Tes COVID-19 Dipertanyakan, Persebaya Tuntut PT LIB Lakukan Evaluasi 

Persebaya lakukan tes PCR 3 kali dan hasilnya berbeda-beda

Jakarta, IDN Times - Persebaya meminta operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakulan evaluasi pada proses tes PCR COVID-19. Hal itu menjadi tuntutan usai para pemainnya mendapatkan hasil yang berbeda saat melakukan tes secara mandiri.

Skuad Bajul Ijo melakukan tes PCR ulang kepada seluruh pemain dan ofisial sebelum bentrok dengan Persipura, Minggu (6/2/2022). Tes itu dilakukan untuk mencari second option merujuk hasil tes yang dilakukan PT LIB sehari sebelumnya, dan tes PCR pribadi dua hari sebelumnya.

Dilansir dari laman Persebaya, saat melakukan tes berkala pada 4 Februari, ada pemain Persebaya yang dinyatakan positif. Mereka adalah Satria Tama, Samsul Arif,dan M Hidayat. Hasil tes dari dua nama terakhir itu bahkan menunjukkan CT yang rendah, yakni 25 dan 22. Menunjukkan virus yang menjangkit tinggi, mereka pun harus absen dalam OT.

Sementara, satu pemain yang sempat dinyatakan positif pada 1 Februari, yakni Koko Ari, mendapatkan hasil negatif dalam tes tersebut.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Merebak, Liga 1 2021/22 Dihentikan Sementara?

1. Sudah melakukan tes beberapa kali dan hasilnya berbeda-beda

Tes COVID-19 Dipertanyakan, Persebaya Tuntut PT LIB Lakukan Evaluasi Ricky Kambuaya (instagram.com/richardo_r17)

Keesokan harinya, dilakukan tes PCR oleh PT LIB sehari sebelum laga. Hasinya cukup mengejutkan, karena hasil tes yang tertulis dari Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran, pengambil sample Kimia Farma, menunjukkan hasil yang berbeda dengan PCR sehari sebelumnya.

Tiba-tiba, beberapa pemain Persebaya yang sebelumnya dinyatakan negatif dalam tes PCR pertama, hasilnya berubah jadi positif. Mereka adalah Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat, hingga pelatihnya Aji Santoso.

Samsul dan Dayat yang punya CT rendah pada tes mandiri, dinyatakan negatif dalam tes ini. Sedangkan, Koko yang sudah dinyatakan negatif dalam tes terakhir, justru mendapatkan hasil positif kembali. Padalah, rentang waktu tes PCR pertama dan kedua, tak sampai 24 jam. 

Baca Juga: Persebaya Merasa Ada Kejanggalan pada Pertandingan Pekan ke-23 Liga 1

2. Hasil tes ketiga menunjukkan beberapa pemain dinyatakan negatif

Tes COVID-19 Dipertanyakan, Persebaya Tuntut PT LIB Lakukan Evaluasi Pesepak bola Persebaya Surabaya Taisei Marukawa (kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Hasim Kipuw (kanan) saat pertandingan Liga 1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

Melihat kondisi seperti itu, Persebaya pun kembali melakukan tes PCR pada hari H pertandingan. Tes di laboratorium yang sample-nya diperiksa di rumah sakit yang sama dengan tes LIB. Sebab, mereka masih membutuhkan hasil yang meyakinkan dari anomali tersebut. 

Hasilnya, kembali menunjukkan perbedaan. Ricky, Bruno, Taisei, Alwi, juga Koko hasilnya negatif. Bek tengah andalan Arif Satria pun sudah negatif. Sementara Coach Aji tetap positif. Hasil tes mandiri diterima Persebaya pada pukul 16.50 WITA.

Dari rangkaian tes pada 4, 5, dan 6 Februari, Persebaya merasa ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam tes PCR yang dilakukan LIB. Demi mewujudkan fairness dan keamanan yang lebih baik dalam BRI Liga 1 2021/2022 yang diselenggarakan di tengah pandemi. Di mana Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19 berupa varian Omicron yang diprediksi pemerintah masih akan terjadi sampai Maret.

3. Inilah lima tuntutan Persebaya terkait proses tes PCR

Tes COVID-19 Dipertanyakan, Persebaya Tuntut PT LIB Lakukan Evaluasi Bruno Moreira bergerak melewati pemain belakang PSIS. Ia memberikan andil besar pada gol bunuh diri yang dicetak Wallace Costa. (Persebaya)

Hal itu membuat Persebaya melakukan beberapa tuntutan kepada PT LIB selaku operator komptisi yang mengatur regulasi Liga 1 2021/22. Berikut usulan yang diberikan Persebaya.

- Meminta LIB untuk melakukan evalusi proses tes PCR Covid-19. 

- Klub diberi kebebasan atau pilihan melakukan tes PCR mandiri yang hasilnya sah dan diakui sebagai dasar untuk menentukan pemain bisa bermain dan ofisial bisa masuk ke area stadion pertandingan. 

- LIB bisa menunjuk rumah sakit atau laboratorium yang kredibel sebagai rujukan dilakukannya tes PCR mandiri. 

- LIB juga menentukan batas waktu hasil tes mandiri bisa digunakan untuk menentukan pemain yang bisa tampil. Misal, 1 jam atau 2 jam sebelum kick-off.

- Persebaya memiliki sikap bahwa pecinta sepak bola tanah air berhak mendapatkan penampilan terbaik dari klub kesayangan masing-masing. Dan itu hanya bisa terwujud apabila prosedur tes PCR dilakukan dengan ideal berdasarkan ilmu pengetahua

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meledak di Liga 1, PT LIB:  90 OTG dan Tak ada Komorbid

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya