Mengenang Jejak Karier Franck Ribery, Penuh Prestasi dan Kontroversi

Franck Ribery merupakan pria yang lahir pada 7 April 1983 di Boulogne-sur-Mer, Prancis. Ia mengawali karier sepak bolanya dengan menimba ilmu di akademi Lille. Hingga akhirnya ia bergabung dengan klub kota kelahirannya US Boulogne pada tahun 2000.

Setelah itu, ia membela beberapa klub Prancis lain seperti Olympique Alès, Stade Brestois dan FC Metz. Galatasaray menjadi klub luar Prancis pertama yang dibela Ribery pada tahun 2005. Ia hanya bertahan setengah musim di klub Turki tersebut sebelum akhirnya kembali ke Prancis bersama Olympique Marseille. 

Penampilan menawan Ribery bersama Olympique Marseille membuat raksasa Jerman, Bayern Munchen, terpikat. The Bavarians memboyong winger kanan ini dengan banderol 30 juta Euro. Keputusannya bergabung dengan Munchen ternyata sangat tepat.

Ribery mencapai puncak kariernya bersama Bayern dengan meraih berbagai trofi bergengsi. Dari 2007 hingga 2019, pria 39 tahun itu meraih semua trofi kompetisi yang diikuti. Mulai dari Bundesliga, Liga Champions hingga Piala Dunia Antarklub.

Bahkan ia menjadi kandidat kuat peraih Ballon d'Or edisi 2014. Bersama Munchen, Ribery catatkan 425 pertandingan dengan torehan 124 gol dan 182 assists. 

Kecemerlangan Franck Ribery di level klub tentu saja menjadi perhatian pelatih Timnas Prancis. Bersama Les Bleus, ia menjalani debut di timnas senior pada 27 Mei 2006. Di tahun yang sama pula, Ribery menjadi salah satu pemain yang membawa Prancis menjadi runner-up Piala Dunia 2006.

Setelah itu, Ribery pun menjadi langganan Timnas Prancis dan bermain di Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2008 dan 2012. Meskipun gagal memberikan gelar, ia memiliki catatan yang cukup spesial. Dari total 81 caps bersama Les Bleus, Ribery catatkan 15 gol dan 25 assists. 

Memiliki status pemain bintang dalam dunia sepak bola kadang menjadi bumerang bagi pemain itu sendiri. Hal itu juga terjadi pada sosok Franck Ribery yang beberapa kali terlibat dalam kontroversi.

Salah satu kontroversi terbesar Ribery adalah kasus skandal seks dengan perempuan di bawah umur. Ribery tak mengetahui jika perempuan yang ia sewa untuk memenuhi hasrat seksnya ternyata masih berusia 17 tahun. Untung saja, kasus tersebut tak membuat kariernya terpuruk.

Pria yang telah memeluk agama islam sejak 2006 ini masih tetap mampu bersinar di atas lapangan. Namun tak jarang, Ribery juga sering meluapkan emosi berlebih saat bertanding.

Masa kejayaan Franck Ribery memang sudah berakhir. Namun tinta emas yang ia torehkan dalam dunia sepak bola akan selalu tertulis dalam buku sejarah. Tak hanya torehan trofi bersama klub, Ribery juga menyabet beberapa penghargaan pribadi.

Di antaranya ada Player of the Year di Prancis dan Jerman serta penghargaan pemain terbaik Eropa pada tahun 2013. Pada Ballon d'Or 2013, Ribery harus puas berada di posisi ketiga di bawah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Selama kariernya di level klub, Ribery catatkan 632 pertandingan, 151 gol dan 224 assists. Ribery sendiri mengumumkan gantung sepatu pada 21 Oktober 2022 melalui akun media sosialnya. 

Dengan berbagai torehan dan prestasinya, Franck Ribery memang layak disebut sebagai pesepak bola terbaik abad ini. Siapa nih yang dulu mengidolakan pemain Prancis ini?