Luka Vuskovic, Bek Muda yang Tengah Bersinar di Bundesliga 2025/2026

- Luka Vuskovic, bek muda Kroasia, menjadi tulang punggung Hamburger SV di Bundesliga Jerman 2025/2026
- Vuskovic dipinjam dari Tottenham Hotspur dan memenangkan Rookie of the Month September 2025 berkat dominasinya di udara dan kemampuan membangun serangan
- Performa apik Vuskovic memberikan stabilitas emosional dan kinerja bagi Hamburg, naik ke peringkat sembilan klasemen sementara Bundesliga
Luka Vuskovic memulai Bundesliga Jerman 2025/2026 dengan cemerlang hingga mencuri perhatian publik sepak bola Jerman. Di usia 18 tahun, bek tengah asal Kroasia itu telah menjelma sebagai tulang punggung lini belakang Hamburger SV yang baru saja promosi ke Bundesliga. Didatangkan dengan status pinjaman dari Tottenham Hotspur, ia menjadi fenomena baru yang menyatukan kekuatan fisik luar biasa dengan ketenangan bak seorang veteran.
Perjalanan menuju titik ini tidak mudah. Laga debutnya berakhir dengan pahit usai dikalahkan 0-5 oleh Bayern Munich. Namun, dari situlah ia belajar dan bangkit hingga memperoleh Rookie of the Month pada September 2025, yang menunjukkan kecepatan adaptasi yang langka bagi pemain seusianya. Kini, performa Vuskovic tidak hanya membanggakan Hamburg, tetapi juga membuat Tottenham yakin proyek jangka panjang mereka sedang berkembang sesuai harapan.
1. Kakak dari Luka Vuskovic sebelumnya pernah bermain untuk Hamburger SV
Tottenham Hotspur mengamankan tanda tangan Luka Vuskovic dari Hajduk Split pada 2023 dalam kesepakatan senilai sekitar 12 juta pound sterling. Namun, karena peraturan FIFA yang melarang transfer pemain di bawah 18 tahun ke luar negeri, ia baru resmi bergabung dengan Spurs pada 2025 setelah ulang tahunnya yang ke-18. Klub asal London itu langsung meminjamkannya ke Hamburger SV yang baru saja promosi ke Bundesliga yang membutuhkan sosok tangguh di jantung pertahanan.
Hamburg menjadi destinasi ideal bukan hanya karena kebutuhan taktis, melainkan juga karena ikatan emosional. Di klub inilah sang kakak, Mario Vuskovic, bermain sebelum terkena skorsing selama 4 tahun akibat kasus doping. Luka datang dengan mengenakan nomor punggung 44 milik saudaranya dan mengemban ekspektasi besar dari publik Volksparkstadion yang ingin melihat simbol baru kebangkitan klub.
Kendati demikian, debutnya tidak berjalan mulus. Dalam laga pertamanya menghadapi Bayern Munich, Vuskovic tampak kewalahan menghadapi kecepatan dan kecerdikan Harry Kane, Luis Diaz, serta Michael Olise. Hamburg kalah 0–5 dan Vuskovic tampak gugup menghadapi tekanan di level tertinggi. Namun, Pelatih Merlin Polzin menunjukkan kepercayaan besar dengan tetap memainkannya pada laga-laga berikutnya.
Keputusan itu terbukti tepat, karena sejak pekan ketiga Bundesliga, Vuskovic tampil makin matang dan bertransformasi menjadi figur penting dalam sistem pertahanan Hamburg. Dalam usia yang masih belia, ia memperlihatkan kualitas seorang pemimpin di lapangan. Ia mampu mendominasi di area kotak penalti dan menjadi dasar kepercayaan diri tim promosi tersebut.
2. Luka Vuskovic menjadi penjaga lini belakang sekaligus penggerak awal serangan tim
Berkat penampilan cemerlangnya, media Jerman kemudian menjulukinya Air Vuskovic, yang menggambarkan kemampuan duel udaranya yang nyaris mustahil ditandingi. Berdasarkan data resmi Bundesliga, Vuskovic memenangi 96 persen duel udara selama September 2025, yang menjadikannya salah satu bek paling dominan di Eropa. Ia juga mencatat rekor langka di lima liga top Eropa dengan menjadi satu-satunya pemain sejak 2017/2018 yang dalam satu pertandingan mampu menorehkan lebih dari 100 umpan, 10 sapuan, dan 10 kemenangan duel udara.
