Kata Staf Khusus Gubernur Jakarta Soal Persija Dibantu BUMD

- Staf Khusus Gubernur Jakarta memberikan penjelasan tentang dukungan pemerintah kepada Persija berdasarkan asas kepercayaan, bukan kasihan.
- Kerja sama antara Persija dan BUMD seperti Bank Jakarta, PAM Jaya, MRT, dan Transjakarta adalah sinergi yang saling menguntungkan.
- Kerja sama ini merupakan bentuk saling melengkapi dalam bisnis ke bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak serta memperkuat identitas Jakarta.
Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta dilanda preseden negatif di Super League 2025/26. Hal itu tak lepas dari banyak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang membantu Macan Kemayoran.
Tercatat, ada empat BUMD yang jadi sponsor Persija di musim 2025/26. Mereka adalah PAM Jaya, Bank Jakarta, MRT, dan Transjakarta. Hal itu membuat preseden tak mengenakkan muncul, soal Persija dibantu dana APBD.
1. Staf Khusus Gubernur Jakarta beri jawaban

Menyoal ini, Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Pemuda dan Olahraga Diky Soemarno memberikan jawaban. Dia menyebut, dukungan dari pemerintah untuk Persija ini berdasarkan asas kepercayaan.
"Satu hal yang pasti, bahwa kedukungan dari pemerintah ke Persija itu bukan berdasarkan asas kasihan, tapi asas kepercayaan," ujar Diky saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
2. Persija dan BUMD saling bersinergi

Diky menyebut, kerja sama antara BUMD dan Persija ini adalah sinergi. Dia mengambil contoh kerja sama Persija dan Bank Jakarta, yang merupakan bagian dari rebranding Bank Jakarta.
Kemudian, bicara PAM Jaya, mereka memang sedang butuh kampanye, dan menjadikan Persija sebagai duta besar mereka. MRT dan Transjakarta juga berkolaborasi, terutama membantu fans saat laga kandang Persija.
"Nah kalau kayak MRT Transjakarta kan kolaborasi ya. Kolaborasi itu maksudnya, oke teman-teman Jakmania mau diakomodir nih dari naik kendaraan umum dari Jakarta ke stadion JIS,” ujar Diky.
3. Saling melengkapi dalam balutan bisnis ke bisnis

Diky mengungkapkan, kerja sama antara Persija dan BUMD ini jadi bentuk saling melengkapi satu sama lain. Hanya saja, bentuknya dalam bisnis ke bisnis, yang akhirnya menguntungkan bagi kedua belah pihak.
"Memang kan saat ini klub di Jakarta hanya satu sebagai simbol dan identitas utama Jakarta. Jadi wajarlah kalau semua stakeholder itu (BUMD) saling bahu-membahu untuk membesarkan Persija dan mempersijakan Jakarta," ujar Diky.