Lewandoski, dari Tukang Teror hingga Jadi Obat Luka Barcelona
Jakarta, IDN Times - Raphinha memang pemeran utama dalam keberhasilan Barcelona membekuk Bayern Muenchen dengan skor 4-1 dalam laga lanjutan Liga Champions 2024/25, Kamis (24/10/2024) dini hari WIB.
Namun, sosok Robert Lewandowski tak tak bisa dikesampingkan. Namanya juga patut dimasukkan sebagai pemain terbaik di laga ini, karena ikut menyumbang angka untuk Blaugrana saat mengalahkan mantan klubnya.
Menariknya, Lewandowski menjadi salah satu teror bagu Barcelona beberapa tahun lalu saat masih membela Bayern. Siapa sangka, peneror itu juga yang menjadi pengobat luka Barcelona.
1. Kekalahan kelam 2-8 Barcelona
Barcelona pernah kalah telak 2-8 kontra Bayern dalam laga Liga Champions 2020. Luka itu tentu masih hangat dalam ingatannya.
Kala itu, Robert Lewandowski menjadi salah satu mimpi buruk Barca. Lewandowski mencetak gol keenam bagi Die Roten pada menit ke-82.
Tujuh gol Bayern lainnya dicetak Thomas Mueller (4', 31'), Ivan Perisic (21'), Serge Gnarby (27'), Joshua Kimmich (63'), dan Phillippe Coutinho (85', 89').
Sementara, dua gol Barcelona waktu itu diraih lewat gol bunuh diri David Alaba (7') dan gol Luis Suiarez (57').
2. Jadi penyembuh luka
Empat tahun berselang, peneror itu kini menjadi penyembuh luka Barcelona. Robert Lewandowski mencetak angka untuk Barca melawan Bayern.
Gol Lewandowski tercipta pada menit ke-36 saat kedudukan masih imbang 1-1. Gol itu bisa dibilang jadi momentum Barcelona bisa menang atas Bayern.
Gol Lewandowski membawa Barcelona kembali unggul 2-1. Pertandingan ditutup setelah Raphinha mencetak dua gol susulan pada menit ke-45 dan ke-56 membuatnya mencetak hattrick di laga kali ini.
3. Tidak selebrasi usai sumbang angka
Tak hanya gol apiknya, Lewandowski juga disoroti karena keputusannya tak melakukan selebrasi usai menyumbang angka. Tak ada "fist together" yang biasanya menjadi gaya andalan Lewandowski usai mencetak gol.
Hal itu disebut dilakukan Lewandowski sebagai bentuk hormatnya kepada Bayern. Wajar saja, klub raksasa Jerman itu sempat menjadi tempatnya beranung dan membesarkan nama selama delapan tahun.
