Di North London Derby, Lahir Monster Bernama Matteo Guendouzi

Gelandang belia Arsenal ini mencuri atensi di laga derbi

Jakarta, IDN Times - Banyak yang mengernyitkan dahi ketika gelandang berusia 19 tahun kala itu, Matteo Guendouzi, didatangkan Arsenal dari FC Lorient. Kedatangan Guendouzi sendiri memulai era baru di skuat Arsenal pasca- Wenger.

Ia adalah salah satu kepingan awal yang dikumpulkan pelatih baru Arsenal, Unai Emery. Tampil cukup oke dan bermain reguler di musim debutnya, bahkan sanggup beberapa kali menggeser Aaron Ramsey ke bangku cadangan, kini, penggawa Timnas U-21 Prancis ini semakin bersinar di musim baru.

Yang terbaru, laga North London Derby kontra Tottenham Hotspur di Emirates Stadium pada Minggu (2/9) malam lalu menjadi panggung bagi Guendouzi untuk unjuk kemampuan.

1. Bermain seperti monster!

Di North London Derby, Lahir Monster Bernama Matteo Guendouzieurosport.co.uk

Turun sebagai satu dari tiga gelandang Arsenal di malam tadi, Guendouzi justru jadi yang terbaik. Ketika Granit Xhaka membuat blunder yang berujung penalti, sementara Lucas Torreira bermain kurang baik, Guendouzi mengambil panggung dan tanggung jawab seniornya tersebut dengan sempurna.

Dilansir dari Squawka, gelandang kribo berusia 20 tahun itu catatkan statistik menawan. Ia memenangkan 6 duel, mencatatkan 2 intersep dan 2 tekel, serta mengirimkan satu asis krusial untuk gol penyama kedudukan yang dibuat Pierre-Emerick Aubameyang. Itu pun masih didukung dengan persentase umpan sukses 82,4 persen dan satu umpan kunci kepada Nicolas Pepe yang berujung asis bagi gol Alexandre Lacazette.

Sederhananya, Guendouzi bak monster di lini tengah Arsenal. Dibanding Xhaka (26 tahun) dan Torreira (23 tahun), justru Guendouzi yang tampil memikat di laga besar. Ia ada di mana-mana, mendominasi lini tengah, dan memenangkan duel di jantung permainan.

Baca Juga: Kejar Defisit Dua Gol, Arsenal vs Tottenham Berakhir Imbang

2. Puja-puji untuk Guendouz

Di North London Derby, Lahir Monster Bernama Matteo GuendouziTwitter/@matteoguendouzi

Selepas laga, Robert Pires, legenda hidup Arsenal, memberikan pujiannya untuk Guendouzi.

“Matteo (Guendouzi) adalah seorang pejuang. Ia punya pertandingan yang fantastis. Dia seorang petarung dan yang saya suka adalah ia konsistendengan hal itu. Ia melakukan tugasnya dengan baik, mulai dari menjaga kedalaman lini tengah, memenangkan bola, mampu menekel dengan baik, lalu mengalirkan bola dengan simpel dan cepat. Itu yang membuatnya jadi pemain penting bagi Unai Emery dan Arsenal,” ujar Pires dikutip dari The Athletic.

Selain itu, pujian juga datang dari rekan setim Guendouzi, Aubameyang. Pria asal Gabon itu memuji kualitas umpan dari sang rekan.

”Umpan yang luar biasa dari Matteo! Ia melihat saya dan tahu kalau saya akan berlari, lalu bola kirimannya sangat sempurna. Harus saya bilang, gol itu terjadi berkat umpan luar biasanya,” puji Aubameyang dikutip dari laman resmi Arsenal.

3. Pentingnya Guendouzi bagi skema Emery

Di North London Derby, Lahir Monster Bernama Matteo GuendouziTwitter/@standardsport

Musim ini, krusialnya peran Guendouzi memang sangat terasa. Dari empat laga yang sudah dilakoni di Premier League, hanya sekali saja ia tak menghabiskan 90 menit di atas lapangan, yakni kala bertandang ke markas Liverpool. Kala itu, ia dimainkan sampai menit ke-86 saja.

Sisanya, semua laga dimulainya sebagai anggota starting eleven dan bermain penuh sampai akhir laga. Setiap bermain penuh 90 menit, eks alumnus akademi Paris Saint-Germain ini sukses buat Arsenal tak terkalahkan dengan 2 menang dan 1 hasil imbang.

Baca Juga: Arsenal Ditahan Tottenham Hotspur, Aubameyang: Kami Harusnya Menang

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya