Persija Tersingkir dari Piala Presiden, Manajer Enggan Salahkan Wasit

Maman kecewa Persija gagal penuhi target

Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta harus memupus mimpinya untuk bisa meraih gelar juara Piala Presiden dua tahun beruntun. Sebab, secara mengejutkan, skuat Macan Kemayoran tersebut harus takluk oleh Kalteng Putra di babak delapan besar lewat adu penalti 3-4 (1-1) di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Kamis (28/3).

Laga kali ini memang berjalan dramatis, sebab dua gol yang tercipta pada waktu normal dianggap kontroversial. Gol pertama yang diciptakan oleh pemain Kalteng Putra, Patrich
Wanggai, bisa dibilang tak sah karena eks pemain Persib Bandung tersebut melakukan sundulan dengan tangannya.

1. Manajer Persija terima kekalahan dengan sportif

Persija Tersingkir dari Piala Presiden, Manajer Enggan Salahkan WasitIDN Times/Daruwaskita

Sedangkan, gol yang diciptakan Persija juga sama. Bruno Matos yang mampu menceploskan bola ke gawang Kalteng Putra yang dikawal Dimas Galih sebetulnya sudah terlebih dahulu dalam posisi offside.

Walau dipenuhi banyak kejadian kontroversial, manajer Persija, Ardi Tjahjoko, dengan sportif menerima kekalahan Persija oleh Kalteng Putra. Menurut dia, yang namanya main
bola pasti akan selalu ada menang dan kalah, dan itu adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Resmikan Pembangunan Stadion BMW untuk Persija, Anies Diserbu Jakmania

2. Ardi sebut wasit adalah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahannya

Persija Tersingkir dari Piala Presiden, Manajer Enggan Salahkan WasitAntara FOTO/Galih Pradipta

Disinggung mengenai keputusan kontroversial wasit yang mengesahkan gol Wanggai, Ardi menyebut tak mau berkomentar banyak. Penonton pun, lanjut dia bisa melihat semuanya.
Tapi, sebetulnya wasit yang tahu semua di lapangan.

"Wasit bagus, buat saya tak masalah. Namanya manusia ada benar dan salahnya. Jadi mungkin pas lagi miss atau tidak benar-benar lihat, jadi saya tidak tahu juga soal itu," kata
Ardi dalam sesi konferensi pers usai laga.

3. Ardi setuju jika kompetisi menggunakan VAR, hanya...

Persija Tersingkir dari Piala Presiden, Manajer Enggan Salahkan WasitVerdict

Ardi juga tak bisa berbicara jauh mengenai kemungkinan adanya Video Assistant Referee (VAR). Walau demikian dirinya setuju-setuju saja jika dalam kompetisi nanti teknologi tersebut akan diterapkan.

"Menurut saya oke saja jika ada Video Assistant Referee (VAR). Cuma menurut kacamata pribadi saya, jika ada VAR, drama dalam sepakbola jadi tak ada. Jadi, kalau harus, ya
tadi konsekuensinya. Kalau tidak pakai VAR, yang kalah harus bisa menerima itu," ujar dia.

4. Persija masih tampil di AFC Cup

Persija Tersingkir dari Piala Presiden, Manajer Enggan Salahkan WasitTwitter/@Persija_Jkt

Kekalahan itu pun tak jadi masalah. Sebab, kata Ardi, para penggawa Persija sudah menunjukkan permainan yang penuh semangat, fight, ingin menang walau hasilnya tak sesuai dengan keinginan. "Ya gak masalah, mungkin ada hikmahnya. Hikmahnya dalam arti kami bisa konsentrasi ke AFC," sambungnya.

Sementara, salah satu bek gaek Persija, Maman Abdurrahman, mengungkapkan kekecewaannya. Pemain berusia 36 tahun itu merasa timnya sudah mengusung target maksimal di turnamen yang sudah digelar untuk keempat kalinya tersebut.

"Ini begitu sulit bagi kami, tapi hasilnya memang seperti ini. Harus diterima, selamat untuk Kalteng Putra, kami selanjutnya fokus ke AFC," tukas eks penggawa Persib tersebut.

Walau harus tersingkir di Piala Presiden 2019, Persija sendiri masih berjuang mewakili Indonesia di AFC Cup. Yang paling dekat, Rohit Chand dan kolega harus terbang ke Filipina untuk melawan Ceres Negros pada laga Grup G Piala AFC 2019 di Stadion Panaad Park, Bacolod pada 3 April.

Baca Juga: Dikalahkan Tim Promosi, Persija Gagal Pertahankan Gelar Piala Presiden

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya