Jakarta, ID Times - Performa Romelu Lukaku bersama Chelsea yang mendadak drop menjadi sorotan. Apa yang terjadi dengan Lukaku, juga mengingatkan publik atas kutukan nomor punggung 9 dan striker mahal di Chelsea.
Ya, Lukaku bukan pengguna nomor punggung 9 yang kariernya mendadak menurun usai bergabung dengan Chelsea. Berikut sembilan pengguna nomor punggung 9 Chelsea yang disebut-sebut kena kutukan.
Romelu Lukaku jadi penerima kutukan nomor punggung 9 Chelsea yang baru. Dalam 10 laga terakhir, Lukaku mengalami masa paceklik gol bersama Chelsea.
Lukaku semula begitu tajam saat tampil bareng Inter Milan. Dipulangkan untuk menjadi solusi di lini depan The Blues, karier Lukaku justru mendadak Chelsea. Bahkan, julukan Flopkaku sempat menggema di Twitter, sebagai bentuk kemarahan dari fans Chelsea.
Tammy Abraham merupakan pemain didikan Chelsea yang jadi salah satu pilar yang memperkuat Chelsea di era Frank Lampard. Tammy disebut-sebut jadi sosok ideal untuk menggunakan nomor punggung 9 bersama Chlsea.
Namun, sejak kedatangan Thomas Tuchel, Tammy justru jarang dimainkan. Tuchel lebih percaya kepada Timo Werner untuk menjadi striker utama dibanding Abraham.
Datangnya Lukaku membuat Abraham semakin tergeser. Abraham akhirnya pindah ke Roma dan mulai meningkat performanya.
Gonzalo Higuain jadi salah satu pemain kunci Maurizio Sarri kala masih membesut Napoli. Higuain didatangkan Chelsea dari Juventus dengan status pemain pinjaman di bursa transfer musim dingin tahun 2019. Itu juga berdasarkan rekomendasi Sarri.
Tapi, Higuain hanya bermain satu musim di Chelsea. Performanya dinilai jauh dari harapan dan tak memuaskan. Higuain hanya mencetak lima gol selama semusim bersama Chelsea.
Pemain lain yang disebut kena kutukan nomor punggung 9 Chelsea adalah Alvaro Morata. Disertai ekspektasi tinggi, Morata diboyong dari Real Madrid dengan banderol 66 juta poundsterling pada tahun 2017.
Morata hanya bisa mencetak 15 gol 48 laga bersama Chelsea. Morata sempat dipinjamkan ke Atletico Madrid pada tahun 2019 sebelum pindah secara permanen setahun setelahnya.
Kutukan nomor punggung 9 Chelsea juga menghampiri Radamel Falcao. Saat membela FC Porto dan Atletico Madrid, Falcao dikenal sebagai striker yang sangat tajam.
Falcao dinobatkan sebagai top scorer Liga Europa dua kali beruntun, yakni di musim 2010/2011 dan 2011/2012. Falcao bergabung dari AS Monaco ke Chelsea dengan status pinjaman.
Namun, Falcao lebih sering cedera ketimbang bermain reguler bersama skuad The Blues. Falcao hanya mencetak satu gol dari 12 penampilannya selama bermain untuk Chelsea.
Pindahnya Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea pada 2011 takkan mudah dilupakan. Kala itu, Torres sedang dalam performa terbaiknya bersama Liverpool dan dibeli dengan mahar 50 juta poundsterling kala itu. Torres jadi pemain termahal di Chelsea pada masa nya.
Kedatangan Torres semula direncanakan untuk menggantikan Didier Drogba. Namun, kutukan nomor punggung 9 menimpa Torres. Performanya tidak sesuai harapan. Torres hanya mencetak 45 gol dari 172 penampilan.
Tapi, Torres punya tuah. Dia beberapa kali mencetak gol krusial yang membawa Chelsea jadi juara di sejumlah ajang, salah satunya Liga Champions.
Menjadi salah satu pemain berbakat pada masanya, Jose Mourinho yang kala itu baru melatih Chelsea, kepincut untuk mendatangkan seorang Mateja Kezman dari PSV Eindhoven. Kala masih bermain bersama PSV, Kezman dikenal sebagai striker muda yang berbakat dan sangat tajam. Raihan 129 gol dari 176 penampilannya bersama PSV merupakan bukti ketajamannya.
Dengan catatan tersebut, Kezman sangat diharapkan untuk dapat bersinar bersama Chelsea di Premier League. Sayang, penampilan Kezman di Chelsea justru melempem. Kezman hanya bertahan satu musim sebelum akhirnya pindah ke Atletico Madrid pada musim selanjutnya.
Boulahrouz jadi salah satu pemain non-striker yang menggunakan nomor punggung 9 di Chelsea. Fakta Boulahrouz seorang bek, tak membuatnya lepas dari kutukan nomor 9 di Chelsea.
Boulahrouz menjadi bek tengah Chelsea pada 2006. Karier Boulahrouz tidak berjalan sesuai rencana. Boulahrouz hanya tampil sebanyak 23 laga dalam dua tahun kariernya bersama Chelsea sebelum akhirnya ia pindah ke VfB Stuttgart tahun 2008.
Perjalanan Boulahrouz di Chelsea pun lebih dikenal dengan nyentriknya nomor punggung yang ia kenakan ketimbang kontribusinya bersama tim.
Crespo didatangkan ke Chelsea pada 2003 dengan harga 26 juta euro kala itu dari Inter Milan. Pada masanya, Crespo lama bermain di Serie A bersama Parma, Lazio, dan Inter Milan, dan memiliki ketajaman luar biasa.
Namun, saat merapat ke Chelsea, Crespo justru gagal meneruskan ketajamannya. Dia tak mampu memenuhi ekspektasi tim dan fans atas kebutuhan lini depan Chelsea. Selama kariernya di Chelsea, legenda tim nasional Argentina ini lebih sering dipinjamkan ke klub lain seperti Inter Milan dan AC Milan. Hingga akhirnya, pada 2008, Crespo kembali lagi ke Inter Milan dengan status bebas transfer.