Jakarta, IDN Times - FIFA mengeluarkan keputusan terkait kontroversi Timnas Jerman. Die Mannschaft diketahui melakukan gestur menutup mulut sesaat sebelum menghadapi Timnas Jepang, Rabu malam WIB (23/11/2022).
Timnas Jerman melakukan itu karena memprotes keputusan FIFA yang akan memberi sanksi kepada siapa pun yang memakai ban kapten pelangi. Namun, FIFA telah buka suara dan menyatakan tidak akan memberikan sanksi kepada tim asuhan Hansi Flick tersebut.
FIFA memutuskan untuk melarang seluruh tim memakai ban kapten pelangi. Keputusan tersebut direspons Timnas Jerman dengan gestur menutup mulut saat sesi foto tim sebelum laga dimulai. Namun, Jerman menyanggah kalau itu adalah pernyataan bersifat politik.
“Ini bukan tentang membuat pernyataan politik. Hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menolak ban kapten sama dengan menolak suara kami. Kami tetap berdiri di posisi kami," kata pihak Jerman dalam pernyataan mereka.
Kampanye sebenarnya didukung tujuh tim nasional. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan kurangnya penegakkan hak asasi manusia di negara tuan rumah, Qatar. Namun, mereka juga tahu ada ancaman kartu yang bisa diberikan kalau mereka melanggar.
“Kami tidak bisa menempatkan pemain kami di posisi mereka bisa saja mendapat hukuman kartu,” tulis mereka dalam sebuah pernyataan dilansir Football London.
Lebih lanjut, ketujuh tim tersebut tidak ingin mengambil risiko untuk mengenakan ban kapten pelangi. Akhirnya mereka memerintahkan pemainnya untuk tidak mengenakan itu.
“Jadi, kami telah meminta para pemain kami untuk tidak mengenakan ban kapten tersebut di pertandingan,” lanjut pernyataan itu.
Timnas Jerman juga tidak mengenakan ban kapten pelangi saat melawan Timnas Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar. Namun, mereka merasa suara mereka dibungkam. Oleh karena itu, mereka menunjukkan gestur menutup mulut sebelum pertandingan.