Jakarta, IDN Times - Impian publik menyaksikan trio maut MNM dengan berisikan Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe, terancam tak bisa terwujud. Mbappe kemungkinan besar bakal cabut ke Real Madrid setelah Paris Saint-Germain menyerah dalam proses perpanjangan kontrak Mbappe.
Manajemen PSG tak kunjung mendapat jawaban yang positif dari Mbappe soal tawaran perpanjangan kontraknya. Cukup riskan, karena kontrak Mbappe akan habis pada Juni 2022 mendatang.
RMC Sport melaporkan, Mbappe sebenarnya ditawari kontrak berdurasi lima tahun dengan klausul perpanjangan otomatis selama 12 bulan. Tapi, Mbappe menolaknya.
Padahal, dengan kontrak itu, gaji Mbappe naik drastis, bahkan hampir setara dengan Neymar dan Messi.
Dengan demikian, PSG tak punya jalan lain. Mereka harus menjual Mbappe dengan segera agar dapat duit dari hasil penjualannya.
Daripada pusing memikirkan Mbappe, PSG kini fokus mencari pemain yang bisa menggantikan perannya. Tanpa ragu, PSG membidik bintang Everton, Richarlison.
Gaya mainnya yang serupa dengan Mbappe, jadi alasan mengapa Richarlison dijadikan prioritas. Selain itu, Richarlison juga tak akan sulit beradaptasi di PSG, karena ada Neymar di sana.
Madrid diyakini ada di posisi terdepan dalam mendatangkan Mbappe. Mereka sampai sekarang belum memiliki pesaing dalam perburuan pria 22 tahun tersebut.
Dengan demikian, Santiago Bernabeu jadi destinasi paling potensial buat Mbappe. Apalagi, Mbappe memang fans Madrid dan sempat mengidamkan bisa mengikuti jejak idolanya, Cristiano Ronaldo, demi merengkuh trofi Liga Champions dan LaLiga.
Mendatangkan Mbappe sebenarnya tak hanya mendatangkan keuntungan buat Madrid, tapi juga kerugian. Sebab, kehadiran Mbappe bisa membuat struktur finansial Los Blancos berubah.
Gaji Mbappe yang tinggi, jadi penyebabnya. Secara jangka panjang, bisa jadi Madrid malah rugi usai mendatangkan Mbappe, mengingat kondisi ekonomi klub belum pulih betul usai dihantam pandemik COVID-19.