Kemenangan Madrid Penuh Kontroversi, Ancelotti Tutup Mata
Jakarta, IDN Times - Kemenangan Real Madrid atas Almeria dengan skor 3-2 di Santiago Bernabeu dalam lanjutan LaLiga, Minggu (21/1/2024) menjadi sorotan. Itu karena kemenangan Los Blancos penuh kontroversi.
Madrid sebenarnya nyaris kalah setelah Almeria unggul dua gol lebih dulu lewat aksi Largie Ramazani (1') dan Edgar Gonzalez (43'). Namun, mereka ternyata mampu comeback berkat gol Jude Bellingham (57'), Vinicius Junior (67') dan Dani Carvajal (90+9').
Duel ini diwarnai sejumlah keputusan kontroversial meski sudah meninjau tayangan ulang dari video assistant referee (VAR). Berikut sejumlah kontroversinyam yang dianggap menguntungkan Los Blancos.
1. Ada tiga keputusan VAR yang menjadi sorotan
Kontroversi pertama terdapat dari gol Bellingham yang diceploskan lewat titik putih. Bola memang mengenai tangan Kaiky Fernandes. Namun, sebelum mengenai tangan, kubu Almeria protes karena ada dorongan dari Joselu kepada Fernandes.
Almeria hampir membalas kejadian itu pada menit 57. Sergio Arribas mampu menambah keunggulan Almeria menjadi 3-1, namun dibatalkan wasit. Gol dianulir VAR karena Dion Lopuy dianggap melanggar Jude Bellingham terlebih dahulu.
Kemudian, gol Vinicius menit 67 sekaligus penyeimbang kedudukan awalnya tidak disahkan wasit karena dianggap handball. Namun, VAR menyatakan bola tidak mengenai tangan dan mengesahkan gol tersebut.
2. Ancelotti nilai VAR sudah tepat
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti pun tutup mata mengenai kontroversial yang lahir dalam kemenangannya di Bernabeu. Don Carlo (sapaan Ancelotti) menganggap tiga keputusan VAR sudah tepat.
"Tiga keputusan yang diambil melalui VAR adalah tepat. Kami membalikkan keadaan di babak kedua berkat dukungan yang Anda dapatkan dari stadion ini, dan hal itu selalu terjadi," kata Ancelotti dilansir laman resmi Madrid.
3. Almeria merasa dirampok
Sementara, Almeria merasa begitu dirugikan dengan tiga keputusan VAR tersebut. Bek Almeria, Marc Pubill menyebut kalau kemenangan rekan-rekannya dirampok oleh wasit.
"Seseorang memutuskan bahwa kami tidak bisa menang di sini dan itulah yang terjadi. Kami pergi dengan keyakinan mereka telah mencuri permainan dari kami secara terang-terangan," kata Pubill dilansir Football Espana.
