Manchester City Bikin Tuchel Gak Bisa Tidur
Jakarta, IDN Times - Pelatih Bayern Munich, Thomas Tuchel, tak bisa menyembunyikan ketegangannya jelang duel melawan Manchester City di perempat final leg 1 Liga Champions 2022/23, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB.
Tuchel mengaku tidak bisa tidur jelang pertemuan ini. Hal itu tak lepas dari kualitas ManCity yang harus dihadapi anak-anak asuhnya di perempat final nanti.
"Jujur, saya sempat datang ke sesi latihan lebih pagi karena saya tidak bisa tidur. Ya, nanti saya akan coba tidur dan berangkat ke kasur lebih cepat, karena tidur juga bagian dari masa persiapan," ujar Tuchel, dilansir ESPN FC.
1. ManCity punya permainan level tinggi
Tuchel mengakui, ManCity adalah salah satu tim berkualitas di Inggris dan Eropa saat ini. Tujuan main mereka sangat jelas. Tampak filosofi yang ditanamkan Pep Guardiola dalam lima sampai enam tahun terakhir sudah meresap ke jiwa para pemain.
"Tujuan main ManCity sangat jelas. Apalagi, Pep (Guardiola) sudah ada di tim ini selama lima sampai enam tahun. Bisa dibilang, ManCity punya permainan level tinggi. Mereka jadi standar bagi tim Eropa lain," ujar Tuchel.
2. Tuchel senang kembali ke Inggris
Pertemuan pertama ManCity vs Bayern akan dihelat di Etihad Stadium. Spesial bagi Tuchel, karena ini jadi kali pertama buatnya kembali melakoni laga kompetitif di Inggris, usai dipecat sebagai manajer Chelsea pada September 2022.
"Senang sekali rasanya kembali ke Inggris. Saya menikmati momen ketika melatih di Inggris dan Premier League. Atmosfer di sana benar-benar saya rindukan," ujar Tuchel.
3. ManCity dan Bayern saling mengalahkan
Dilansir 11vs11, ManCity dan Bayern sudah jumpa sebanyak enam kali sejauh ini. Semua pertemuan mereka terjadi di ajang Liga Champions, yang dimulai di musim 2011/12.
Total, dalam enam pertemuan tersebut, ManCity dan Bayern selalu saling mengalahkan. Kedua tim sama-sama meraih tiga kemenangan dan tiga kekalahan.
Namun, pertemuan terakhir menjadi milik ManCity. Pada November 2014 silam, mereka sukses mengalahkan Bayern dengan skro 3-2. Uniknya, Bayern ketika itu dipimpin Guardiola.
