Jadi Kuda Hitam, 8 Klub Medioker Ini Pernah jadi Juara Liga

Para pencinta Liga Italia pasti tahu bahwa Sampdoria lebih sering jadi penghuni papan tengah bahkan papan bawah Serie A. Sepanjang keikutsertaannya di kasta tertinggi sepak bola Italia, mereka tak pernah jadi penantang serius gelar juara. Kecuali di musim 1990-91, dimana mereka tiba-tiba muncul sebagai kuda hitam dan menyabet gelar.

Padahal kala itu mereka belum pernah meraih trofi Serie A, dan prestasi terbaik mereka hanyalah peringkat 4. Namun dengan dimotori striker Gianluca Vialli yang akhirnya jadi top skor, Il Samp sukses mengungguli AC Milan di peringkat kedua dengan selisih 5 poin. Itulah gelar Serie A pertama dan satu-satunya yang mereka miliki hingga saat ini.

Selang empat tahun kemudian, giliran Liga Primer Inggris yang jadi saksi munculnya sebuah tim kuda hitam, yaitu Blackburn Rovers. Klub asal kota Blackburn ini sekarang lebih dikenal sebagai klub semenjana, dan sejak tahun 2012 mereka tidak pernah lagi bermain di kasta teratas. Namun pada awal 1990-an, mereka sempat jadi klub yang disegani.

Musim 1992-93 mereka akhiri dengan duduk di peringkat keempat, lalu jadi runner-up di musim berikutnya, dan akhirnya sukses menyabet gelar di musim 1994-95. Striker Alan Shearer jadi andalan mereka dan berhasil keluar sebagai top skorer. Itu adalah gelar Premier League pertama mereka, sekaligus satu-satunya hingga kini.

Seakan tak mau kalah, Kaiserslautern di BUndesliga Jerman pun berhasil meraih pencapaian serupa pada musim 1996-97. Namun raihan Kaiserslautern bisa dibilang lebih istimewa dibanding Sampdoria maupun Blackburn. Pasalnya, mereka berhasil jadi juara dengan status tim promosi!

Ya, di musim sebelumnya, Kaiserslautern adalah penghuni divisi 2 Liga Jerman. Mereka berhasil jadi juara dan merebut tiket promosi. Siapa sangka klub berjuluk Setan Merah itu lalu langsung tancap gas dan merebut trofi Bundesliga? Dilansir dari Goal, Kaiserslautern adalah satu-satunya klub Jerman yang pernah meraih pencapaian unik tersebut.

Beralih ke Spanyol, ada nama Deportivo La Coruna sebagai tim yang pernah muncul jadi kuda hitam dan menjuarai liga. Tepatnya mereka melakukannya di musim 1999-00. Kala itu mereka memang sudah pernah beberapa kali jadi runner-up di liga, tapi belum pernah sekalipun keluar sebagai juara.

Padahal dalam belasan musim sebelumnya, hanya Atletico Madrid klub yang sanggup menyela duopoli Barcelona dan Real Madrid di liga. Itu pun hanya satu kali. Lalu tiba-tiba La Coruna muncul dan membalikkan semua prediksi. Tak heran jika laman These Football Times sampai menyebut musim itu "tak terlupakan" bagi penggemar La Liga.

Dua belas tahun setelah kejutan dari Kaiserslautern, Bundesliga Jerman kembali menyaksikan munculnya tim kuda hitam. Kali ini tim tersebut bernama VfL Wolfsburg. Memasuki musim 2008-09, mereka hanya berstatus klub papan tengah yang belum pernah finis di empat besar, apalagi jadi juara.

Maka ketika Wolfsburg mulai melibas lawan-lawannya, tampak bahwa anak asuh Felix Magath tersebut bisa jadi penantang serius. Pada akhir musim, Wolfsburg sukses jadi juara, mengangkangi Bayern Munchen dengan selisih 2 poin di tangga runner-up. Plus, duet striker mereka Grafite dan Edin Dzeko mantap duduk di puncak tangga top skor.

Eredivisie Belanda juga pernah kedatangan tim kejutan yang sukses merebut gelar mengalahkan para favorit, yaitu FC Twente. Klub berlambang kuda jingkrak ini memang sempat jadi runner-up pada musim 2008-09, tapi mereka mengakhiri musim dengan tertinggal 11 poin dari sang juara AZ Alkmaar.

Ditambah mereka belum pernah benar-benar jadi juara, maka Twente sebenarnya tidak diprediksi bakal merebut gelar di musim 2009-10. Tapi sepak bola memang kadang sulit ditebak. Pada akhir musim, Twente berhasil mengatasi perlawanan Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven untuk meraih gelar pertama sekaligus satu-satunya hingga saat ini.

Bagaimana dengan Ligue 1 Prancis? Apakah liga ini pernah menyaksikan kejutan serupa? Jawabannya adalah ya. Sejarah itu ditorehkan oleh Montpellier di musim 2011-12. Kalau kamu merasa asing dengan nama klub ini, itu wajar karena sejak dulu mereka memang lebih dikenal sebagai klub semenjana di Prancis.

Maka prestasi yang mereka raih di musim 2011-12 tersebut tentu terbilang mengejutkan. Mereka bahkan tidak sekalipun terlempar dari 4 besar sepanjang musim, dan akhirnya finis 3 poin di atas Paris Saint Germain yang jadi runner up. Selain itu, striker mereka Olivier Giroud juga keluar sebagai top skor dengan 21 gol.

Yang teranyar, tentu ada Leicester City yang sukses mengguncang dunia dengan jadi juara Premier League 2015-16. Nalar dan akal sehat sama sekali tak mengunggulkan mereka kala itu, karena skuad mereka hanya berisi pemain-pemain murah tanpa nama besar. Sedangkan para pesaing mereka bergelimang pemain dan pelatih jempolan dari seantero dunia.

Maka ketika Leicester City akhirnya keluar sebagai juara, bukan hanya masyarakat Inggris yang terkejut dan terpukau, tapi juga seluruh dunia. Hingga kini kisah Leicester tersebut masih terekam jelas di benak para pencinta sepak bola, sebagai musim di mana bola terbukti memang bundar.

Itulah 8 klub semenjana yang pernah sukses balikkan semua prediksi dan keluar sebagai juara di liganya masing-masing. Kalau menurut kamu, yang mana yang paling menakjubkan?