Piala Afrika tak lama lagi dimulai, tepatnya pada 9 Januari—6 Februari 2022. Tentunya, banyak pemain dari liga top Eropa yang akan ikut berpartisipasi. Bahkan, beberapa dari mereka merupakan tulang punggung di klubnya masing-masing.
Maka tak heran, negara yang mereka bela menjadi salah satu favorit juara pada edisi kali ini. Namun, mereka juga harus rela tak dapat membela klubnya masing-masing di liga.
Penampilan Achraf Hakimi banyak menuai pujian ketika sukses memainkan peran sangat baik di lini pertahanan Inter Milan. Pada akhir musim 2020/2021, Nerazzuri pun sukses mengangkat scudetto untuk pertama kalinya sejak 2009/2010.
Paris Saint-Germain yang kepincut akhirnya mendatangkan Hakimi pada bursa transfer musim panas 2021 lalu. Hal ini membuat PSG dipenuhi banyak pemain bintang, setelah sukses mendaratkan Gianluigi Donnarumma, Lionel Messi, hingga Sergio Ramos.
Penampilan Hakimi musim ini pun terbilang cukup gemilang. Ia dimainkan 25 kali oleh Mauricio Pochettino dengan torehan 3 gol dan 3 assist. Maka, tak heran, Hakimi menjadi salah satu pemain andalan Maroko pada Piala Afrika nanti.
Sejak didatangkan Chelsea dari Rennes pada 2020, Edouard Mendy sukses menjadi sosok penting bagi Chelsea. Bahkan, ia mampu menggeser tempat Kepa Arrizabalaga yang merupakan kiper termahal di dunia. Ia turut membantu The Blues menjuarai Liga Champions musim lalu.
Sejauh ini, dari 24 penampilannya di semua kompetisi, Mendy sukses mencatatkan 12 kali cleen sheet. Bahkan, ia mulai dianggap menjadi salah satu kiper top dunia. Senegal pasti akan bertumpu kepada Mendy untuk menjaga gawangnya tetap suci sepanjang Piala Afrika nanti.
Nama Riyad Mahrez sudah menjadi sensasi sejak ia membawa Leicester City menjuarai Premier League. Kini, di bawah komando Pep Guardiola, Mahrez makin menunjukkan kelasnya. Musim ini saja, ia sudah mencatatkan 12 gol dari 24 penampilan di semua kompetisi.
Pada edisi terakhir pada 2019, Mahrez menjadi salah satu pemain penting yang membawa Aljazair menjadi juara. Pada edisi kali ini pun, pemain berusia 30 tahun ini masih akan memimpin rekannya untuk menjadi yang terbaik.
Sadio Mane saat ini merupakan salah satu striker paling berbahaya di dunia. Ia menjadi sosok tak tergantikan di lini depan Liverpool. Musim ini pun, Mane telah menjebloskan tujuh gol di Premier League.
Pada edisi sebelumnya, Senegal harus mengakui keunggulan Aljazair lewat skor tipis 0-1. The Lions of Teranga yang masih menginginkan trofi Piala Afrika perdana mereka tentunya sangat mengandalkan Mane sebagai juru gedor. Apalagi mereka juga punya Edouard Mendy di sektor penjaga gawang.
Tujuh kali juara Piala Afrika, Mesir, tampaknya masih menjadi favorit pada perhelatan kali ini. Hal itu tak lepas karena mereka punya Mohamed Salah sebagai predator di lini depan. Salah sendiri tengah menjalani musim yang gemilang bersama Liverpool.
Sejauh ini, Salah telah mencetak 22 gol dari 24 pertandingan di semua kompetisi, termasuk 15 gol di ajang Premier League. Jika menjadi juara Piala Afrika dan meraih banyak trofi bersama Liverpool musim ini, bukan tak mungkin ia akan meraih Ballon d'Or tahun depan.
Kelima pemain tersebut memang tengah menikmati musim yang gemilang bersama timnya masing-masing. Maka, tak heran, penampilan mereka amat dinantikan pada Piala Afrika nanti. Lantas, siapakan yang akan mengangkat trofi?