Kartu Biru Segera Uji Coba di Sepak bola, Apa Itu?

09 Feb 2024, 07:51 WIB

Simon Hooper, wasit Liga Inggris (nufc.co.uk)

Jakarta, IDN Times - Kartu biru mulai diperkenalkan dalam sepak bola profesional. International Football Association Board (IFAB) memberlakukan kartu ini dalam proses uji coba sin bins yang menjadi wacana dalam aturan baru sepak bola profesional.

Daily Mirror melansir, aturan kartu biru serta sin bins memang sedang dikaji dan memasuki proses uji coba demi meningkatkan azas fairness dalam sepak bola. Saat ini, proses uji coba diberlakukan untuk pelanggaran taktikal dan pemain yang membuang-buang waktu saat laga berlangsung.

Mereka yang dikirim ke sin bins awalnya akan diberikan kartu biru. Lalu, nantinya pemain tersebut masuk sin bins dan gak bisa berlaga selama 10 menit.

1. Jadi perubahan besar lainnya di sepak bola

Liverpool FC. (x.com/LFC)

Perkenalan sin bins dan kartu biru bisa menjadi perubahan besar dalam aturan sepak bola sejak diperkenalkannya edisi kuning dan merah sejak Piala Dunia 1970 silam.

Wasit yang tergabung dengan IFAB menerima usulan ini atas alasan ingin meningkatkan sportivitas dan pengendalian kelakuan pemain di atas lapangan. Namun, mereka sadar jika aturan tersebut harus dimatangkan terlebih dulu lewat skema yang benar.

2. Uji coba digelar di level usia dini atau sepak bola wanita

Rebecca Welch (efl.com)

IFAB berencana untuk membahas masalah ini dalam pertemuan yang digelar Maret 2024. Skema uji coba sebenarnya sudah disusun, dengan FA Wales ingin melakukannya di kompetisi level rendah atau usia dini.

Ada peluang pula, aturan ini dicoba pada sepak bola wanita. Tapi, tak mungkin dilakukan musim depan.

Untuk level kompetisi seperti Premier League, kecil kemungkinan uji coba dilakukan. Sebab, sampai sekarang FA masih fokus terhadap hal lain, yakni mengakomodir para manajer terkait perbaikan sistem video assistant referee.

3. Premier League punya agenda lain

Premier League. (premierleague.com)

Direktur Sepak bola Premier League, Tony Scholes, menegaskan pihaknya masih mau melakukan evaluasi atas protes dari sejumlah manajer soal VAR. Hal ini, menurut Scholes, juga belum menemui ujungnya.

"Kami berkonsultasi dengan manajer dan menggelar pertemuan dua kali dalam setahun. Kami juga mengunjungi setiap tim. Dalam pertemuan dengan manajer terakhir, mereka bingung atas aturan handball. Kemudian, ada dukungan dari lain. Butuh survei dalam hal aturan, apalagi VAR. Kami bicara dengan kapten, manajer, dan lainnya. Ini bukan kali pertama, tapi memang dibutuhkan demi tahu suara mereka," ujar Scholes.