Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemunduran Girona usai Musim Menakjubkan pada 2023/2024

ilustrasi pertandingan
ilustrasi pertandingan (unsplash.com/fancycrave)
Intinya sih...
  • Girona berhasil mencapai posisi ketiga di LaLiga pada musim 2023/2024 setelah naik kasta melalui jalur play-off.
  • Pada musim panas 2024, Girona kehilangan sejumlah pemain kunci seperti Artem Dovbyk, Aleix Garcia, dan Eric Garcia.
  • Pada pekan kesebelas LaLiga Spanyol 2025/2026, Girona hanya meraih satu kemenangan dari 11 pertandingan pertama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Girona masih belum bisa bangkit dari kemunduran. Mereka tetap menjadi juru kunci per pekan kesebelas LaLiga Spanyol 2025/2026. Semusim sebelumnya, tim yang bermarkas di Estadi Montilivi dan dilatih Michel Sanchez ini baru mampu memastikan selamat dari degradasi jelang kompetisi usai.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan pencapaian menakjubkan pada 2023/2024. Kala itu, klub asal Katalonia tersebut berhasil membuat kejutan dengan berakhir di posisi ketiga yang sekaligus berbuah tiket Liga Champions Eropa pada musim berikutnya. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

1. Kesabaran Girona dalam menjalani proses menghasilkan prestasi terbaik pada 2023/2024

Girona bukan klub besar meski sudah eksis sejak 1930. Mereka bahkan baru merasakan bermain di LaLiga untuk pertama kalinya pada 2017/2018. Bersamaan dengan momen tersebut, Girona pun diakuisisi City Football Group, perusahaan yang juga memiliki Manchester City. Namun, langkah ini tidak serta-merta menghadirkan kesuksesan. Buktinya, Girona kembali terdegradasi setelah cuma baru 2 musim beruntun berkiprah di kompetisi tertinggi.

Namun, kehadiran City Football Group membuat arah dan strategi klub menjadi lebih jelas. Girona pun berhasil kembali ke LaLiga pada 2022/2023. Mereka naik kasta melalui jalur play-off bersama Michel Sanchez sebagai pelatih. Di LaLiga 2022/2023, Girona langsung mampu menembus posisi sepuluh. Semusim berikutnya, mereka mengukir pencapaian yang jauh lebih mengagumkan. Girona berakhir di posisi ketiga di bawah Real Madrid dan Barcelona.

Saat itu, Girona bahkan sempat bisa bertarung untuk gelar juara. Mereka selalu menang atas Barcelona dalam dua pertemuan. Namun, mereka tidak bisa menandingi Real Madrid. Girona pun menutup musim dengan 81 poin. Mereka berhasil unggul lima angka dari Atletico Madrid yang berada di bawahnya. Sementara itu, Barcelona berada di posisi kedua dengan 85 poin dan Real Madrid memuncaki klasemen dengan 95 poin.

2. Kekuatan Girona melemah drastis usai ditinggal sejumlah pemain pada musim panas 2024

Pencapaian impresif Girona pada 2023/2024 membuat para pemainnya laku di pasaran. Mereka tidak bisa menahan Artem Dovbyk yang memilih pergi ke AS Roma. Begitu pun dengan Aleix Garcia yang hengkang ke Bayer Leverkusen. Selain itu, Girona juga harus memulangkan Savinho, Yan Coutou, dan Eric Garcia. Savinho dan Coutou memang dipinjam dari sesama klub milik City Football Group, ESTAC Troyes dan Manchester City. Sementara Eric Garcia merupakan aset Barcelona.

Kontribusi nama-nama di atas memang begitu signifikan untuk Girona. Dovbyk merupakan top skor tim dengan 24 gol dan 10 assist. Savinho menyumbang 10 gol dan 10 assist. Aleix Garcia menambah 3 gol dan 6 assist dari lini tengah. Coutou tampil begitu impresif sebagai bek sayap dengan menciptakan 2 gol dan 10 assist. Sementara itu, selain solid sebagai bek tengah, Eric Garcia juga mampu mencetak lima gol.

Girona lantas mengganti mereka dengan sejumlah nama seperti Yaser Asprilla, Abel Ruiz, Ladislav Krejci, Bojan Miovski, Arthur Melo, Donny van de Beek, Bryan Gil, dan Arnaut Danjuma. Namun, Girona ternyata tidak mampu mempertahankan daya saing. Pada fase liga Liga Champions 2024/2025, mereka hanya berakhir di posisi 33 dari 36 tim. Sementara di LaLiga, mereka menempati peringkat 16 dengan 41 poin, berjarak 1 angka saja dari zona degradasi.

3. Girona cuma baru meraih satu kemenangan per pekan kesebelas LaLiga 2025/2026

Setelah musim yang mengecewakan pada 2024/2025, Girona ternyata belum bisa bangkit pada 2025/2026. Di LaLiga, mereka cuma baru meraih 1 kemenangan dari 11 pertandingan pertama. Itu terjadi pada pekan kedelapan ketika menaklukkan Valencia di kandang dengan skor 2-1.

Sisanya, Girona sudah menelan enam kekalahan. Mereka kalah dari Rayo Vallecano (1-3), Villarreal (0-5), Sevilla (0-2), Levante (0-4), Barcelona (1-2), dan Getafe (1-2). Girona kemudian imbang saat melawan Celta Vigo (1-1), Athletic Club (1-1), Espanyol (0-0), dan Real Oviedo (3-3) yang merupakan tim promosi.

Girona juga sebetulnya sudah melakoni satu laga lain di Copa del Rey pada 28 Oktober 2025. Mereka berhasil meraih kemenangan. Namun, itu didapat dari CE Constancia yang merupakan tim kasta kelima. Bahkan, Girona baru bisa memastikan kemenangan dengan skor 3-2 lewat babak tambahan.

Kepergian pemain kunci menjadi penyebab terbesar di balik kemunduran Girona. Sebagai catatan, mereka juga kembali kehilangan pilar penting pada musim panas 2025. Miguel Gutierrez pindah ke Napoli dan Yangel Herrera bergabung dengan Real Sociedad.

Sebaliknya, para pemain anyar yang didatangkan belum mampu tampil sesuai harapan. Ini membuat keseimbangan tim goyah. Namun, LaLiga Spanyol 2025/2026 masih sangat panjang. Girona memiliki banyak kesempatan untuk bangkit. Mampukah mereka melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

Curhat Amorim Sempat Stres Tangani Manchester United

01 Nov 2025, 18:37 WIBSport