Menanti Kebangkitan Mainz Bersama Urs Fischer

- Mainz memecat Bo Henriksen karena performa buruk di awal 2025/2026 setelah sebelumnya berhasil membawa klub ke Liga Konferensi Eropa.
- Urs Fischer memiliki rekam jejak impresif, termasuk membawa Union Berlin promosi ke Bundesliga dan lolos ke Liga Champions Eropa.
- Fischer dan Mainz memiliki prinsip sepak bola yang sama, dengan kesamaan taktik permainan yang diharapkan dapat membantu klub bangkit.
FSV Mainz 05 resmi memulai era baru pada 7 Desember 2025. Mereka menunjuk Urs Fischer sebagai pelatih anyar untuk menggantikan Bo Henriksen yang dipecat 4 hari sebelumnya. Meski Henriksen mampu mempersembahkan tiket Liga Konferensi Eropa, performa buruk pada awal 2025/2026 membuat manajemen terpaksa mengambil langkah sulit tersebut.
Pemilihan Fischer cukup menarik. Sebab, pria asal Swiss berusia 59 tahun ini sudah menganggur sejak 2023. Namun, Mainz bersedia mengambil risiko yang ada karena rekam jejak Fischer yang memang impresif. Ia berhasil mengukir sejarah bersama Union Berlin. Lantas, seperti apa portofolio Fischer dan mampukah ia membawa Mainz bangkit?
1. Performa buruk pada awal 2025/2026 membuat manajemen Mainz memecat Bo Henriksen
Sebelum berbicara mengenai Urs Fischer, penting untuk memahami kondisi Mainz sebelum ia datang. Klub yang terbentuk pada 1905 ini sebetulnya tengah berada dalam tren positif. Mereka mengakhiri Bundesliga Jerman 2024/2025 di posisi keenam sehingga berhak untuk bermain di Liga Konferensi Eropa 2025/2026.
Pencapaian tersebut tidak terlepas karena kinerja Bo Henriksen. Pria asal Denmark itu mampu menghadirkan peningkatan. Sebab, ketika ia mengambil alih klub pada Februari 2024, mereka berada di zona degradasi. Henriksen membuat Mainz berakhir di posisi 13 di Bundesliga 2023/2024 dan membawa mereka melonjak ke peringkat keenam semusim berikutnya.
Sayangnya, Henriksen gagal membuat Mainz menjaga konsistensi pada awal 2025/2026. Mereka menelan 11 kekalahan dari 20 pertandingan pertama di seluruh kompetisi. Sisanya, Mainz meraih 6 kemenangan dan 3 keimbangan. Pada 3 Desember 2025, Mainz pun mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Henriksen untuk mengakhiri kerja sama.
2. Urs Fischer pernah membuat sejarah bersama Union Berlin
Empat hari setelah melepas Bo Henriksen, Mainz mengumumkan Urs Fischer sebagai pelatih barunya. Mereka mengontrak Fischer sampai 2028. Durasi yang cukup panjang tersebut menggambarkan keyakinan manajemen Mainz kepada Fischer. Berdasarkan rekam jejaknya, wajar jika Mainz menaruh harapan besar kepada Fischer. Sebab, ia memang memiliki portofolio yang apik.
Fischer memulai karier kepelatihannya di level senior bersama FC Zurich pada 2010—2012. Ia kemudian menukangi FC Thun pada 2013—2015. Fischer makin naik kelas setelah mendapat mandat dari FC Basel. Ia memimpin klub raksasa di Swiss ini sampai 2017 dan membawa mereka meraih 2 trofi Liga Swiss dan 1 Piala Swiss.
Pada musim panas 2018, Fischer setuju untuk melatih Union Berlin yang saat itu bermain di kasta kedua. Hebatnya, ia langsung membawa mereka promosi ke Bundesliga untuk pertama kalinya. Di bawah komando Fischer, Union berkembang setiap musimnya. Puncaknya, Union berakhir di posisi keempat pada 2022/2023 sehingga lolos ke Liga Champions Eropa (UCL) 2023/2024.
3. Urs Fischer dan Mainz memiliki prinsip sepak bola yang sama
Sayangnya, setelah musim bersejarah pada 2022/2023, performa Union Berlin di bawah komando Urs Fischer pada awal 2023/2024 menurun drastis. Union menelan 14 kekalahan dan 1 keimbangan dalam 15 pertandingan terakhir Fischer sebagai pelatihnya. Manajemen Union pun memecat Fischer pada 15 November 2023. Setelah itu, Fischer menepi dari dunia kepelatihan sampai akhirnya Mainz merekrutnya pada 7 Desember 2025.
Menariknya, pada sesi perkenalan, Mainz dan Fischer sama-sama menegaskan sisi nonteknis sebagai alasan mereka bersedia bekerja sama. Christian Heidel, Dewan Olahraga Mainz, menyatakan, manajemen memilih Fischer karena kemampuannya mengelola dan membangun tim. Sementara Fischer menyebut nilai-nilai yang dimiliki Mainz di luar lapangan, seperti determinasi dan pantang menyerah, membuat mereka menjadi klub yang tepat untuknya.
Dari sisi taktik, para pemain Mainz dan Fischer tampaknya tidak akan sulit untuk beradaptasi. Saat dilatih Bo Henriksen, mereka memainkan skema tiga bek. Fischer juga menggunakan pakem tersebut saat membawa Union Berlin lolos ke Liga Champions. Fischer menegaskan bahwa dirinya tidak akan melakukan banyak perubahan untuk tahap awal.
Urs Fischer mengambil alih Mainz yang sedang berada di posisi terbawah di Bundesliga Jerman 2025/2026. Alih-alih takut, situasi sulit ini baginya justru menjadi tantangan menarik. Dengan kesamaan prinsip, Fischer yakin mereka bakal berhasil membalikkan keadaan. Publik Mewa Arena tenu berharap itu bukan sekadar janji manis.

















