Gol Solo Run Miliknya Raih Puskas Award, Seberapa Cepat Son Heung-min?

Gol indah ini terjadi melalui serangan balik yang cepat. Saat pertandingan berjalan 23 menit dan Spurs sedang diserang, Son mendapat bola dan mulai berlari ke arah area serang lawannya. Sekitar 58.000 penonton pun berdiri dari tempat duduknya dan mulai berteriak, "Ayo Son!" Son pun terus berlari meliuk-liuk melewati enam pemain Burnley sebelum akhirnya melesatkan bola ke gawang lawan. 

Wajar jika gol itu kemudian diganjar oleh FIFA sebagai gol terbaik. Media Korea, Donga.com menyebut Son kala itu berlari sambil membawa bola dengan kecepatan 34,4 kilometer per jam. Atau, jika saat itu Son berlari 100 meter, ia hanya membutuhkan waktu 10,50 detik.

Sementara, New York Times menulis bahwa Son hanya melakukan 12 sentuhan dengan jarak ia berlari sejauh 73,12 meter. Sebelumnya, Son juga pernah membuat gol melalui solo run dengan jarak 50 meter kala melawan Chelsea. 

Meski menjadi gol terbaik tahun ini, Son mengaku sebenarnya tak berniat melakukan solo run. Kala itu, ia justru mencari striker Tottenham, Dele Ali. "Aku sempat berlari pelan untuk mencari Dele Ali, tapi aku tak menemukannya. Beruntung aku menemukan ruang tembak yang cukup untuk mengeksekusi bola," kata dia. Selain mencetak gol indah, sore itu juga ditutup dengan kemenangan besar Tottenham atas Burnley 5-0.

Tahun 2020 bisa jadi merupakan salah satu momen pencapaian tertinggi Son dengan Puska Award di tangannya. Namun, apa yang didapat Son saat ini bukanlah hal yang instan. Adalah sosok sang ayah, Son Woong-jung yang menjadi aktor utama kesuksesan pemain 28 tahun ini. Ayah Son sendiri sebelumnya juga pernah bermain sebagai pemain profesional di Korea Selatan.

Dikutip dari BBC, ia mengaku mendapat latihan yang super keras dari sang ayah. Bahkan, tak jarang sang ayah memukulnya saat ia membuat kesalahan. Meski sudah menjadi pemain profesional, Son mengaku tetap mendapat pengawasan dari sang ayah. Ia pun tak boleh menikah sebelum mencapai puncak karier. 

Mencetak gol dengan berlari tunggal memang sudah menjadi keahlian Son. Tapi soal kecepatan, ternyata ia bukan jawaranya. Ada beberapa versi pemain yang dianggap menjadi pemain tercepat saat ini. Bleacher Report misalnya, ia menempatkan mantan pemain liga Amerika, Colorado Rapid, Marvell Wynne. Wynne disebut pernah berlari 10,39 detik untuk jarak 100 meter atau 34,7 km/jam.

Media Prancis, Le Figaro juga pernah merilis 10 pemain tercepat di dunia. Mereka menempatkan pemain PSG, Kylian Mbappe di urutan pertama dengan kecepatan 36 km/jam.

Bagaimanapun Son Heung-min telah membuktikan bahwa dirinya layak diganjar dengan Puskas Award. Ia juga menjadi contoh bahwa hasil tak akan mengkhianati kerja keras.