FIFA Larang Inggris Pakai Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022

Nekat, maka hukumannya kartu kuning

Jakarta, IDN Times - FIFA mengambil tindakan tegas atas niatan Inggris menggunakan ban kapten OneLove sepanjang Piala Dunia 2022, Qatar. Mereka melarang Inggris menggunakannya sejak laga pembuka melawan Iran, Senin (21/11/2022).

Ban OneLove memang ingin dipakai oleh Harry Kane di atas lapangan, bentuk dari protes atas segala situasi yang berkembang sepanjang Piala Dunia 2022. Namun, FIFA, yang sudah menyatakan agar unsur politis dipinggirkan, mengharamkan Inggris menggunakan ban tersebut demi menetralisir situasi.

Baca Juga: Kane dan Neuer Kompak Bakal Pakai Armband One Love di Piala Dunia 2022

1. Nekat pakai, bisa langsung kartu kuning

FIFA Larang Inggris Pakai Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022Soccer Football - Euro 2020 - Semi Final - England v Denmark - Wembley Stadium, London, Britain - July 7, 2021 England's Harry Kane celebrates after the match. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Carl Recine.

Telegraph melansir, ada konsekuensi yang akan ditanggung Kane jika nekat menggunakan ban kapten OneLove. Sesaat setelah kick-off, Kane bisa saja dijatuhi hukuman kartu kuning.

Aturan ini, ternyata sudah dituangkan FIFA lewat manual book Piala Dunia 2022 dan sifatnya sudah mengikat. Artinya, aturan itu berlaku buat semua tim, tak cuma Inggris.

2. Jerman juga punya niat yang sama

FIFA Larang Inggris Pakai Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022Armband "One Love" yang dipakai kapten timnas Jerman, Manuel Neuer (Instgaram.com/dfb_team)

Sebenarnya, bukan hanya Inggris yang mau menggunakan ban OneLove. Jerman hendak melakukannya pula.

Kapten Jerman, Manuel Neuer, berencana menggunakan ban OneLove sepanjang Piala Dunia 2022. Namun, dengan aturan ini, hampir dipastikan rencana itu gagal.

Baca Juga: Stres Berat Bayangi Para Bintang Dunia Usai Piala Dunia 2022

3. Fokus ke sepak bola, bukan politik

FIFA Larang Inggris Pakai Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022potret Gareth Southgate(skysports.com)

Manajer Inggris, Gareth Southgate, meminta agar semua fokus untuk laga melawan Iran ditujukan pada aspek sportif, bukan politik. Memang, laga pertama Inggris sarat pula akan kepentingan politik, mengingat hubungan dengan Iran kurang baik dalam aspek tersebut.

Isu ban OneLove hingga hubungan politik dengan Iran, diharapkan Southgate tak jadi fokus pembicaraan.

"Saya sudah sering dimintai jawaban atas pertanyaan macam ini dari media selama lebih dari enam tahun. Dalam posisi sekarang, saya mengerti. Tapi, fokus ke sepak bola, bukan politik," ujar Southgate.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya