Liga Champions adalah turnamen sepak bola paling bergengsi di Eropa. Hanya klub-klub terbaik dari Benua Biru yang bisa jadi peserta. Kebanyakan tim peserta tentu berasal dari negara kuat seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.
Sementara klub-klub dari negara kecil kerap kesulitan dapat tempat karena mereka harus melewati babak kualifikasi yang berlapis. Akan tetapi, ada beberapa klub yang sukses lolos dalam sedekade terakhir. Inilah 8 klub yang berhasil melakukannya.
Pertama ada Ludogorets Razgrad, klub asal Bulgaria yang pertama kali lolos ke babak grup Liga Champions pada musim 2014/15. Kala itu, Ludogorets tergabung dalam grup yang berisi Real Madrid, Liverpool, dan FC Basel. Mereka berhasil meraih 4 poin dari sekali menang atas Basel dan seri dengan Liverpool, tapi tetap berakhir di posisi buncit.
Dua musim kemudian alias musim 2016/17, Ludogorets kembali tembus ke putaran final. Kali ini, mereka berhasil finis di posisi ketiga di bawah Paris Saint-Germain dan Arsenal serta unggul atas FC Basel. Musim ini, Ludogorets nyaris lolos lagi ke Liga Champions, tapi gagal karena takluk di babak playoff dari Malmo.
Sementara FC Astana adalah klub asal Kazakhstan, sebuah negara yang tak punya pencapaian berarti di kancah sepak bola internasional. Namun Astana pernah mengangkat nama Kazakhstan dengan lolos ke Liga Champions 2015/16. Kala itu, mereka satu grup dengan Atletico Madrid, Benfica, dan Galatasaray.
Pencapaian Astana saat itu pun terbilang tak terlalu memalukan. Mereka hanya kalah 2 kali di grup, namun sayangnya gagal meraih kemenangan sehingga hanya mendapat 4 poin hasil 4 kali seri. Astana pun berakhir di posisi juru kunci grup sehingga tersisih, dan sejak itu mereka belum bisa kembali lagi ke Liga Champions.
Belarusia juga merupakan negara yang namanya tidak mentereng di dunia sepak bola. Namun salah satu klub terbaik di negara ini yaitu BATE Borisov sudah pernah 5 kali tampil di Liga Champions, tiga di antaranya dalam sedekade terakhir. Kelima kesukesan itu terjadi di musim 2008/09, 2011/12, 2012/13, 2014/15, dan 2015/16.
Sayangnya, BATE selalu gagal lolos dari fase grup. Pencapaian terbaik mereka adalah finis di posisi ketiga grup pada musim 2012/13 sehingga turun kasta ke Europa League. Sementara prestasi terhebat mereka di Europa League adalah sampai babak 32 besar.
Berikutnya ada NK Maribor, klub yang berasal dari Slovenia. Mereka pernah 3 kali tampil di Liga Champions, 2 di antaranya dalam sedekade terakhir yaitu di 2014/15 dan 2017/18. Pada musim 2014/15, Maribor hanya meraih 3 poin hasil 3 kali seri dan finis di posisi terakhir grup.
Kegagalan itu berulang di musim 2017/18 dengan hasil yang sama persis, yaitu 3 kali imbang dan 3 kali kalah. Maribor juga beberapa kali tampil di Piala UEFA atau Europa League. Mereka masih menjadi klub Slovenia yang paling sering lolos ke fase grup kompetisi Eropa.
Ada pula APOEL Nicosia, klub asal Siprus yang pernah membuat kejutan dengan lolos hingga perempat final Liga Champions di musim 2011/12. Kala itu, APOEL bahkan sukses jadi juara grup, lalu melewati adangan Olympique Lyon di 16 besar. Namun mereka gugur di perempat final karena dihajar Real Madrid dengan agregat 2-8.
Dalam sedekade terakhir, APOEL berhasil 2 kali lolos ke Liga Champions, yaitu di musim 2014/15 dan 2017/18. Sayangnya, mereka selalu gugur di fase grup sebagai juru kunci. Musim ini, APOEL tidak berpartisipasi di kualifikasi Liga Champions karena hanya duduk di posisi ke-8 Liga Siprus musim lalu.
Pada musim 2017/18, sepak bola Azerbaijan mencatat sejarah dengan pertama kali meloloskan klubnya ke fase grup Liga Champions. Qarabag FK jadi klub yang menorehkan sejarah tersebut. Dalam sedekade terakhir, Qarabag berkali-kali tampil di babak kualifikasi, tapi hanya di musim 2017/18 mereka menembus putaran final Liga Champions.
Tampil untuk pertama kalinya, bisa dimaklumi jika Qarabag finis di posisi juru grup pada musim tersebut. Namun setidaknya mereka berhasil meraih 2 poin hasil dari 2 kali imbang melawan Atletico Madrid. Sejauh ini, belum ada lagi klub Azerbaijan yang bisa menyamai pencapaian Qarabag.
Musim lalu, Ferencvaros jadi klub asal negara kecil Eropa yang sukses lolos ke Liga Champions. Klub ini berasal dari Hungaria, dan mereka sudah pernah 3 kali tampil di Liga Champions, termasuk musim lalu. Namun, 2 penampilan mereka sebelumnya terjadi sudah sangat lama, yaitu di era 1990-an.
Sayangnya, pencapaian Ferencvaros musim lalu terbilang buruk. Mereka hanya meraih 1 hasil imbang dan 5 kali kalah sehingga langsung tersingkir. Musim ini, Ferencvaros gagal lolos lagi ke Liga Champions karena dikalahkan Young Boys di babak kualifikasi.
Terakhir, ada Sheriff Tiraspol, klub asal Moldova yang tampil di Liga Champions musim ini. Sheriff mencatat sejarah sebagai klub Moldova pertama yang lolos ke turnamen bergengsi ini. Mereka berhasil lolos setelah melewati tiga putaran kualifikasi plus satu babak playoff.
Undian grup kemudian menempatkan Sheriff satu grup dengan Real Madrid, Inter Milan, dan Shakhtar Donetsk. Hebatnya, Sheriff sukses menang 2-0 di laga debut mereka melawan Shakhtar Donetsk yang jauh lebih berpengalaman di pentas Eropa. Meski tentunya berat, hasil mengejutkan itu bisa saja jadi awal kelolosan Sheriff ke fase gugur nanti.
Delapan klub di atas berhasil lolos ke Liga Champions meski berasal dari negara kecil yang minim prestasi. Sebagian besar dari mereka seringkali langsung tersisih di babak grup, tapi ada pula yang bisa melaju cukup jauh. Bagaimana dengan nasib Sheriff Tiraspol di Liga Champions musim ini?