Kenapa Argentina Tak Puncaki Ranking FIFA Usai Juara Piala Dunia?
Jakarta, IDN Times - Argentina harus puas duduk di peringkat dua ranking FIFA meski sukses menjuarai Piala Dunia 2022. Tak hanya itu, mereka juga harus menerima kenyataan kalau musuh bebuyutan, Brasil, masih bercokol di peringkat pertama.
Sempat ada prediksi dari publik kalau Argentina akan menyalip Brasil di peringkat pertama. Namun, ternyata tidak. Albiceleste masih ada di peringkat kedua, kalah dari Brasil yang sebenarnya sudah tersingkir sejak perempat final. Kenapa demikian?
1. Menang di waktu normal beri lebih banyak poin
Dari situs resmi FIFA, perhitungan poin dalam peringkat juga didasari atas proses kemenangan. Poin yang didapat tim akan lebih besar kalau memenangkan pertandingan di waktu normal, alih-alih lewat babak tambahan waktu dan adu penalti.
Sementara, Lionel Messi dan kawan-kawan menjadi juara Piala Dunia 2022 setelah memenangkan dua laga lewat adu penalti. Saat itu, Argentina menghadapi Belanda di perempat final dan Prancis.
Hal lain yang bikin Argentina kurang diuntungkan adalah kekalahan dari Arab Saudi di fase grup. Karena koefisien AFC dan CONMEBOL berbeda, apalagi peringkat Arab Saudi jauh lebih rendah, Argentina kehilangan 39 poin.
2. Situasi menguntungkan Brasil
Di sisi lain, Brasil hanya sekali melakoni adu penalti, yakni saat melawan Kroasia di perempat final. Mereka tercatat tiga kali menang dan dua kali kalah. Tak cukup bagus sebenarnya, tetapi, situasi memang menguntungkan mereka untuk tetap berada di peringkat pertama FIFA lantaran poin yang dikumpulkan lebih banyak.
Sebelum putaran final Piala Dunia 2022, Brasil menang dengan skor 4-0 menghadapi Paraguay, Chile, dan Bolivia, di Kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL. Dari sinilah, Brasil mengumpulkan banyak poin.
Sebenarnya, Argentina punya peluang buat mendepak Brasil. Itu jika laga lawan Belanda dan Prancis dimenangkan dalam waktu normal.
3. Algoritma baru digunakan
Pada 2021, FIFA mengungkapkan seperangkat algoritma baru akan digunakan untuk menentukan peringkat. Metode Elo membuat poin yang diambil berasal dari setiap pertandingan di kompetisi yang diakui FIFA, bukan rata-rata dari serangkaian laga.
Sekarang, penekanan lebih sedikit ditempatkan pada pertandingan persahabatan. Karena, pertandingan dari turnamen resmi yang diakui FIFA dianggap cukup tepat menjadi lebih penting untuk memperoleh poin.
