Soal Aturan LGBT, 3 Negara Ini Ancam Tinggalkan FIFA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tiga negara Eropa mengancam akan meninggalkan FIFA. Ancaman ini dikeluarkan Inggris, Denmark, dan Jerman terkait dengan larangan kampanye LGBT pada gelaran Piala Dunia 2022 Qatar.
Disebutkan, Denmark bersiap untuk melakukan diskusi dengan negara-negara UEFA lainnya terkait kemungkinan meninggalkan FIFA. Sebelumnya, diketahui tujuh negara sudah berkirim surat kepada FIFA soal keinginan menggunakan ban kapten pelangi jelang sepak mula Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Tak Pakai Ban Kapten Pelangi, Van Dijk Enggan Dikartu Kuning
1. Ancaman kartu kuning dari FIFA
Beberapa tim telah menyurati FIFA untuk tetap diizinkan menggunakan ban kapten pelangi. Namun, harapan tersebut tak berbuah seperti yang diinginkan. FIFA malah merespons dengan melayangkan larangan dan ancaman.
Setiap kapten tim nasional yang nekat menggunakan ban kapten pelangi pada Piala Dunia 2022 Qatar diancam ganjaran kartu kuning. Kapten Timnas Inggris, Harry Kane, yang semula ngotot menggunakan ban kapten pelangi akhirnya mengurungkan niatnya.
Baca Juga: FIFA Larang Inggris Pakai Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022
2. Denmark akan bicara dengan negara-negara UEFA lainnya
Melansir Sport Bible, Ketua FA Denmark Jesper Moller mengaku siap bicara dengan 55 negara anggota UEFA soal kemungkinan untuk keluar dari FIFA. Keputusan ini menurut Jesper Moller bukan yang baru dibuat sekarang.
"Saya harus memikirkan pertanyaan mengenai bagaimana mengembalikan keperacayaan kita pada FIFA. Kita harus mengevaluasi apa yang sudah terjadi dan membuat strategi," kata Moller mengutip Sport Bible.
3. Aksi tutup mulut dari Jerman
Kekalahan Jerman diwarnai aksi tutup mulut para pemainnya sebelum laga kontra Jepang di Khalifa International Stadium, Rabu (23/11/2022). Saat berfoto tim, seluruh pemain Timnas Jerman memperlihatkan gestur tutup mulut.
Aksi itu dilakukan oleh Jerman akibat tak bisa mengenakan ban kapten pelangi dalam pertandingan di Piala Dunia 2022. Mereka menegaskan, larangan yang diterapkan oleh FIFA tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Baca Juga: Sebelum Kalah, Jerman Sempat Lakoni Aksi Tutup Mulut