Juara Conference League, Rekor Jose Mourinho di Eropa Berlanjut

Meskipun namanya melambung sejak membawa Porto menjadi juara Liga Champions 2004, ternyata itu bukan trofi level Eropa pertama Jose Mourinho. Semusim sebelumnya, Mourinho sukses mengantar Porto menjadi kampiun Piala UEFA.

Anak asuhnya saat itu mendapat tantangan dari raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic. Meskipun memimpin terlebih dahulu melalui Derlei, tetapi lawan berhasil membalikkan keunggulan lewat dua gol Henrik Larsson.

Beruntung Dimitri Alenichev berhasil menyamakan kedudukan, sehingga memaksa laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Satu gol Derlei kemudian membuat Porto menjadi juara Piala UEFA 2003.

Usai membawa Porto menjuarai Piala UEFA, Mourinho berhak berada di kasta tertinggi, yakni Liga Champions. Sebelum menginjak partai final, Porto sudah lebih dahulu membuat kejutan ketika menyingkirkan Manchester United pada babak enam belas besar.

Mereka sudah ditunggu tim kejutan lainnya, AS Monaco, di final. Tanpa ampun, Porto membuat Monaco tertunduk pada akhir laga dengan kemenangan tiga gol tanpa balas. Sejak saat itulah nama Jose Mourinho makin dikenal publik sepak bola dunia.

Jose Mourinho merasakan berbagai kesuksesan ketika menangani Chelsea. Ia kemudian mencari tantangan baru dengan menerima pinangan Inter Milan. Nerazzuri pun dibawanya menjadi tim Italia pertama yang meraih treble winner pada 2009/2010.

Usai meraih scudetto dan Coppa Italia. Inter Milan saat itu harus bertemu dengan tim kuat asal Jerman, Bayern Muenchen, di final Liga Champions. Dua gol dari Diego Milito tak mampu dibalas Bayern Muenchen hingga wasit meniup peluit yang membuat Inter Milan berpesta di Santiago Bernabeu.

Meskipun kariernya tak terlalu impresif ketika mengasuh Manchester United, Mourinho masih mampu memberikan trofi Liga Europa bagi The Red Devils. Mereka sudah ditunggu Ajax Amsterdam di partai final yang dihelat di Friends Arena saat itu.

Manchester United membuka keran gol mereka lewat Paul Pogba pada menit ke-18. Henrikh Mkhitaryan kemudian menyempurnakan kemenangan 2-0 melalui golnya pada menit ke-48.

Malam sempurna menjadi milik Jose Mourinho di Air Albania Stadium alias Arena Kombetare, yang menjadi tempat final Conference League antara AS Roma dan Feyenoord. Serigala Roma membuka keunggulan pada menit ke-32 melalui sontekan Nicolo Zaniolo.

Meskipun Feyenoord tampil dominan sepanjang pertandingan, wakil Belanda tersebut tak mampu menjebol gawang yang dijaga Rui Patricio. Raihan ini pun menjadi gelar pertama AS Roma dalam 14 tahun dan merupakan trofi pertama mereka di kancah Eropa dalam 61 tahun.

Dengan membawa Roma menjadi juara Conference League, Jose Mourinho kini menjadi pelatih pertama yang berhasil menjadi juara di tiga kasta berbeda kompetisi Eropa. Ia juga masih tampil sempurna ketika membawa timnya menginjak partai final.