Jakarta, IDN Times - Bagi pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tak ada tempat yang paling baik untuk menguji kualitas selain Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hai itu kesampaian dalam laga lawan Bahrain.
Pada laga yang dihelat Selasa (25/3/2025) malam WIB itu, Kluivert dihadapkan pada tekanan besar. Kekalahan dari Australia bikin orang meragukan kualitasnya sebagai pelatih. Namun, dlama laga lawan Bahrain ini, dia memberi bukti.
Dalam sesi jumpa pers selepas laga, Kluivert menyebut ada perbedaan sistem yang dia terapkan di laga lawan Bahrain ini. Untuk lini depan, dia menggunakan sistem yang unik.
"Sebenarnya di laga lawan Bahrain ini saat main di belakang saya menerapkan sistem yang sama. Bedanya di depan, kita ada dua pemain di depan dan satu pemain di belakangnya, itu bedanya," ujar Kluivert.
Ya, di laga ini, Kluivert memasang Ragnar Oratmangoen dan Ole Romeny di depan, dengan Marselino Ferdinan di belakang. Sistem ini membuat lini depan makin tajam.
Di laga lawan Bahrain ini, ada 69 ribu lebih pendukung yang memadati SUGBK. Tidak hanya memberi teror pada Bahrain, para fans juga secara tidak langsung memberi tekanan pada Kluivert.
Akan tetapi, Kluivert mampu keluar dari tekanan itu dan membawa tim tampil apik. Dia justru berterima kasih kepada fans karena sudah memberi dukungan.
"Atmosfernya fantastis, 69 ribu orang mendukung kami di SUGBK, dan saya ingin berterima kasih kepada fans yang sudah mendukung kami sejauh ini," ujar Kluivert.
Kluivert mengungkapkan, kemenangan di SUGBK ini adalah awal yang baik bagi Indonesia. Dia berjanji, siap memberikan hal-hal bagus bagi tim Merah Putih ke depannya secara kontinyu.
"Ini (kemenangan lawan Bahrain di SUGBK) adalah permulaan dari masa depan yang cerah bagi Timnas Indonesia. Masih banyak hal positif yang bisa kami berikan kepada fans, asal fans percaya," ujar Kluivert.