Karier Singkat Istvan Kozma di Liverpool karena Gagal Dapat Izin Kerja

- Liverpool lebih memilih memboyong Istvan Kozma dibanding Eric Cantona
- Jarang bermain membuat Istvan Kozma gagal mendapatkan izin kerja
- Istvan Kozma bermain menawan pada penampilan terakhir bersama Liverpool
Liverpool tercatat sudah merekrut 19 pemain asal Hungaria per 16 Juli 2025. Dari jumlah tersebut, hanya tiga yang berhasil membuat penampilan di tim utama. Namun, 19 pemain tadi tetap menunjukkan kegemaran The Reds dalam merekrut talenta dari negara runner-up Piala Dunia 1938 dan 1954 ini.
Istvan Kozma menjadi penggawa Hungaria pertama yang bergabung dengan Liverpool. Itu terjadi pada Februari 1992. Sayangnya, kariernya di Anfield tidak berjalan sesuai harapan. Ia bahkan terpaksa pergi karena gagal memenuhi persyaratan. Padahal, saat merekrutnya, Liverpool sampai rela melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pemain yang bisa saja menjadi legenda mereka.
1. Liverpool lebih memilih memboyong Istvan Kozma dibanding Eric Cantona
Kenny Dalglish secara mengejutkan mengundurkan diri dari posisi pelatih Liverpool pada 22 Februari 1991. Menukangi tim mulai Juli 1985, legendal asal Skotlandia itu tidak bisa lagi menahan tekanan mental akibat dua tragedi yang dialami klub, Heysel dan Hillsborough. Keputusan mendadak ini membuat Liverpool terpaksa meminta Ronnie Moran untuk menjadi manajer interim. Pada 16 April 1991, manajemen akhirnya memilih Graeme Souness sebagai juru taktik permanen yang anyar.
Istvan Kozma menjadi salah satu rekrutan paling awal yang dibuat Souness. Gelandang asal Hungaria ini diboyong dari klub Skotlandia, Dunfermline Athletic, pada 4 Februari 1992. Souness terkesan dengan Kozma karena pernah menyaksikannya secara langsung. Souness merupakan pelatih Rangers pada 1986—1990. Menariknya, sebelum menggaet Kozma, Souness sebetulnya memiliki peluang untuk merekrut Eric Cantona.
Souness ditawari Cantona oleh Michel Platini, pelatih Timnas Prancis pada saat itu. Menurut Platini, Cantona akan sangat cocok bermain di Liverpool. Namun, Souness menolaknya karena sosok Cantona yang cukup kontroversial. Bagi Souness, kehadiran Canton berpotensi merusak keharmonisan ruang ganti. Pada akhirnya, Cantona bergabung dengan Leeds United. Sembilan bulang berselang, ia diboyong Manchester United. Kini, Cantona pun dikenal sebagai salah satu legenda paling ikonik dalam sejarah.
2. Jarang bermain membuat Istvan Kozma gagal mendapatkan izin kerja
Keputusan Graeme Souness menolak Eric Cantona dan memilih Istvan Kozma nyatanya keliru. Pada saat Cantona bersinar bersama Leeds United dan Manchester United, Kozma justru gagal memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepadanya. Datang pada pertengahan musim, Kozma hanya mencatatkan tujuh penampilan hingga 1991/1992 tuntas. Dari jumlah tersebut, ia cuma dua kali bermain penuh.
Pada 1992/1993, Kozma baru bermain untuk pertama kalinya ketika English Premier League (EPL) memasuki pekan kesepuluh. Setelah itu, ia tidak pernah lagi dimainkan di kompetisi ini. Hingga musim selesai, Kozma bahkan hanya membuat satu penampilan tambahan di Piala Liga Inggris.
Pada awal 1993/1994, Kozma pun akhirnya dilepas secara gratis kepada Ujpest FC. Namun, Liverpool sebetulnya terpaksa melakukannya. Sebabnya, Kozma gagal mendapatkan izin kerja dari Pemerintah Inggris akibat jumlah penampilan yang minim selama tercatat sebagai pegawai Liverpool.
3. Istvan Kozma bermain menawan pada penampilan terakhir bersama Liverpool
Meski kariernya di Liverpool tidak berjalan sesuai harapan, Istvan Kozma sebetulnya meninggalkan klub dengan sedikit terhibur. Pada penampilan terakhirnya, Kozma menjadi pahlawan The Reds karena membantu mereka terhindar dari kekalahan memalukan. Pada 22 September 1992, Liverpool menjamu Chesterfield pada 64 besar Piala Liga Inggris di Anfield. Secara mengejutkan, mereka tertinggal 0-2 pada babak pertama.
Pada permulaan babak kedua, Graeme Souness memasukkan Kozma untuk menggantikan Phil Charnock. Awalnya, pergantian ini tampak tidak membuahkan hasil. Pasalnya, Liverpool justru kembali kebobolan. Namun, Liverpool memulai misi comeback mereka pada menit 51 lewat gol Ronny Rosenthal. Ia sukses menanduk umpan dari Kozma. Tujuh menit berselang, Don Hutchinson mengubah skor menjadi 2-3 untuk Liverpool.
Chesterfied berhasil kembali menjauh lewat aksi Steve Norris pada menit 69. Namun, Mark Walters membuat Liverpool kembali mendekat pada menit 72. Pada akhirnya, 5 menit sebelum waktu normal usai, Liverpool bisa meyamakan kedudukan. Kozma kembali menciptakan assist yang kali ini disundul Mark Wright. Sejak berada di lapangan, pemain yang memakai nomor punggung 12 itu memang begitu eksplosif di sisi kanan.
Dalam sebuah wawancara bersama Nemzeti Sport pada 2023, Istvan Kozma menegaskan, dirinya sangat menikmati waktunya bersama Liverpool meski hanya mendapat kesempatan bermain yang begitu minim. Baginya, sebuah hal yang luar biasa bisa bergabung dengan klub sebesar Liverpool, yang juga disebutnya sebagai tim impian semua pemain sepak bola. Selain itu, Kozma pun setidaknya bisa berbangga karena menjadi pembuka jalan bagi para kompatriotnya. Bukan hanya di Liverpool, Kozma juga merupakan pemain Hungaria pertama yang berkiprah di kompetisi teratas di Inggris.