Liverpool Unggul 5 Poin, Pep Guardiola: Selamat, Kalian Juaranya!

Hasil yang diraih kedua tim dalam pekan teranyar memang sangat bertolak belakang. Liverpool sukses menorehkan kemenangan 3-1 atas Newcastle United di Anfield. Sempat tertinggal oleh gol Jetro Willems di awal laga, Si Merah bangkit melalui 2 gol Sadio Mane sebelum jeda plus gol Mohamed Salah di penghujung laga.

Bukan kemenangan biasa, karena kemenangan itu menggenapi rekor 14 kemenangan beruntun Liverpool di Premier League. Memang, mereka bukan tim pertama yang meraih pencapaian itu. Tapi anak asuh Jurgen Klopp adalah tim pertama yang berhasil meraih 14 kemenangan beruntun dengan mencetak lebih dari 1 gol di setiap laga, seperti dikutip dari Give Me Sport.

Sementara sang juara Premier League musim lalu Manchester City justru takluk saat bertandang ke markas tim promosi Norwich City. Tampil lebih dominan sepanjang laga, City gagal meraih poin akibat kekalahan 2-3. Kemenangan hebat bagi The Canaries, yang nilai seluruh skuadnya hanya 1/60 dari yang dimiliki City, menurut data Sport Bible.

Perbedaan hasil yang diraih membuat jarak kedua tim yang tadinya hanya 2 poin kini melebar menjadi 5 poin. Selisih yang cukup lebar, bahkan sampai membuat Pep Guardiola mengucapkan selamat kepada Liverpool karena telah menjadi juara. Namun ternyata ucapan itu hanya gurauan sarkas semata, karena musim baru dimulai.

"Kita di September... kita akan melakukan itu? Oke, selamat, Liverpool, kalian adalah juaranya," gurau Pep dilansir Goal. "Kita baru di September! Kami akan memulihkan diri, pergi ke Ukraina, dan kembali," kata Pep menyinggung laga Liga Champions melawan Shakhtar Donetsk, Kamis (19/9) mendatang.

Namun Pep tetap menyayangkan 5 poin yang telah mereka buang sejauh ini. Ia juga sedikit mengkritik anak asuhnya soal penampilan saat melawan Norwich. Namun ia mengaku tetap yakin dengan timnya dan akan terus berjuang hingga akhir musim.

"Tentu, kami telah kehilangan 5 poin. Melawan Tottenham sangat disayangkan karena kami tampil sangat baik. Melawan Norwich, pada bagian-bagian penting, misalnya set piece, di mana para pemain harus tahu persis apa yang harus dilakukan.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi musim ini hingga periode terakhirku di sini. Tapi tidak sedetik pun aku akan meragukan apa yang telah para pemain lakukan untukku, untuk klub, untuk semua orang. Aku adalah orang yang selalu berkata jujur," tutupnya.

Keyakinan Pep tentu bukan tanpa alasan. Selain masih ada 33 partai tersisa, City juga telah terbukti pernah berhasil mengejar Liverpool di posisi puncak hingga akhirnya menyalip dan menjadi juara.

Hal itu terjadi pada musim lalu, di mana Liverpool sempat unggul 7 poin pada Januari. Namun di sisa 4 bulan kompetisi, keunggulan itu sirna dan Manchester City akhirnya jadi juara dengan selisih 1 poin di akhir musim. Dengan Liverpool tampak semakin kuat musim ini, mampukah City mengejar lagi? Patut dinantikan!