Memuji Mentalitas Bayer Leverkusen di 16 Besar Liga Europa

Jakarta, IDN Times - Bayer Leverkusen membuktikan diri mereka layak tak terkalahkan sejauh ini di musim 2023/24. Hal itu mereka tunjukkan saat bersua Qarabag FK di 16 besar Liga Europa 2023/24.
Dalam dua laga menghadapi tim asal Azerbaijan itu, Leverkusen menunjukkan mentalitas mereka. Setiap kali tertinggal, mereka menggigit balik. Setiap kali mereka menggigit balik, ada satu nama yang berperan di baliknya, yaitu Patrik Schick.
1. Bangkit dari ketertinggalan 0-2 di leg pertama

Dalam laga leg pertama di Tofiq Bahramov Stadium, 8 Maret 2024 lalu, Leverkusen sejatinya sempat tertinggal 0-2 dari Qarabag di babak pertama. Ketika itu, bayang-bayang kekalahan perdana musim ini menyeruak.
Akan tetapi, Leverkusen menolak menyerah. Di babak kedua, mereka mengejar. Florian Wirtz mengawali kebangkitan Leverkusen, yang akhirnya ditutup gol dari Patrik Schick. Mereka sukses memaksakan skor 2-2 di leg pertama ini.
2. Leg kedua yang lebih dramatis bagi Leverkusen

Di leg kedua, laga berjalan lebih dramatis bagi Leverkusen. Kembali, mereka tertinggal 0-2 dari Qarabag. Bahkan, Qarabag berhasil mencetak gol kedua saat mereka sudah bermain dengan 10 pemain.
Namun, di sisa 20 menit babak kedua, Leverkusen bangkit. Diawali dengan gol Jeremie Frimpong, Schick kembali memantapkan kebangkitan Leverkusen. Dua gol sukses dia cetak dalam rentang waktu empat menit jelang laga tuntas. Leverkusen menang 3-2.
3. Lolos ke perempat final, mempertahankan catatan apik

Berkat kemenangan di leg kedua ini, Leverkusen memastikan satu tempat di perempat final Liga Europa 2023/24. Mereka menjaga peluang untuk menjuarai ajang ini, bersama dengan tim-tim lain.
Tidak cuma itu, kemenangan ini juga memastikan catatan tak terkalahkan Bayer Leverkusen berlanjut. Squawka mencatat, sekarang mereka memastikan diri tidak terkalahkan dalam 37 laga. Mereka menolak untuk kalah.