Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi di laga perdana putaran keempat Kualifikas Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Jelang laga tersebut, ada perang urat syaraf yang dilontarkan kapten Timnas, Jay Idzes.
Idzes menegaskan kondisi dan kualitas Pasukan Garuda sudah jauh berbeda dibanding pertemuan terakhir melawan Arab Saudi di Jeddah, September 2024 lalu. Pernyataan ini seperti peringatan buat tuan rumah.
Menurut Idzes, rekan-rekannya semakin solid karena sudah bermain bersama lebih lama. Dalam pertemuan yang berakhir 1-1 tersebut, Timnas masih membangun kekompakkan mengingat banyak pemain naturalisasi yang baru bergabung.
Timnas juga disebut sudah semakin memahami sistem permainan yang diterapkan pelatih Patrick Kluivert. Situasinya berbeda, dan Timnas sudah tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
"Tahun lalu kami punya banyak pemain baru di tim, termasuk saya. Saat itu, saya belum banyak bermain untuk Timnas. Sekarang situasinya berbeda. Kami sudah bersama lebih lama, mengenal satu sama lain, juga sistem permainan yang diinginkan," kata Idzes dalam jumpa pers jelang laga, Selasa (7/10/2025).
Salah satu perbedaan yang mencolok adalah atmosfer pertandingan nanti. Kala itu, Timnas berjuang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 via putaran ketiga, tetapi gagal.
Kini, tujuannya tetap sama, yakni lolos langsung lewat jalur putaran keempat. Bedanya, menurut Idzes, Timnas lebih dekat dengan Piala Dunia 2026 dengan hanya memainkan dua laga.
"Jika dibandingkan, tahun lalu kami juga tahu sedang berjuang menuju Piala Dunia. Sekarang, kami sedikit lebih dekat dari tahun lalu, tapi tujuan tetap sama. Jadi, tidak banyak perbedaan, hanya sekarang kami lebih dekat ke target dan sudah bermain bersama lebih lama," kata Idzes.
Dalam laga nanti, Arab Saudi memang lebih diunggulkan karena berstatus tuan rumah. Namun, secara materi tim, Timnas tergolong jauh lebih mewah.
Banyak pemain asuhan Kluivert yang tampil di level tertinggi Eropa. Sementara, sebagian besar pemain Arab hanya bermain di kompetisi domestik. Pun, mereka minim menit bermain akibat kalah saing dengan pemain asing yang kalibernya top Eropa.