5 Fakta Jamal Murray, Raja Tripoin Baru Denver Nuggets

Jamal Murray ditakdirkan untuk bersinar di NBA. Ia telah dipersiapkan untuk menjadi pemain yang tangguh sejak masa kecil.

Murray mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk berkarier di NBA bersama ayahnya, Roger Murray. Kemampuan mengendalikan serta menembak bolanya dilatih secara disiplin oleh sang ayah. Selain itu, Roger Murray juga mengajarkannya meditasi serta pengendalian diri.

Jamal Murray menganggap ayahnya sebagai seorang pelatih sekaligus sahabatnya. Berkatnya, ia memiliki mentalitas kuat untuk bersaing di panggung profesional.

Jamal Murray menghadapi tantangan besar saat memasuki NBA. Ia kesulitan untuk fokus dan baru bisa mencetak tembakan pertamanya setelah 17 kali percobaan.

Untungnya, Murray berhasil menghadapi dirinya sendiri. Ia diberi kesempatan untuk menjadi seorang starter dalam 6 dari 7 pertandingan terakhir pada musim pertamanya pada 2016/2017. Murray mencetak rataan 15,1 poin dan 5 assist dalam rentang itu. Beberapa hari sebelum menutup musim rookie-nya, ia sempat mencetak 30 poin dengan akurasi 71,4 persen.

Seiring berjalannya waktu, Jamal Murray terus berkembang menjadi pemain yang solid. Permainannya sempat memanas di NBA Bubble 2020.

Murray mencetak rataan 26,5 poin, 6,6 assist, dan 4,8 rebound pada babak playoff 2020. Performanya memiliki pengaruh besar dalam kesuksesan Nuggets bangkit dari kedudukan 1-3 dalam dua seri berturut-turut. 

Saat melawan Utah Jazz pada babak pertama, Murray mencetak 50 poin pada pertandingan keempat dan keenam serta 42 poin pada pertandingan kelima. Pada babak kedua, ia mencetak 40 poin pada pertandingan ketujuh melawan Los Angeles Clippers dan berhasil tembus menuju final Wilayah Barat.

Potensi Jamal Murray dan Denver Nuggets terlihat makin menjanjikan setelah NBA Bubble. Namun, mereka harus menghadapi situasi berat akibat cedera yang diderita Murray pada April 2021.

Jamal Murray menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada kaki kirinya. Akibatnya, ia harus absen sepanjang 2021/2022 demi pemulihan yang maksimal. Tanpa Jamal Murray, Nuggets kembali gagal ke final Wilayah Barat dan harus mundur lebih awal dari playoff selama 2 tahun terakhir.

Setelah 555 hari menjalani proses pemulihan, Jamal Murray akhirnya kembali bermain pada 2022/2023. Ia perlahan-lahan mendominasi permainan dan tampil jauh lebih percaya diri dari sebelumnya.

Per 13 Maret 2023, Murray mencetak rataan 20,1 poin, 5,9 assist, dan 4 rebound pada 2022/2023. Pada 5 Februari 2023, ia berhasil mencetak 41 poin dengan akurasi 62,5 persen. Musim ini, Murray juga berhasil menjadi pemain dengan cetakan tripoin terbanyak dalam sejarah Denver Nuggets.

Denver Nuggets membutuhkan penembak jitu dan kreatif di dalam diri Jamal Murray. Sosoknya yang tangguh serta ingin terus berkembang dapat mendatangkan gelar juara NBA dalam waktu dekat.