Nagelsmann sering mengubah taktik dan formasi saat pertandingan berlangsung.

Jika melihat strategi dan taktik yang diperagakan oleh skuad Julian Nagelsmann, kita bisa menyaksikan nuansa skuad Thomas Tuchel di sana. Dari segi permainan, Nagelsmann belajar banyak dari Tuchel yang suka bermain menyerang, sedangkan untuk urusan pemain muda, Nagelsmann terinspirasi dari Arsene Wenger, Barcelona, dan Villareal dalam hal pengembangan bakat muda potensial.

Nagelsmann adalah seorang pemikir keras. Nagelsmann meraih nilai A dalam kursus lisensi kepelatihan profesional, menempati posisi kedua di kelasnya di belakang mantan pelatih Schalke, Domenico Tedesco. Selain itu, keahlian Nagelsmann di ruang ganti Hoffenheim mengesankan komunitas sepak bola Jerman sehingga ia terpilih sebagai Pelatih Terbaik tahun 2016.

Dalam bahasa Jerman terdapat dua kata yang berarti kamu, yakni du dan sie. Du adalah kata nonformal, sedangkan sie adalah kata formal atau kata yang lebih hormat. Karena berasal dari generasi yang hampir sama dengan para pemainnya, Nagelsmann cenderung menggunakan kata du agar lebih akrab dengan skuadnya.

Nagelsmann memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada anak asuhnya, yakni menyerahkan kepada mereka untuk memilih kapten klub dan menetapkan tujuan klub. Mantan pelatih Bayern, Jupp Heynckes, memberi izin kepada Nagelsmann untuk menggunakan kata du pada Januari 2018 setelah kemenangan 5-2 Bayern atas Hoffenheim di Allianz Arena.

Pada Oktober 2017, Julian Nagelsmann menjadi pelatih kepala pertama di dunia sepak bola yang mendaftar ke Common Goal, sebuah proyek tempat para pesepak bola menjanjikan setidaknya 1 persen dari gaji mereka untuk dana kolektif yang dikelola oleh organisasi nonpemerintah, Streetfootballworld yang berbasis di Berlin.

Nagelsmann bergabung dengan sesama perwakilan dari Bundesliga, yakni Mats Hummels, Serge Gnabry, dan Dani Olmo. Common Goal diluncurkan dengan dukungan dari pesepak bola Spanyol, Juan Mata.

Buat kamu yang pernah menonton atau menyaksikan pertandingan RB Leipzig atau Bayern Munich, kamu pasti sering melihat Julian Nagelsmann berteriak memberikan arahan kepada pemainnya. Tak hanya gaya kepelatihannya, Julian Nagelsmann juga sering menjadi pusat perhatian di atas lapangan karena gaya busananya. Nagelsmann acap kali tampil modis di pinggir lapangan dengan menggunakan setelan jas rapi lengkap dengan dasi dan rompi.

Awala kariernya bersama Bayern München, Nagelsmann sudah memenangkan trofi DFL-Supercup 2021. Menarik ditunggu perjalanan Bayern München musim 2021/2022 ini bersama pelatih anyar mereka, Julian Nagelsmann.