Kontroversi Kemenangan MU Atas Luton, Casemiro Harusnya Diusir?

19 Feb 2024, 13:44 WIB

Casemiro (twitter.com/Casemiro)

Jakarta, IDN Times - Kemenangan Manchester United atas Luton Town memunculkan kontroversi. Manajer Luton, Rob Edwards, merasa seharusnya MU main dengan 10 orang dalam duel yang digelar di Kenilworth Road, Minggu (18/2/2024).

Dalam duel itu, Casemiro sudah diganjar kartu kuning kurang dari setengah jam setelah menghantam Amari'i Bell. Tak lama, Casemiro melepaskan tekel keras kepada gelandang Luton, Ross Barkley.

Ada indikasi, aksi Casemiro ke Barkley berujung kartu kuning kedua. Namun, wasit David Coote tak memberikannya dan hal inilah yang menjadi persoalan besar.

"Saya rasa, faktanya dia diganti saat jeda. Mungkin, itulah yang menceritakan sedikit soal skenarionya. Jadi, ya mungkin dia lolos dari hukuman itu," sindir Edwards dilansir beIN Sports.

1. Keputusan wasit aneh

Para pemain Luton Town dan Bournemouth menepi ke pinggir lapangan saat laga terhenti setelah Tom Lockyer kolaps pada pertandingan EPL 2023/2024 pekan ke-17. (twitter.com/LutonTown)

Edwards merasa aneh ketika Coote membiarkan Casemiro usai melanggar keras Barkley. Padahal, terlihat jika tekel Casemiro menghantam langsung engkel Barkley.

"Sulit, kami mau keputusan menguntungkan. Tapi, saya bukan orang yang mau mengeluh terus. Saya rasa, secara keseluruhan, laga bisa kami kuasai," ujar Edwards.

2. Legenda MU sepakat dengan Edwards

Bukan cuma Edwards yang merasa Casemiro seharusnya diusir wasit. Legenda MU, Gary Neville, juga menilai gelandang Brasil itu seharusnya sudah dikartu merah akibat tekel ke Barkley.

Secara performa, Neville juga menilai Casemiro kurang prima pula. Tekel ke Barkley juga diawali dari kesalahannya ketika kehilangan bola.

"Dia teriak, ke siapa? Garnacho? Padahal dia yang kehilangan bola, bukan salah Garnacho. Jika Casemiro bertahan selama lima menit ke depan, mengejutkan. Akhirnya, dia diganti," kata Neville.

3. Luton dominan, tapi kalah juga

Para pemain Luton Town merayakan gol di EPL 2023/2024. (premierleague.com)

Sebenarnya, Luton tampil begitu dominan di Kenilworth Road. Mereka bisa menekan MU sepanjang laga. Akibat permainan Luton yang taktis, Setan Merah dipaksa buat menerapkan skema serangan balik.

Hanya saja, Luton tak bisa mencetak gol penyeimbang dalam situasi itu. Mereka kurang tajam saat masuk ke kotak penalti MU.

"Kami menekan MU di segala lini, mendominasi laga dalam skala besar. Sialnya, kami terlalu rapuh saat menghadapi serangan balik, mengambil risiko. Kami harus lebih baik dalam menangkal serangan balik," ujar Edward