Bisnis Penuh Risiko dari Bournemouth untuk Pemain dari Liverpool

Terbaru, The Cherries datangkan dua pemain dari Liverpool

Jakarta, IDN Times - Januari 2019 baru berusia lima hari, tim papan tengah Premier League, AFC Bournemouth, sudah meresmikan dua rekrutan baru. Nama pertama adalah penyerang muda dari Liverpool, Dominic Solanke, yang direkrut secara permanen dengan biaya berkisar antara 19-20 juta paun.

Nama kedua adalah bek kanan, Nathaniel Clyne, yang dipinjam sampai akhir musim. Clyne sendiri sejak didera cedera dari musim lalu, kalah bersaing dengan Trent Alexander-Arnold di pos bek kanan. Andai Trent tak bermain sekali pun, Joe Gomez yang kerap diplot main di sisi kanan.

Namun, di balik transfer dua pemain Inggris ini ke Dean Court, markas Bournemouth, ada hal yang unik.

1. Biaya transfer Solanke yang mengejutkan

Bisnis Penuh Risiko dari Bournemouth untuk Pemain dari LiverpoolTwitter/@afcbournemouth

Ini bukan kali pertama Bournemouth mendatangkan pemain muda Inggris dari Liverpool. Dua tahun lalu, di 2016, mereka juga mendatangkan pemain sayap muda, Jordon Ibe, dari The Reds. Ibe, kala itu baru berusia 21 tahun, ditebus dengan biaya sekitar 18 juta paun. Tapi, hingga musim ini, Ibe tak pernah benar-benar konsisten. Justru, David Brooks, pemuda belia berusia 21 tahun, bersinar jauh lebih terang dibanding Ibe yang kini sudah berusia 23 tahun.

Ini yang jadi pertanyaan untuk transfer Solanke. Catatan 1 gol dari 27 laga bersama Liverpool, serta statusnya sebagai penyerang cadangan di skuat Juergen Klopp, tentu aneh bila biaya transfernya menyentuh angka puluhan juta paun. Terlepas usianya yang masih belia, Solanke belum tentu akan langsung menggeser posisi Callum Wilson sebagai ujung tombak utama The Cherries.

Baca Juga: Rangkuman Liga Inggris Pekan 21, Liverpool Alami Kekalahan Pertama

2. Komparasi dengan David Brooks

Bisnis Penuh Risiko dari Bournemouth untuk Pemain dari LiverpoolTwitter/@NathanAke

David Brooks, yang pernah memperkuat timnas belia Wales dan Inggris, adalah contoh transfer efektif dari Eddie Howe. Ia ditebus dari Sheffield United pada awal musim ini dengan biaya hanya 9 juta paun. Kini, ia sudah menembus timnas utama Wales asuhan Ryan Giggs dan tampil gemilang di Premier League dengan sumbangsih 5 gol serta 2 asis dari 19 kali bermain.

Dibandingkan dengan Jordon Ibe, yang sudah 9 kali bermain di Premier League namun belum sumbangkan asis atau gol, tentu Brooks lebih menawan. Pun bila dikomparasikan dengan Solanke, Brooks jauh lebih superior, mengingat banderolnya juga sangat murah.

3. Stigma bahwa pemain Inggris overpriced

Bisnis Penuh Risiko dari Bournemouth untuk Pemain dari LiverpoolTwitter/@DomSolanke

Selama ini, pemain asli Inggris memang kerap diberi label sebagai pemain overpriced. Intinya, mereka terlalu dihargai mahal hanya karena Premier League adalah liga terpopuler di dunia. Sebenarnya, stigma ini mulai perlahan terkikis karena performa pemain asli Inggris seperti Harry Kane dan Raheem Sterling yang semakin konsisten.

Namun, transfer-transfer yang dilakukan Bournemouth untuk Jordon Ibe dan Dominic Solanke, bisa berujung kepada masih langgengnya stigma bahwa pemain muda di Inggris layak diberi label overpriced. Lagipula, Ibe sudah terbukti belum mampu menjawab beban yang ada di pundaknya. Kini, beban itu ada pada Dominic Solanke.

Baca Juga: Kekalahan Pertama Liverpool dan Hal-Hal Menarik Dibaliknya

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya