Gol Masa Kritis Spanyol Hentikan Dongeng Jepang di Olimpiade Tokyo

Tampil sebagai tim tamu, Spanyol lebih mendominasi jalannya laga sejak dimulai. Tim asuhan Jose Luis de La Fuente mampu menampilkan kombinasi umpan-umpan pendek yang cepat. Dua gelandang muda, Pedri dan Mikel Merino, mampu mendistribusikan dengan baik kepada lini serang Spanyol.

Sementara, Jepang bermain sabar. Mereka hanya menunggu para pemain Spanyol di garis pertahanan sendiri. Tim Matahari Terbit hanya mengandalkan serangan balik cepat dan memanfaatkan kecepatan para pemain mudanya, seperti Takefusa Kubo.

Beberapa kali, trio penyerang Spanyol yang diisi Mikel Oyarzabal, Rafa Mir, dan Dani Olmo, berhasil membuat ancaman ke gawang Jepang yang dikawal  Kosei Tani. Hanya saja, hingga duel berlangsung 20 menit, para pemain belakang Jepang masih tampil disiplin menjaga lini pertahanan agar tak bobol.

Jepang sebetulnya beberapa kali mampu membuat peluang berbahaya. Daichi Hayashi beberapa kali lolos dari pengamatan para pemain belakang Spanyol yang digalang dua palang pintu kuat, Eric Garcia dan Pau Torres. Namun, Unai Simon masih belum mendapatkan tekanan berarti.

Jepang kembali membuat peluang berbahaya pada menit 42. Berawal dari aksi individu Kubo, para pemain Spanyol sedikit terpancing ke sisi kanan pertahanan. Kubo yang meliuk-liuk mampu melepaskan umpan cukup baik. Sayang, para penyerang Jepang belum bisa menyelesaikannya jadi gol.

Kedua tim berusaha mencetak gol untuk bisa unggul pada babak pertama ini. Beberapa ancaman pun berhasil dibuat kedua tim. Namun, hingga 45 menit pertama habis, belum ada satupun gol berhasil diciptakan. Walhasil, duel Jepang vs Spanyol di babak pertama berakhir sama kuat 0-0.

Usai turun minum, para pemain Jepang lebih berani keluar menyerang. Mereka tak lagi banyak menunggu bola di lapangan. Hasilnya cukup baik. Pada menit 51, Jepang sudah berhasil menciptakan peluang berbahaya melalui aksi kombinasi Hayasi dan Reo Hatate. Sayang, sepakan Hatate masih belum mencapai sasaran.

Spanyol sebetulnya juga berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya, salah satunya dari Rafa Mir pada menit 70. Namun, usahanya digagalkan Kosei Tani yang bermain gemilang di bawah mistar gawang Jepang.

Kubo hampir membuat Jepang unggul menit ke 78. Usai meliuk-liuk di dalam kotak penalti sebelah kanan Spanyol, dia melepaskan sepakan keras ke arah gawang. Beruntung Unai Simon masih begitu sigap menahan bola. Spanyol pun terhindar dari kebobolan dalam laga ini.

Di sisa babak kedua, Spanyol beberapa kali menciptakan peluang lewat Mikel Oyarzabal hingga Rafa Mir. Namun, lagi-lagi kedisiplinan pemain Jepang masih membuat mereka gagal mencetak gol. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya skor masih belum berubah. Duel pun dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu.

Pada babak pertama perpanjangan waktu, kedua kesebelasan tak mampu menciptakan peluang berbahaya. Mereka lebih sering berkutat dengan bola di lini tengah. Tercatat, hanya satu peluang diciptakan penyerang Jepang, Daizen Maeda. Hingga 15 menit pertama berakhir, kedua tim masih bermain dengan skor kacamata.

Memasuki babak kedua, Spanyol berusaha menyelesaikan pertandingan tanpa melewati adu tos-tosan. Mereka menggempur pertahanan Jepang yang mulai kehilangan konsentrasi. Hasilnya cukup efektif, karena Marco Asensio akhirnya bisa menceploskan bola ke gawang Jepang menit 115. Skor berubah 1-0 untuk Spanyol.

Jepang berusaha mengejar ketertinggalan untuk bisa menyamakan kedudukan. Namun, karena waktu yang tersisa sangat terbatas, Jepang gagal menciptakan gol hingga perpanjangan waktu babak kedua selesai. Laga pun akhirnya dimenangkan Spanyol dengan skor tipis 0-1.