Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima Besar

Ada teman senegara Ezechiel Ndouassel di Semen Padang

Jakarta, IDN Times - Datang sebagai tim promosi, Semen Padang kembali mencoba merajut asa untuk jadi tim yang disegani di kompetisi sepak bola paling elite di Indonesia. Berbekal prestasi sebagai runner up, Kabau Sirah --julukan Semen Padang-- langsung membidik target jadi tim kuda hitam yang bisa menembus lima besar di musim ini.

Lalu, mungkinkah Semen Padang bisa jadi tim under dog yang mampu mewujudkan ambisinya musim ini?

1. Semen Padang bisa bangkit dengan cepat usai terpuruk musim lalu

Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima Besarliga-indonesia.id

Semen Padang hanya butuh waktu setahun untuk bisa kembali merumput di kompetisi Liga 1. Setelah terlempar ke Liga 2, Irsyad Maulana dan kolega berhasil kembali menunjukkan semangat juang 'Urang Awak' yang menjadi ciri khas permainan Semen Padang. Wajar jika melihat yang ditunjukkan di kompetisi kasta kedua kemarin, Semen Padang diganjar prestasi sebagai runner up sekaligus tiket lolos ke Liga 1.

Raihan itu memang sedikit tak terduga. Sebab, Semen Padang banyak mengandalkan pemain anyar yang tergolong cukup hijau, atau bisa dibilang minim pengalaman di kompetisi sepak bola Tanah Air. Maklum, sebelumnya mereka banyak ditinggal pemain andalan lantaran tetap memilih tampil di Liga 1.

Baca Juga: Dedi Gusmawan Lebih Pilih Semen Padang daripada PSMS 

2. Syafrianto Rusli jadi kunci kebangkitan Semen Padang

Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima Besarpssi.org

Sosok di balik keberhasilan Semen Padang promosi musim ini tentu layak disematkan kepada pelatihnya, Syafrianto Rusli. Ia bisa mengembalikan Semen Padang ke Liga 1 setelah terdampar di Liga 2 selama satu tahun.

Eks pelatih PSPS Pekanbaru ini mampu merestorasi klub kebanggaan masyarakat Minang ini meski dihuni pemain seadanya. Terbukti, ia mampu memadukan pemain-pemain muda, seperti Rendy Oscario, dan dengan pemain senior, macam Irsyad Maulana, hingga mematahkan ekspektasi publik.

Sebelumnya, tak sedikit pihak yang ragu dengan kemampuan melatih Syafrianto Rusli. Pasalnya, ia sendirilah yang tak mampu menyelamatkan Semen Padang dari jurang degradasi di kompetisi tahun 2017 usai mengambil alih posisi Nil Maizar yang tak mampu mengangkat kinerja tim pada saat itu.

3. Usung target tinggi, manajemen Semen Padang lebih serius siapkan tim dengan mendatangkan pemain berkualitas

Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima BesarInstagram/@semenpadangfcid

Tak mau kembali merasakan pahitnya terdepak di Liga 1, Semen Padang kali ini lebih serius menyiapkan skuatnya. Walau berhasil finish di posisi kedua di Liga 2, manajemen tetap melakukan perombakan besar guna bisa tetap bertahan dalam persaingan sengit di Liga 1.

Mereka cukup agresif di bursa transfer kali ini dengan mengganti hampir 50 persen pemain lama. Walau tak ada nama besar, pemain-pemain macam, Teja Paku Alam, Syaiful Indra Cahya, Dedi Gusmawan, serta legiun asingnya, Jose Sardon (Argentina), Shukurali Pukatov (Uzbekistan), Alberto Barcia (Argentina), dan Karl Max Bathelemy (Chad), tetap memiliki kualitas bagus.

Dua nama terakhir mungkin bisa jadi akan jadi kunci permainan Semen Padang di Liga 1 edisi kali ini. Karl Max misalnya, ia digadang-gadang memiliki kemampuan yang tak kalah hebat dari rekan senegaranya, Ezechiel Ndouassel di Persib Bandung, karena memiliki gaya permainan yang mirip.

Sedangkan, Mario Barcia bisa jadi andalan Semen Padang untuk menjadi metronom di lini tengah. Dengan kemampuan intercept, olah bola yang tenang, dan punya visi bermain bagus yang didukung keahlian memberikan umpan matang jadi faktor penting baginya.

4. Semen Padang sejak dulu dikenal sebagai tim Kuda Hitam

Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima BesarInstagram/@semenpadangfcid

Semen Padang memang bukan tim sebesar Persib, Persija, PSM atau tim perserikatan lain. Mereka hanyalah klub jebolan Galatama yang prestasinya masih naik turun. Tercatat, hanya sekali mereka mampu meraih gelar terbaik di Piala Galatamna saat menundukkan raksasa liga tersebut, Arema FC pada tahun 1992.

Berkat hal itulah, Semen Padang terus dikenal sebagai tim mengejutkan. Hal itu terus tertanam walau format kompetisi berubah karena menggabungkan dua liga (Galatama dan Perserikatan) pada tahun 1994/1995. Namun, hingga memasuki era Milenium, Semen Padang masih belum bisa menorehkan prestasi.

Sebetulnya, Semen Padang sempat menorehkan prestasi menjadi kampiun dalam kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012. Namun, kala itu kompetisi terbelah akibat dualisme yang terjadi di tubuh PSSI.

5. Sudah launching tim, Semen Padang siap berprestasi di Liga 1

Profil Semen Padang: Kuda Hitam Bidik Target Lima BesarInstagram/@semenpadangfcid

Keseriusan manajemen Semen Padang musim ini tak main-main. Klub tersebut resmi memperkenalkan skuatnya musim ini pada 27 April lalu. Mereka langsung canangkan target untuk siap memberikan prestasi terbaik degan masuk lima besar musim depan.

"Alhamdulillah malam ini kami langsungkan launching tim untuk mengarungi musim Liga 1 2019. Dengan kekuatan tim yang ada kami berharap pemain siap bersaing. Target kami tak muluk-muluk, putaran pertama berada di delapan besar dan akhir musim minimal berada di lima besar. Itu adalah target yang kita canangkan ke tim," kata CEO Semen Padang, Rinold Thamrin dilansir laman resmi klub.

Dalam launching itu Semen Padang juga memperkenalkan legiun asing anyar, Jose Sardon, menggantikan posisi Nildo Victor Juffo yang mengalami cedera dan juga menunjukkan jersey yang akan digunakan penggawa Semen Padang untuk mengarungi kompetisi yang akan mulai digelar pada 15 Mei mendatang.

 

Skuat Semen Padang di Liga 1 2019

Kiper: Teja Paku Alam, Rendy Oscario, Iqbal Bachtiar

Bek: Haidir Lestaluhu, Syaiful Anwar, Shukurali Pulatov (Uzbekistan), Agung Prasetyo, Muhammad Rifki, Dedi Gusmawan, Hamdi Ramdhan, Novrianto, Roni Rosadi, Boas Atururi, Syaiful Indra.

Gelandang: Manda Cingi, Ronaldo Eko Julianto, Noah Harewan, Leo Guntara, Rosad Setiawan, Mario Barcia (Argentina), Rudi, Nildo Victor Juffo (Brasil), Finno Andrianas, Fridolin Yoku, Kevin Ivander.

Penyerang: Riski Novriansyah, Afriansyah, Dedi Hartono, Irsyad Maulana, Adi Nugroho, Karl Max Barthelemy (Chad).

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Jelang Sepak Mula Liga 1 2019

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya