5 Legenda Klub yang Terbuang dari Real Madrid di Era Florentino Perez

Bergabung dengan Madrid pada 1989, Hierro merupakan salah satu figur paling senior di ruang ganti saat Perez menjadi presiden klub pada 2000. Bek tengah itu tidak takut untuk mengungkapkan pikirannya dan secara terbuka mengkritik kebijakan Galactico, menuduh Perez memperlakukan pemain seperti saham.

Setelah Madrid memenangkan gelar La Liga pada hari terakhir musim 2002/03, ia memimpin protes para pemain terhadap keputusan memecat Vicente del Bosque dengan menolak melakukan penghormatan. Dalam beberapa hari, kontrak baru yang telah disiapkan untuknya ditarik dan Hierro kemudian bergabung dengan Al Rayyan dengan status bebas transfer sebelum menghabiskan satu musim bersama Bolton.

Pada tahun 2008, Raul dianugerahi kontrak seumur hidup di Real Madrid bersama rekan setimnya Casillas, yang menetapkan bahwa kesepakatan itu akan diperbarui setiap tahun jika mereka memainkan 30 pertandingan dalam satu musim. Setelah menghabiskan seluruh karirnya untuk Real Madrid, rasanya mustahil untuk membayangkan sang striker bermain dengan seragam yang berbeda.

Tetapi dua tahun setelah menyetujui kesepakatan uniknya, mantan kapten Spanyol itu bergabung dengan Schalke dengan status bebas transfer. Kedatangan Cristiano Ronaldo membuat Raul tidak lagi dijamin mendapat tempat di tim. Penunjukkan Jose Mourinho sebagai pelatih pun memperburuk posisinya karena mereka tidak memiliki hubungan yang baik. Perez pun sebagai presiden justru mengamini kepergian sang legenda dengan alasan usianya sudah uzur.

Casillas bergabung dengan Madrid pada usia 19 tahun dan menghabiskan 25 tahun berikutnya berkostum Los Blancos, membuat 725 penampilan tim utama di semua kompetisi. Namun sang penjaga gawang mulai diragukan klub kemampuannya beberapa musim terakhirnya dan Madrid tidak merahasiakan keinginan mereka untuk mengontrak Gianluigi Buffon atau David de Gea.

Diwarnai hubungan buruknya  dengan Jose Mourinho dan Florentino Perez, pada 2015 sambil menangis dia mengumumkan kepergiannya dari klub masa kecilnya sambil duduk sendirian di sebuah konferensi pers. Menurut ibunya, hal ini terjadi karena Florentino Perez yang mendesak sang kiper untuk angkat kaki.

Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid, Ronaldo, mencetak 450 gol luar biasa dalam 438 penampilan selama sembilan tahun di Bernabeu. Pemain internasional Portugal itu dilaporkan merasa diremehkan oleh klub pada 2017/18 dan menginginkan kesetaraan dengan Lionel Messi dalam hal upah.

Meskipun berjanji untuk memberikan kenaikan gaji kepada penyerang, Perez gagal menepati janjinya dan Cristiano Ronaldo pun memutuskan hijrah ke Juvetus dengan mahar 100 juta euro atau sekitar Rp2 triliun. Sejak kepergiannya, Real Madrid pun kehilangan sosok striker tajam dan selalu gagal di Liga Champions.

Sergio Ramos menjadi nama terbaru yang harus terusir dari Real Madrid setelah menghabiskan 16 tahun kariernya di kota Madrid. Sepanjang itu dia telah persembahkan 5 gelar LaLiga, 4 Liga Champions dan 2 Copa del Rey. Ramos sendiri memiliki hubungan yang pasang surut dengan Florentino Perez dan musim ini menjadi puncaknya.

Meskipun setuju untuk membayar David Alaba dilaporkan 400 ribu paun per pekan, Perez dilaporkan ingin kapten Madrid untuk menandatangani kontrak baru dengan pengurangan upah. Ramos pun kecewa karena usulan perpanjangan kontraknya memiliki masa tenggang waktu tanpa sepengetahhuannya. Setelahnya, dia pun mengumumkan dirinya bakal meninggalkan klub dengan status free transfer.

Deretan pemain di atas tidak bisa dipungkiri lagi merupakan legenda Real Madrid dan salah satu yang terbaik dalam sejarah klub. Banyaknya gelar yang mereka berikan dan dedikasi besar adalah bukti kecintaanya pada klub. Sayangnya, konflik dengan sang presiden Florentino Perez mengharuskan mereka pergi meninggalkan Real Madrid.