Jakarta, IDN Times - Keputusan mengejutkan itu akhirnya muncul juga. Pada Senin (6/1/2025), PSSI resmi mengumumkan akhir kerja sama mereka dengan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait pemecatan Shin. Namun, daripada bergelut dengan alasan pemecatan, mari kita kenang bersama ragam prestasi yang pernah Shin torehkan bersama Garuda.
Pernah pada suatu masa, Timnas Indonesia begitu sulit masuk Piala Asia. Paling banter, mereka tembus Piala Asia kelompok usia macam U-19 maupun U-16. Bersama Shin Tae Yong, justru ada sebuah catatan menarik yang muncul.
Dalam rentang waktu 2022 sampai 2024, Shin berhasil membawa Timnas di tiga kelompok usia ke Piala Asia. Ketiga Timnas itu adalah U-20, U-23, dan senior.
Ini jadi sejarah tersendiri, karena belum pernah ada pelatih yang bisa membawa tiga Timnas kelompok usia ke Piala Asia. Paling banter, satu pelatih hanya mampu membawa satu Timnas saja ke Piala Asia.
Khusus di level senior, catatan Shin juga mentereng. Dia berhasil membawa Timnas ke putaran final Piala Asia 2023, sekaligus mengakhiri kutukan yang bertahan sejak 2007.
Di babak kualifikasi, Timnas mengalahkan negara-negara macam Nepal dan Kuwait. Tak cuma membawa Timnas ke putaran final, pria Korea Selatan itu juga membawa Timnas lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Tidak berhenti sampai situ, Shin menorehkan sejarah lagi. Dia membawa Timnas lolos ke putaran final Piala Asia 2027. Hal itu tak lepas dari keberhasilan Shin membawa Timnas lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bicara babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia, ini juga jadi catatan sejarah tersendiri bagi Shin. Dia jadi pelatih pertama yang mampu membawa Indonesia lolos ke fase ini.
Hal itu tak lepas dari apiknya performa Timnas selama babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka mampu mengalahkan Vietnam secara back to back serta menang sekali dan imbang sekali lawan Filipina.
Ketika pertama kali datang pada Desember 2019, hal yang Shin lakukan adalah memotong generasi. Usai laga uji coba lawan Persita Tangerang yang berujung kekalahan 0-2, dia mencoret pemain-pemain yang menurutnya tak sesuai skemanya.
Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, hingga Andritany Ardhiyasa, tidak lagi dipercaya masuk Timnas. Justru, dia mengorbitkan sederet pemain macam Pratama Arhan, Rizky Ridho, Ernando Ari, hingga Marselino Ferdinan.
Berkah dari kebijakan potong generasi itu tampak ketika Timnas mentas di Piala AFF 2020. Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Witan Sulaeman, bersinar hingga berpadu dengan sejumlah wajah lama di Timnas macam Kushedya Yudo, Dedik Setiawan, dan Irfan Jaya. Khusus Arhan, Rizky Ridho, Asnawi, dan Marselino, sampai sekarang selalu dipercaya untuk membela Timnas.
Salah satu momen manis Timnas bersama Shin lainnya adalah nyaris tembus Olimpiade 2024, Paris. Itu terjadi usai Timnas U-23 berhasil memastikan satu tempat di semifinal Piala Asia U-23 2024.
Menariknya lagi, Shin membawa Timnas mengalahkan tanah kelahirannya sendiri, Korea Selatan, di perempat final. Kelolosan ke empat besar ini sempat membuka langkah Garuda ke Olimpiade 2024 yang dihelat di Paris.
Sayang, Indonesia tumbang dari Uzbekistan di semifinal. Begitu juga di laga perebutan tempat ketiga, mereka kalah dari Irak. Pasukan Garuda Muda pada akhirnya dipastikan gagal ke Olimpiade usai kalah di laga play-off dari Guinea dengan skor 0-1.
Banyak kebaikan yang sudah Shin Tae Yong tebarkan di Timnas Indonesia. Hal-hal ini, suka atau tidak suka, sudah menjadi sejarah yang dia torehkan bersama skuad Garuda selama lima tahun masa kepemimpinannya.