Liga Italia tidak hanya menampung nama-nama baru untuk bertanding di kasta tertinggi, Serie A. Banyak juga mantan pesepak bola Serie A yang memutuskan kembali lagi ke Negeri Pizza, entah itu dilepas klub lamanya atau memang keinginan pribadi sang pemain.
Nah, dari sekian banyak pemain yang comeback ke Serie A, beberapa di antaranya akhirnya sukses menggenggam scudetto alias juara liga. Bahkan, tidak hanya sekali, melainkan beberapa kali. Lalu, siapa saja pemain-pemain tersebut?
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa klub pertama Clarence Seedorf saat pertama kali bermain di Liga Italia adalah Sampdoria. Ia membela Il Samp pada musim 1995/1996 sebelum hijrah ke Real Madrid dan meraih kesuksesan di raksasa Spanyol tersebut.
Tiga tahun bersama El Real, pemain berpaspor Belanda ini balik ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan. Namun, Seedorf justru meraih banyak trofi saat pindah ke AC Milan pada 2002. Selain dua gelar Serie A, ia juga dua kali menyegel titel Liga Champions Eropa.
Hernan Crespo meraih sejumlah trofi saat membela Parma dan Lazio, termasuk Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Namun, ia gagal merebut gelar Serie A. Sempat bermain untuk Inter Milan selama semusim, ia setuju pindah ke Chelsea pada Agustus 2003.
Di Chelsea, ia sebenarnya pernah menjuarai Premier League musim 2005/2006. Namun, klub London Biru memutuskan meminjamkannya ke Inter Milan selama dua musim. Berstatus pinjaman, striker Argentina ini justru bisa menjuarai Liga Italia dua tahun beruntun.
Sulley Muntari bergabung dengan Udinese pada 2001, tetapi baru melakukan debut pada November 2002. Lima tahun di I Friulani, ia pindah ke Portsmouth di Liga Inggris. Tampil baik bersama Pompey, termasuk menjuarai Piala FA, Muntari akhirnya dipinang Inter Milan.
Bersama La Beneamata, pemain berpaspor Ghana ini sukses mencicipi titel Serie A, tidak hanya sekali, tetapi dua kali. Ia pun menjadi skuad Inter Milan saat klub tersebut memenangi treble winners musim 2009/2010, sekaligus gelar FIFA Club World Cup edisi 2010.
Zlatan Ibrahimovic pernah dua kali merebut titel Serie A bersama Juventus, tetapi dicabut lantaran skandal kasus calciopoli. Akhirnya, ia benar-benar menyegel juara Liga Italia saat bermain untuk Inter Milan pada musim 2006/2007, 2007/2008, dan 2008/2009.
Sempat pindah ke Barcelona pada musim 2009/2010 dan meraih gelar LaLiga, Ibra balik ke Italia membela AC Milan dengan status pinjaman. Ibracadabra kembali menyihir sepak bola Negeri Pizza saat mengantarkan I Rossoneri merebut trofi Serie A musim 2010/2011.
Gianluca Zambrotta datang ke Juventus pada 2001 dari Bari dan sempat dua kali merebut gelar Serie A, yakni pada musim 2001/2002 dan 2002/2003. Kemudian, pada Agustus 2006, ia menjajal petualangan baru dengan bergabung Barcelona dan bertahan dua tahun di sana.
Selepas berkarier di Barca, mantan bek Timnas Italia itu pulang ke Negeri Pizza dan menandatangani kontrak tiga tahun bersama AC Milan. Bareng I Rossoneri, Zambrotta kembali sukses meraih trofi Liga Italia musim 2010/2011 plus Supercoppa Italiana edisi 2011.
Tampil konsisten di Bari, Antonio Cassano diboyong AS Roma pada 2001 saat usianya baru 19 tahun. Setelah lima musim bersama Il Lupi, pemain berpaspor Italia ini menerima pinangan Real Madrid. Sayangnya, ia gagal tampil memukau bersama Los Blancos.
Hanya dua musim menjadi milik Madrid, Cassano hengkang secara permanen ke Sampdoria pada tahun 2008. Tampil cukup baik bersama Il Samp, ia setuju pindah ke AC Milan pada Desember 2010. Di klub ini, Cassano akhirnya merasakan titel Serie A musim 2010/2011.
Pada Agustus 2009, Martin Caceres sempat bermain untuk Juventus dengan status pinjaman dari Barcelona. Semusim di klub Nyonya Tua, ia kembali ke Spanyol untuk membela Sevilla. Nah, pada Januari 2012, Caceres balik lagi ke Juventus, juga dengan status pinjaman.
Di periode keduanya ini, ia mampu mengantarkan Juventus meraih gelar Serie A. Manajemen pun memutuskan mempermanenkan statusnya pada Mei 2012. Walau tidak selalu tampil reguler, bek asal Uruguay ini kembali menjuarai Liga Italia empat musim beruntun.
Berseragam Juventus sejak 2001 dan meraih banyak trofi, Gianluigi Buffon mengejutkan publik kala memutuskan pindah ke Paris Saint-Germain pada Juli 2018. Namun, ia cuma bertahan semusim di Les Parisiens dan memutuskan untuk kembali ke La Vecchia Signora.
Di periode keduanya, Buffon sudah tidak lagi menjadi kiper utama. Namun, ia masih bisa merasakan titel Serie A musim 2019/2020 dan gelar Coppa Italia 2020/2021. Pada akhir musim 2020/2021, Buffon pulang ke pelukan klub yang telah membesarkan namanya, Parma.
Matteo Darmian didatangkan Manchester United pada 2015 setelah tampil mengesankan bersama Torino. Sempat menjuarai Piala FA dan UEFA Europa League bareng Setan Merah, Darmian kembali ke tanah kelahiran untuk bergabung dengan Parma pada September 2019.
Semusim di Parma, Inter Milan datang untuk meminjam jasanya. Resmi bergabung dengan I Nerazzurri pada Oktober 2020, ia sukses mengantarkan klub tersebut meraih juara Serie A musim 2020/2021. Hingga saat ini, Darmian masih berseragam hitam-biru khas Inter.
Udinese menjadi klub pertama Alexis Sanchez saat pertama kali mencicipi kompetisi Eropa. Lima musim menjadi milik La Zebrette, pemain asal Chile ini dipinang Barcelona pada Juli 2011. Di La Blaugrana, ia pernah merasakan titel LaLiga dan UEFA Super Cup.
Sempat membela Arsenal dan Manchester United, Sanchez kembali ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan pada Agustus 2019 dengan status pinjaman. Kemudian dipermanenkan pada Agustus 2020, ia akhirnya merasakan trofi Serie A musim 2020/2021.
Hingga detik ini, Serie A masih dianggap sebagai salah satu liga terbaik di dunia. Karena itu, tidak heran jika banyak pemain yang memimpikan bisa juara di kompetisi tersebut, meskipun harus mengulangi selama dua periode.