Jakarta, IDN Times - Piala Dunia Wanita 2023 mendapat kritik pedas dari pelatih Timnas Wanita Belanda, Andries Jonker. Dia bahkan menyandingkan Piala Dunia Wanita dengan turnamen amatiran.
Jonker menganggap Belanda tidak mendapat tempat latihan yang layak. Itu karena kualitas rumput lapangan Bay Oval yang terletak di Tauranga, Selandia Baru, tidak sesuai standar untuk turnamen sekaliber Piala Dunia.
"Ini tidak cocok. Ini lebih mirip dengan amatir tingkat tinggi," kata Jonker mengutip KFGO.
Jonker mengeluhkan rumput yang keras. Wajar, Bay Oval memang bukan lapangan sepak bola. Lapangan tersebut sebelumnya menjadi arena tempur cabang olahraga (cabor) kriket.
Kondisi itu pun membuat Jonker khawatir dengan keselamatan pemain. Berlatih di lapangan kriket membuat anak-anak asuhnya rentan terkena cedera.
"Jika anda jatuh dengan lutut atau bahu sebagai tumpuan, anda bisa mengalami masalah. Itu juga tidak baik untuk otot dan tendon yang sudah tegang," kata Jonker.
Jauh sebelum bertolak ke Selandia Baru, federasi sepak bola Belanda (KNVB) sempat mengunjungi Bay Oval pada Oktober 2022 dan Februari 2023 lalu. Mereka pun sudah meminta kepada FIFA, agar rumput keras bisa dicabut dan diganti yang baru.
FIFA diklaim menyanggupi permintaan KNVB. Namun, Belanda justru mendapat harapan palsu.
"Kami telah menyampaikan kekhawatiran tentang lapangan kriket sebelumnya. Kami dijanjikan hal-hal yang manis. Sekarang kami sangat kecewa dan marah. Kami tidak puas," ujar Jonker.
Buruknya kondisi lapangan membuat Jonker sulit mempersiapkan tim secara maksimal. Terlebih, anak asuhnya jelang bakal bersua Portugal dalam aksi perdananya di Piala Dunia Wanita pada 23 Juli 2023.
Jonker ingin mengambil opsi lain, yakni pindah lapangan latihan. Namun, lapangan yang tersedia harus menempuh perjalanan yang jauh.
"Kami ingin memainkan pertandingan pertama yang bagus melawan Portugal di sini, kami ingin memiliki persiapan terbaik. Kami bisa menggelar latihan biasa di sini, tapi tidak berhasil saat mencoba 11 melawan 11," ujar Jonker.