Sepak bola bisa memberikan banyak momen menyenangkan dan menyedihkan dalam waktu bersamaan. Tak sedikit di saat suatu tim tengah bersukacita, ada juga tim lain yang harus tertunduk lesu.
Sukses bikin hati terpotek-potek, berikut ini sepuluh momen sepak bola paling emosional yang terjadi sejak pergantian abad. Keep scrolling!
Memasuki laga terakhir Bundesliga musim 2000/2001, Schalke 04 hanya tertinggal tiga poin dari Bayern Munich yang saat itu memimpin klasemen. Jika ingin juara, The Royal Blues harus menang di laga terakhir sambil berharap Die Bayern kalah.
Schalke berhasil bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk memimpin 3-2 atas Unterhaching. Di saat yang bersamaan, Hamburg berhasil membuka skor melawan Bayern. Jika hasil tersebut bertahan, Schalke akan berhasil menjadi juara dengan unggul selisih gol dari Bayern.
Namun, pendukung Schalke mulai ketar-ketir di masa injury time setelah penjaga gawang Hamburg membuat kesalahan yang berujung tendangan bebas di dalam kotak penalti. Bayern pun akhirnya berhasil mencetak gol dari peluang tersebut dan memastikan gelar Bundesliga musim 2000/2001. Momen tersebut tentunya menghancurkan hati para pendukung Schalke.
Hingga kini, pendukung setia Timnas Spanyol tentunya masih ingat ketika La Furia Roja dirampok karena dua gol sah mereka dianulir dalam perempat final Piala Dunia 2002 melawan Korea Selatan.
Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 0-0 dan berlanjut ke adu tendangan penalti. Saat itu Korea Selatan sukses menang dengan skor 5-3. Spanyol yang marah, melampiaskan rasa frustrasi mereka kepada wasit yang saat itu memimpin, Gamal Mahmoud.
Ibarat mimpi, Yunani yang merupakan tim kuda hitam berhasil menjuarai turnamen prestisius, Piala Eropa 2004. Mengalahkan Republik Ceko di babak semifinal, Yunani melanjutkan kejutan mereka dengan mengalahkan tuan rumah Portugal di babak final.
Menghadapi gelombang serangan tuan rumah, Angelos Charisteas sukses mematahkan hati seluruh pendukung Portugal lewat satu-satunya gol yang ia cetak di pertandingan tersebut pada menit ke-57.
Fabio Grosso mengukir namanya sebagai cerita yang tidak akan pernah dilupakan di Italia. Mencetak gol luar biasa di babak perpanjangan waktu menit ke-118, ia sukses membantu Italia menyingkirkan Jerman di babak semifinal Piala Dunia 2006.
Bahkan, Grosso kembali menjadi pahlawan di babak final saat melawan Perancis lewat gol penalti yang memastikan trofi Piala Dunia untuk Gli Azzuri dalam 24 tahun terakhir.
Memiliki catatan mengesankan selama gelaran Piala Eropa 2008, Turki secara mengejutkan berhasil menembus babak semifinal setelah mengalahkan Kroasia dengan cara yang dramatis.
Bermain sama kuat 0-0 di waktu normal, Ivan Klasnic berhasil membawa Kroasia unggul pada menit ke-120 dan membuat Kroasia di atas angin. Namun, Semih Senturk secara cerdik berhasil mencetak gol penyeimbang di menit 120+3 sehingga memaksakan adu tendangan penalti. Pada akhirnya, Turki berhasil lolos setelah menang 3-1 dalam drama tos-tosan.
Treble luar biasa Barcelona musim 2008/2009 berhasil tercipta lewat salah satu proses dramatis di dalamnya. Ya, dalam semifinal Liga Champions leg kedua yang berlangsung di Stamford Bridge, kedua tim berbekal agregat sama kuat 0-0.
Chelsea yang hanya berjarak beberapa detik saja dari pengulangan final Liga Champions 2007/2008 melawan Manchester United, harus tertunduk setelah Andres Iniesta mencetak gol penyeimbang untuk Blaugrana di menit 90+3 yang akhirnya membuat The Blues tersingkir.
Pertandingan antara Irlandia melawan Prancis dalam play off leg kedua Piala Dunia 2010 mungkin masih terekam dalam ingatan para penggemar sepak bola.
Saat itu, agregat sama kuat 1-1 sebelum Thierry Henry membantu dalam proses gol "tangan tuhan" di babak perpanjangan waktu. Aksi kotor tersebut membuat Prancis lolos ke Piala Dunia 2010. Irlandia yang dirugikan kemudian meminta FIFA untuk mengizinkan mereka menjadi tim ke-33 di Piala Dunia, namun urung terjadi.
Final Liga Champions musim 2011/2012 mungkin menjadi salah satu pertandingan paling dramatis dan sulit dilupakan oleh pencinta sepak bola. Saat itu, Bayern unggul 1-0 lewat gol dari Thomas Muller hingga menit ke-88. Namun, Didier Drogba berhasil mencetak gol penyeimbang yang memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Tidak ada lagi gol yang tercipta, The Blues akhirnya berhasil mengalahkan Die Bayern 4-3 lewat drama adu penalti dalam laga yang digelar di kandang Bayern, Allianz Arena.
Salah satu musim paling menegangkan dalam sejarah Liga Primer Inggris tentunya adalah musim 2011/2012. Hingga laga terakhir, belum ada tim yang memastikan diri menjadi juara. Manchester City dan Manchester United yang saat itu memiliki poin sama, masih berpeluang menjadi juara di musim tersebut.
United berhasil unggul 1-0 atas Sunderland, sedangkan City masih tertinggal 1-2 hingga menit 90+1 dari QPR. Jika hasil tersebut tidak berubah, The Red Devils akan melangkahi The Citizen untuk menjadi sang juara.
Namun, perjuangan tanpa henti City membuahkan hasil setelah Edin Dzeko membuat skor imbang 2-2 di menit 90+2. Bahkan, City berbalik unggul lewat gol dari Sergio Aguero di menit 90+4. Momen tersebut berhasil mematahkan hati para pendukung The Red Devils di seluruh dunia.
Menjadi favorit juara dalam Piala Eropa 2016 yang di gelar di kandang sendiri, Perancis yang bermain gemilang sejak babak grup terlihat antiklimaks dalam laga final melawan Portugal. Gol dari super-sub, Eder, memastikan Portugal memenangkan kejuaraan Eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Dua belas tahun setelah menitikkan air mata kekecewaan karena gagal memenangkan final Piala Eropa 2004 di kandang, Cristiano Ronaldo mengeluarkan air mata kegembiraan saat ia mengangkat tinggi-tinggi trofi Piala Eropa 2016.
Itulah sepuluh momen sepak bola paling emosional yang terjadi di abad ke-21. Dramatis dan sulit dilupakan, kira-kira momen mana yang jadi favoritmu?