Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Christopher Nkunku (instagram.com/c_nkunku)
Christopher Nkunku (instagram.com/c_nkunku)

Paris Saint-Germain (PSG) terus memperkuat dominasinya, baik di kancah domestik maupun Eropa. Hal ini terlihat dari ambisiusnya Le Parisiens dalam merekrut pemain-pemain top yang berlabel bintang, seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, Sergio Ramos, hingga Gianluigi Donnarumma.

Kebijakan transfer yang dilakukan oleh PSG menghasilkan skuad yang kompetitif. Akan tetapi, hal ini sangat berdampak pada pengembangan pemain muda akademi miliknya yang kekurangan menit bermain.

Bahkan, beberapa pemain muda justru bersinar usai pindah dari PSG. Siapa saja para pemain jebolan akademi PSG yang bersinar di klub lain?

1. Moussa Diaby

Moussa Diaby (instagram.com/moussadiabyofficial)

Moussa Diaby menghabiskan awal kariernya bersama Paris Saint-Germain. Kesempatan besar akhirnya datang pada musim 2018/2019 lalu. Ia dipercaya menjadi bagian dari skuad utama tim. Akan tetapi, Diaby kesulitan untuk berkembang dan hanya jadi penghangat bangku cadangan.

Semusim di skuad utama, Diaby memutuskan untuk memulai perjalanan baru. Ia merantau ke Jerman dan bergabung dengan Bayer Leverkusen. Keputusan ini berbuah manis. Diaby bersinar di lini depan Die Werkself bahkan kerap mendapatkan panggilan dari timnas Prancis.

2. Xavi Simons

Xavi Simons (instagram.com/xavisimons)

Awalnya merintis ilmu di La Masia, Xavi Simons membuat keputusan mengejutkan dengan pindah ke PSG di usia muda. Ia bergabung dengan Le Parisiens pada musim panas 2019 lalu. Alih-alih bisa berkembang, potensinya malah stagnan di Paris.

Dirinya tak banyak mendapatkan porsi bermain akibat gemuknya opsi di lini tengah tim. Alhasil, saat kontraknya habis pada musim panas 2022, Simons hengkang ke PSV Eindhoven. Keputusan ini sangat tepat lantaran Simons mampu tampil gemilang hingga masuk skuad timnas Belanda di Piala Dunia 2022.

3. Tanguy Nianzou

Tanguy Nianzou (instagram.com/t.nianzou)

Tanguy Nianzou melebarkan sayapnya ke tim utama Paris Saint-Germain sejak musim 2019/2020. Namun, kebanyakan waktu yang dijalaninya hanya duduk di bangku cadangan. Tak heran, apabila kariernya di klub raksasa Ligue 1 itu cuma bertahan selama semusim.

Bayern Munchen tak melewatkan kesempatan untuk memboyongnya ke Allianz Arena. Nianzou akhirnya pindah dan bertahan selama dua musim. Ia memang kurang dipercaya untuk tampil, tetapi permainannya terus terasah. Nianzou lantas merapat ke Sevilla dan mulai tampil reguler di lini belakang.

4. Mike Maignan

Mike Maignan (instagram.com/magicmikemaignan)

Paris Saint-Germain punya kiper-kiper hebat dalam beberapa musim terakhir, mulai dari Trapp, Buffon, Navas, hingga Donnarumma. Kenyataan tersebut dinilai sebagai penghambat karier kiper muda binaan Le Parisiens itu sendiri.

Hal ini bisa dilihat dari Mike Maignan. Ia merupakan kiper akademi PSG, tetapi bersinar usai pindah ke klub lain. Maignan sempat merasakan atmosfer skuad utama PSG selama dua musim (2013--2015).

Sayangnya, ia tampil minim di PSG hingga ia dilepas ke Lille. Kepindahan ini menjadi berkah tersendiri baginya. Karier Maignan melejit sebagai salah satu kiper terbaik Prancis, dan kini menjadi kiper utama AC Milan.

5. Christopher Nkunku

Christopher Nkunku (instagram.com/c_nkunku)

Sebelum bersinar di RB Leipzig, Christopher Nkunku sempat alami masa-masa sulit. Ia memulai karier profesionalnya bersama tim akademi PSG. Sayangnya, nasib Nkunku tak berjalan mulus. Ia kesulitan untuk mencapai potensi terbaiknya.

Pada musim panas 2019, Nkunku resmi mencapai kesepakatan untuk pindah ke RB Leipzig. Kepindahan ini menjadi pembuka jalan baginya untuk bersinar. Pasalnya, sejak bergabung dengan Die Roten Bullen, Nkunku tampil sensasional dengan raihan 64 gol dan 51 assists dari 159 penampilan.

Berkat penampilan gemilangnya tersebut, Chelsea kepincut untuk mendatangkan dirinya. Nkunku akan tiba di Stamford Bridge pada akhir musim 2022/2023 nanti.

 

Paris Saint-Germain dikenal dengan reputasinya sebagai salah satu klub raksasa di Prancis. Dukungan finansialnya yang kuat mendukung transfer 'hedon' yang dijalankan manajemen sejauh ini. Namun, karena itu juga, bakat-bakat akademi milik PSG jadi kurang berkembang dan malah bersinar di klub lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team