LaLiga Gelorakan Aksi Lawan Rasisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - LaLiga menggelar sebuah kampanye khusus dalam melawan aksi rasisme terhadap para pemainnya. Bekerja sama dengan EA Sports, kampanye ini bertajuk Unity dan digelar dalam dua periode.
Kampanye Unity sudah digelar pada jornada 26 beberapa waktu lalu. Nantinya, kembali dilakukan di jornada 32.
Baca Juga: Real Madrid Bisa Putus Tradisi Buruk Demi Benzema
1. Sejumlah media digunakan
Sejumlah media akan digunakan dalam kampanye ini. LaLiga menggunakan papan iklan serta skor, video, hingga gimmick dari klub untuk menggelorakan kampanye Unity.
Salah satu gimmick yang dimainkan dalam kampanye ini adalah sebagian besar pemain akan memasuki lapangan dengan mengenakan kaus Unity dan menggunakan ban kapten khusus.
Sebelum laga dimulai juga akan ada tulisan "Unity" dan "#UnityvsRacism" yang ditunjukkan.
2. Rasisme jadi masalah serius
Perlakuan rasis yang diterima oleh beberapa pemain LaLiga memang begitu memprihatinkan. Mereka tak lagi menerimanya dengan bentuk hinaan di lapangan, namun juga berbagai media.
Kejahatan rasial muncul pula lewat media sosial, email, bahkan telegram.
3. Vinicius sering jadi korban
Rasisme bukan masalah baru di LaLiga. Vinicius Junior, bintang Real Madrid, menjadi salah satu pemain yang paling sering jadi korban rasisme.
Dalam derbi melawan Atletico Madrid, Vinicius jadi korban aksi rasial ketika sejumlah suporter mengolok-oloknya dengan gestur monyet. Kemudian, ketika menghadapi Real Valladollid, Vinicius dilempari suporter dari tribune dan suporter kembali mengolok-oloknya dengan gestur monyet pula.
Baca Juga: Kala Vinicius Menjawab Psywar dari Fans Atletico Madrid