Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Calon Pelatih Timnas Patrick Kluivert yang Penuh Kontroversi

ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Patrick Kluivert menjadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia setelah pemecatan Shin Tae Yong.
  • Kontrak Kluivert berstruktur 2+2 tahun, namun pemilihan Kluivert menuai kontroversi karena banyak skandal selama bermain.
  • Kasus kecelakaan maut, kasus kekerasan di lapangan, dan skandal judi adalah sebagian dari kontroversi yang menimpa Kluivert.

Jakarta, IDN Times - Patrick Kluivert menjadi kandidat terkuat pelatih baru Timnas Indonesia pasca PSSI memecat Shin Tae Yong secara kontroversial pada Senin (6/1/2025). Rumor merapatnya Kluivert menguat setelah pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, melayangkan cuitannya dan cocok dengan pernyataan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Ketika konferensi pers, Erick menyatakan pelatih Timnas berasal dari Belanda. Kontraknya berstruktur 2+2 alias dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun berikutnya.

Makanya, ketika dicocokkan dengan cuitan Kluivert, terlihat valid. Tapi, pemilihan Kluivert menjadi polemik tersendiri. Warganet mempertanyakan kapasitas Kluivert menangani Timnas. Terlebih, selama jadi pemain hingga pensiun, Kluivert kerap tersandung skandal dan banyak kontroversi yang menghinggapinya. Apa saja?

1. Terlibat kecelakaan maut yang tewaskan fan Ajax

Saat masih berusia 19 tahun dan membela Ajax, Kluivert sempat terlibat kecelakaan maut. Pada 9 September 1995, Kluivert menabrak mobil Ford Orion Saloon di Amsterdam. Kala itu, dia mengendaria BMW M3 milik temannya, dalam kecepatan yang begitu tinggi, 104 kilometer per jam, di sekitar pemukiman warga.

Alhasil, seorang pria berusia 56 tahun tewas dan penumpang mobil yang ditabrak mengalami cedera. Kluivert pada akhirnya divonis bersalah dan dihukum layanan sosial selama 240 jam. Belakangan, baru ketahuan korbannya adalah Direktur Teater bernama Martin Putnam, yang juga fans Ajax.

Usai kejadian ini, dilansir The Independent, Kluivert sering diserang fans lawan di Belanda dengan label "pembunuh". Hal ini menghantui Kluivert bertahun-tahun.

2. Terlibat kekerasan di dalam dan luar lapangan

Selama masih bermain pula, Kluivert sempat bermasalah dengan emosinya. Beberapa kali, dia terlibat dalam kasus kekerasan di lapangan seperti pemukulan.

Dilansir AS, salah satu korbannya adalah mantan kapten Rayo Vallecano, Jesus Cota. Ketika masih membela Barcelona, 22 Desember 1999, Kluivert menghajar Cota di atas lapangan.

Saat itu, Kluivert dihukum empat laga oleh Komisi Disiplin Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) atas agresi dan pelanggaran berulang. Kluivert sempat membela diri dengan menyatakan Cota memprovokasinya usai memegang bagian vitalnya. Namun, RFEF tak mendapatkan bukti nyata atas pernyataan Kluivert.

Sebelum insiden ini, alias pada 1997 lalu, Kluivert diduga pernah dilaporkan seorang perempuan berusia 20 tahun atas kasus pelecehan. Namun, kasus ini tak pernah terbukti dan Kluivert dianggap tidak bersalah.

3. Tersandung skandal judi

Kluivert juga sempat tersandung skandal judi. Laporan De Volkskrant pada 2017 lalu, menyatakan Kluivert sempat dikejar-kejar oleh debt collector dari kalangan mafia. Dia diduga memiliki utang lebih dari satu juta euro yang muncul pada periode 2011 hingga 2012.

Kala itu, Kluivert bertaruh dalam duel yang melibatkan tim cadangan FC Twente. Secara aturan, Kluivert ketika itu tak melanggar apa-apa dan tidak diperiksa atas dugaan pengaturan skor. Tapi, dia mengakui punya utang dan mayoritas sudah dibayarkan.

Kemudian, melalui pengacaranya saat itu, Gerard Spong, ditegaskan bukan Kluivert yang jadi target investigasi polisi, melainkan gangster. Kluivert, menurutnya, cuma korban dalam kasus itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us