Kesulitan Dilatih Lampard, 5 Pemain Ini Tampil Apik Bersama Tuchel

Antonio Rudiger bukanlah pilihan utama Frank Lampard di jantung pertahanan Chelsea. Bek asal Jerman itu bahkan hampir saja dijual ke klub lain pada musim panas tahun lalu. Ketika ditangani Lampard, sang pemain hanya menciptakan 4 pertandingan saja di Premier League.

Ketika itu banyak yang memprediksi bahwa kariernya di Stamford Bridge telah berakhir. Namun, kehadiran Tuchel membuat semua cerita berubah. Rudiger justru menjadi andalan di lini belakang dan membuat Chelsea tampil jauh lebih solid.

Andreas Christensen memang bukanlah bek dengan kualitas mumpuni. Hal itulah yang mungkin membuat sang pemain terpinggirkan dalam skuad Frank Lampard. Akan tetapi, Tuchel berhasil mengubah Christensen menjadi bek yang solid di jantung pertahanan The Blues.

Pemain asal Denmark itu berhasil menunjukkan performa yang stabil di bawah Tuchel. Sejauh ini Christensen sudah tampil sebanyak 19 pertandingan bersama pria asal Jerman tersebut.

Ketika tim masih dilatih Frank Lampard, N’Golo Kante sebenarnya masih menjadi andalan Chelsea di lini tengah. Akan tetapi, ia seperti kesulitan untuk menunjukkan performa yang menjanjikan. Dalam beberapa kesempatan, sang pemain juga cukup sering dimainkan oleh Lampard di posisi yang berbeda.

Namun, pemain asal Prancis itu kembali lagi bersinar di bawah Tuchel. Ia sudah tampil sebanyak 24 kali selama di tangani Tuchel. Bahkan, Kante berhasil menjadi pemain terpenting dalam keberhasilan tim memenangi gelar Liga Champions.

Pada era Frank Lampard, Jorginho tidak banyak dimainkan di tim reguler Chelsea. Pemain asal Italia itu juga sempat berujar bahwa gaya permainan Lampard tidak terlalu cocok untuk dirinya. Namun, sang pemain saat ini menjelma sosok gelandang andalan bagi Thomas Tuchel.

Jorginho mendapatkan waktu bermain yang lebih dari pelatih asal Jerman tersebut. Tercatat ia sudah tampil sebanyak 25 kali bersama Tuchel sejauh ini. Dari laga tersebut, sang pemain mampu membukukan 4 gol dan 1 assist.

Pemain muda asal Jerman ini datang ke Stamford Bridge dengan biaya yang sangat mahal. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para penggemar Chelsea memiliki ekspektasi tinggi terhadap Kai Havertz. Sayangnya, ia gagal menunjukkan penampilan yang menjanjikan bersama Lampard.

Sang pemain melempem karena tidak ditempatkan oleh Lampard di posisi favoritnya. Performa Havertz kemudian terlihat semakin membaik ketika dilatih Tuchel. Dari 21 pertandingan, ia mampu menciptakan 4 gol dan 3 assist.

Tentunya ada banyak faktor yang membuat mereka gagal tampil impresif selama dilatih oleh Lampard. Meski demikian, mereka setidaknya saat ini telah menjadi pemain penting bagi Chelsea. Patut ditunggu gebrakan dari Thomas Tuchel pada musim depan.