Kelanjutan Liga 1 Sudah Dirancang, Iwan Bule: Tunggu Arahan Pemerintah

08 Nov 2022, 20:18 WIB

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - PSSI telah memiliki rancangan kembalinya Liga 1 musim 2022/23 yang telah terhenti lebih dari empat pekan. Namun, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, masih menunggu arahan pemerintah.

Menurut Iwan Bule, sapaan karib Iriawan, ada tiga opsi kick-off Liga 1 yang direncanakan bergulir dalam waktu dekat. Yakni 18 November, 25 November, dan 2 Desember 2022.

"Jadi kami sudah maksimalkan, tentu kembali dari pemerintah untuk memberikan izin kepada kami," kata Mochamad Iriawan selepas menghadiri rapat bersama Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I, Selasa (8/11/2022).

1. Iwan Bule minta arahan sesegera mungkin terkait digulirkannya lagi Liga 1

Logo Liga 1. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Dalam rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, kelanjutan kompetisi yang dipayungi PSSI, seperti Liga 1, 2 dan 3 memang tergantung izin pemerintah. Maka dari itu, Iwan Bule begitu berharap segera adanya lampu hijau.

Pria berusia 60 tahun itu juga menyerahkan secara penuh kepada pemerintah untuk sistem yang akan dipakai jika kompetisi berlanjut. Baik itu format bubble, atau tetap home-away.

"Kami merencanakan, tapi izin diberikan dari otoritas yang berwenang, Pak Kapolri atas koordinasi dengan Menpora, saya mohon segera [kasih arahan]. Polanya terserah pemerintah," ujar Iriawan.

2. Seluruh klub sepakat mau Liga 1 cepat kembali bergulir

Pertandingan PSIS Semarang melawan Persita Tangerang di BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Rabu (14/9/2022). (dok. PSIS)

Seluruh klub Liga 1 juga satu suara ingin kompetisi segera berlanjut. Keputusan itu peroleh usai menggelar rapat bersama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada 4 November 2022 lalu.

"Setelah owner meeting, teman-teman [klub] sepakat mau jalan," kata Iriawan.

3. Banyak yang dirugikan akibat Liga 1 terhenti

Arema vs Persija, Minggu (28/8/2022). (dok. Persija).

Iwan Bule juga menyuarakan sudah banyak yang terdampak karena kompetisi berhenti. Pemain yang tak mendapat jam terbang, ofisial tim maupun perangkat pertandingan, dan UMKM di sekitar stadion tidak bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Kasihan gitu kalau berhenti [kelamaan]. Banyak orang yang menggantungkan hidupnya di sepak bola. Belum lagi kayawan, kit man, UMKM, itu mereka betul-betul kesusahan," ujar Iriawan.