Jakarta, IDN Times - Manajer FC Bekasi City, Hamka Hamzah, mengkritik para pengurus PSSI jelang gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Dia menyebut pengurus federasi lebih banyak yang berpolitik.
"Yang memegang sepak bola ini cuma 30 persen saja ingin memajukan sepak bola, 70 persennya lagi berpolitik. Saya harap ini dibalik ya," ujar Hamka dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI yang diadakan PSSI Pers, Senin (12/2/2023).
Hamka berujar, sepak bola Indonesia tak akan maju jika federasi hanya digunakan sebagai alat politik. Dia mencontohkan di Malaysia, sepak bola maju karena politik dijauhkan dari federasi. Pengalaman itu didapat saat dia main di PKNS FC.
"Kalau di Indonesia, yang maju bukan Timnas atau kompetisi, tetapi bapak-bapak yang terpilih (pengurus). Di Inggris, kita tidak kenal pengurus federasinya. Di Indonesia, pengurus lebih terkenal dari sepak bolanya," tutur Hamka.
Selain mengkritik pengurus, Hamka juga menekankan pentingnya memperbaiki kualitas kompetisi di Indonesia. Dia berujar, Indonesia tak perlu jauh belajar ke Eropa soal kompetisi. Malaysia dan Thailand sudah jauh lebih baik sekarang.
"Kalau ingin sepak bola Indonesia maju, kualitas kompetisi harus diperbaiki. Sesederhana itu. Tidak perlu kita jauh-jauh belajar ke Eropa untuk contoh kompetisi. Tengok saja tetangga yang berhasil macam Thailand atau Malaysia," ujar Hamka.
Lebih lanjut, Hamka juga mendesak agar Liga 2 dan Liga 3, yang kini tengah berhenti, dilanjutkan kembali. Dia pun meminta PSSI segera memberi kepastian, karena para pemain butuh hal itu.
"Yang saya perjuangkan, tetap Liga 2 dan Liga 3, cuma jawaban dari salah satu Exco (PSSI) seperti itu, masih mengambang. Saya kira kami butuh kepastian. Sepak bola butuh kepastian, bukan janji-janji," ujar Hamka.