Puncak penampilannya terjadi saat menghadapi Union Berlin pada pekan kelima Bundesliga. Dalam laga tersebut, Hamburg bertahan dengan garis rendah untuk meredam serangan udara lawan. Hasilnya luar biasa, Vuskovic memenangkan 18 duel udara, lebih banyak daripada seluruh pemain Union Berlin yang hanya mencatat 13. Total, dari 30 pemain yang berlaga malam itu, hanya dua pemain yang memenangkan lebih banyak duel udara secara kolektif daripada pemain Kroasia berusia 18 tahun itu. Tak heran jika rekan setimnya, Miro Muheim, tak ragu menjulukinya ein Monster, auf jeden Fall (monster, tanpa keraguan).
Dominasi di udara hanyalah sebagian dari keunggulannya. Vuskovic juga menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membangun serangan dari belakang. Menurut SCOUTED, dalam laga melawan Union Berlin, ia mencatat jarak umpan progresif sejauh 532 yard dan jarak membawa bola hingga 252 yard. Data ini menegaskan peran gandanya sebagai pelindung terakhir sekaligus inisiator serangan pertama.
Dengan tubuh setinggi 193 sentimeter, ia memadukan kekuatan fisik, timing, serta kemampuan membaca permainan dengan luar biasa. Bahkan dalam kemenangan 4–0 atas FSV Mainz 05, Vuskovic melakukan 17 sapuan dan memenangkan tujuh dari 13 duel. Catatan tersebut menegaskan superioritasnya di lini belakang bukanlah keberuntungan semata, melainkan buah dari konsistensi dan kecakapan bermain yang sudah terasah.
3. Berkat penampilan apiknya, Luka Vuskovic dianugerahi Rooki of the Month September 2025
Selain membawa stabilitas di lini belakang, Luka Vuskovic juga memberikan makna emosional bagi publik Hamburger SV. Mengenakan nomor 44 milik kakaknya, ia menjadi simbol harapan bagi fans yang masih setia mendukung keluarga Vuskovic selama masa larangan bermain Mario. Gol pertamanya di Bundesliga, yang tercipta ke gawang Heidenheim, menjadi momen bersejarah.
Setelah gagal memanfaatkan peluang emas, ia menebus kesalahan dengan sundulan tajam yang meledakkan emosi Volksparkstadion. Selebrasinya dengan menunjuk ke arah tribun tempat kakaknya duduk menambah dimensi emosional yang kuat bagi seluruh pendukung. Gol itu tidak hanya gol debut bagi sang pemain, tetapi juga gol pertama Hamburg di Bundesliga sejak 2018.
Sejak ia menjadi starter reguler, performa Hamburg meningkat drastis. Tim yang sebelumnya tak diperhitungkan kini mencatat tiga laga beruntun tanpa kekalahan dan naik ke peringkat sembilan klasemen sementara. Keberadaannya memberikan kepercayaan diri bagi seluruh pemain, terutama dalam menghadapi serangan bola mati dan tekanan pada menit akhir.
Puncak pengakuan datang ketika Bundesliga menobatkannya sebagai Bundesliga Rookie of the Month September 2025, mengungguli Johan Bakayoko dari RB Leipzig dan Ilyas Ansah dari Union Berlin. Prestasi ini sekaligus menempatkannya dalam deretan pemain muda paling bersinar di Eropa. Media Inggris menyebut, performanya melampaui awal karier Son Heung Min saat masih membela Hamburg, yang menjadikannya pemain Tottenham pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Performa Luka Vuskovic di Bundesliga Jerman 2025/2026 adalah refleksi dari kematangan dini dan determinasi luar biasa. Dalam waktu singkat, ia telah menjelma sebagai bek tengah yang memadukan kekuatan, kecerdasan, dan keberanian. Ia sekaligus menegaskan baik Tottenham Hotspur maupun Hamburg memiliki masa depan yang cerah berkat kemunculan bek muda berbakat ini.