Komentar Guardiola Bikin Kuping MU Pedas: ManCity Tim Elite

Jakarta, IDN Times - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, tak menahan diri saat memberikan komentarnya terkait Manchester United. Jelang derbi di Old Trafford, Minggu (29/10/2023), Guardiola menegaskan kalau MU bukanlah rival sepadan ManCity.
Bagi Guardiola, kejayaan MU sudah berakhir. Memang, MU sempat finis di belakang ManCity pada musim 2020/21. Tapi, jarak poinnya pun jauh, 12.
Secara keseluruhan, menurut Guardiola, pesaing terberat ManCity adalah Liverpool karena kerap merepotkannya.
"Ketika masa jabatan saya berakhir di sini, Liverpool akan dan tetap menjadi rival kami. Mereka menyaingi kami tak seperti lainnya selama saya bekerja di sini. Ada satu tahun ketika Ole Gunnar Solskjaer, tapi secara keseluruhan tetap Liverpool," ujar Guardiola dilansir Daily Mirror.
1. Masa kejayaan MU sudah habis, harus start sejak awal

Guardiola menilai masa kejayaan MU kini sudah habis dan harus dimulai dari awal. Warisan Sir Alex Ferguson dengan 13 titel Premier League dan dua trofi Liga Champions, bukan jaminan buat Setan Merah berprestasi.
Di masa lalu, Guardiola terima jika Ferguson merasa ManCity bukan rival sepadan MU. Namun, kondisinya sekarang berbeda.
"Sir Alex benar, kami bukan rival. Tanpa kehadiran Sheikh Mansour dan Khaldoon, yang berinvestasi dan membeli klub, dulu MU dan Arsenal, karena paling kaya. Itu kenapa mereka bisa ada di level tersebut," kata Guardiola.
2. Kini, ManCity yang tim elite bukan MU

Ketika pertama datang ke MU, Guardiola yakin Ferguson tak menyangka bisa sukses. Hal itu juga dialaminya ketika menangani Barcelona.
Maka dari itu, penting buat setiap tim, termasuk ManCity, untuk terus berbenah dan tak larut dalam kejayaan.
"Kenyataannya sekarang demikian. Kami mau berjaya selama mungkin. Dulu, kami bukan tim elite. Tapi, sekarang kami jadi tim elite. Mungkin, mereka merasa risih. Sekarang, kita hidup di kenyataan macam ini. Kami masih mau berada di level ini dalam masa mendatang," ujar Guardiola.
3. Tetap waspadai Setan Merah

Hanya saja, Guardiola tetap waspada. Sebab, Premier League baru memasuki pekan sembilan. Bisa saja, MU menciptakan kejutan dalam situasi tak idealnya sekarang.
"Saya tak tahu siapa rival kami musim ini. Tanya saya pada sembilan laga sebelum akhir musim, baru ada jawabannya. Tentu, Arsenal kembali dan Newcastle United sudah mulai mengancam. Chelsea sedang restrukturisasi," kata eks pelatih Bayern Munich itu.