7 Momen Memalukan & Tragedi Kematian Dalam Sejarah Piala Dunia

Piala Dunia 2018 akan berlangsung sebentar lagi. Tidak ada salahnya kan kita mengingat momen-momen Piala Dunia yang tidak akan terlupakan sepanjang sejarah. Momen ini jelas akan selalu diingat oleh banyak masyarakat dari yang muda hingga tua.
Kamu mungkin tahu beberapa momen ini. Sebagian kamu hanya mengetahui ceritanya saja tanpa tahu bagaimanan momen itu berlangsung.
Untuk itu, coba cek tujuh momen piala dunia yang akan selalu diingat oleh banyak orang.
1. Miracle of Bern, saat tim underdog Jerman Barat kalahkan tim unggulan saat itu Hungaria 3-2.
Final Piala Dunia 1954 merupakan pertandingan final kelima dalam pertandingan FIFA World Cup, yang berlangsung di Wankdorf Stadium, Berne, Switzerland. Pertandingan ini mempertemukan tim underdog Jerman Barat yang berujung kemenangan usai kalahkan tim unggulan saat itu, Hungaria, dengan skor 3-2.
Alasan disebut The Miracle of Berne, karena saat itu di Jerman terdapat sebuah film yang terkenal dengan judul yang sama.
Di pertandingan ini, sebenarnya tim Hungaria sempat memimpin pertandingan di babak pertama dengan skor 2-0. Namun, pemain Jerman nampaknya tidak menyerah.
Dua pemain Jerman Max Morlock (10') and Helmut Rahn (18'), masing-masing mencetak skor penyama kedudukan. Kedudukan imbang ini bertahan hingga jeda babak pertama.
Di babak kedua, ketegangan terjadi, tim Hungaria nampaknya tidak bisa memaksimalkan peluang yang ada. Hingga akhirnya Jerman unggul 3-2. Gol ketiga Jerman ini dicetak oleh striker Jerman Helmut Rahn yang punya julukan "The Boss".
Gol itu merupakan tendangan spekulatif dari jarak 20 yards dan masuk ke pojok kiri bawah gawang tim Hungaria.
Sebenarnya dua menit sebelum pertandingan berakhir, pemain Hungaria Puskás sempat menyamakan kedudukan. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena dianggap off side.
Pertandingan ini akhirnya berakhir dengan kekalahan Hungaria dan menjadi satu penyesalan terbesar dalam sejarah sepak bola.
2. Momen kebanggaan Inggris, saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1966 dan terakhir kalinya sebagai juara!
Dikutip dari the Guardian, fans berat tim The Three Lions pasti tahu cerita ini. Piala Dunia 1966 seakan sebuah cerita mitologi dari Inggris yang menjadi capaian tertinggi tim The Three Lions tersebut.
Hal ini karena usai menjadi pemenang Piala Dunia 1966 ini, Inggris tidak lagi pernah merasakan kemenangan menjadi juara Piala Dunia.
Selain itu, di Piala Dunia kali ini, untuk pertama kalinya siaran piala dunia ditampilkan dengan berwarna. Tidak hanya itu, di Piala Dunia tahun tersebut juga untuk pertama kalinya diperkenalkan adanya maskot dalam dunia sepak bola.
Kemenangan ini tidak terlepas dari Inggris yang bermain di publik sendiri alias menjadi tuan rumah Piala Dunia. Mungkin Piala Dunia tahun depan Inggris bisa jadi pemenang nih!
3. Momen yang tidak terkenal di dalam pertandingan besar yang akan diingat di Piala Dunia 1982.
Dikutip dari Goal.com, pendukung Prancis mungkin masih merasa dihantui tragedi tahun 1982, saat bersua dengan Jerman Barat. Apa yang dilakukan kiper Jerman Barat Toni Schumacher terhadap Patrick Battiston di semifinal Piala Dunia di Espana, Spanyol, waktu itu tidak akan pernah terlupakan atau dimaafkan di Prancis.
Pertandingan saat itu berlangsung masih seri 1-1, saat Michel Platini memberikan umpan lambung ke tengah, dan mengantar Battiston menuju gawang Schumacher. Battiston sudah maju lebih dulu. Dia lalu menembakkan bola ke gawang.
Namun yang terjadi malah menjadi sebuah drama horor. kiper Jerman Schumacher terus maju dari gawangnya dan mengangkat pinggulnya untuk melompat menabrak Battiston.
Akhirnya, pemain Prancis itu terjatuh dan pingsan. Battiston kehilangan tiga giginya dan dia ditandu dengan penjepit leher; Platini memegang tangannya saat dia pergi.
Battiston tidak hanya kehilangan giginya, tapi dia juga alami tulang rusuk retak, tulang belakang yang rusak. Setengah jam tak sadarkan diri dan mengalami koma beberapa kali. Cedera mungkin terlihat seperti usai mengalami kecelakaan mobil.
Tidak ada penalti, tidak ada kartu merah, tidak ada apa-apa. Wasit memutuskan hal itu sebagai tendangan gawang. Pertandingan ini berakhir adu penalti, setelah skor imbang 3-3.
Schumacher melakukan penyelamatan bagus dua kali yang membuat Jerman Barat menang dan membuat Prancis tambah sedih.
4. Kamu pasti tahu Hand of God Maradona saat Piala Dunia 1986?
Perempat Final Piala Dunia Argentina melawan Inggris di Meksiko pada tahun 1986, menjadi satu permainan paling terkenal dalam sejarah sepak bola berkat satu orang. Hal ini karena Diego Maradona yang terkenal dengan julukan Hand Of God atau tangan tuhan.
Julukan ini disematkan kepada legenda sepakbola Argentina itu karena gol yang dia ciptakan dengan tangannya. Alih-alih menyundul bola, ternyata Maradona mencetak gol dengan tangan.
Gol itu menjadi gol kedua Maradona dan menjadi gol paling cemerlang, atau mungkin lebih baik daripada permainannya sepanjang karier Maradona. Secara otomatis, hal itu juga memantik sebuah kontroversi banyak pihak.
Usai pertandingan tersebut, perjalanan sepak bola Argentina dalam Piala Dunia waktu itu mulus hingga menjadi pemenang. Sebagai kapten kesebelasan, Maradona berhak mengangkat piala kebanggaan dunia pesepak bola itu di hadapan publik.
5. Pembunuhan Escobar karena cetak gol bunuh diri jadi tragedi mengenaskan bagi Timnas Kolombia.
Mungkin ini menjadi insiden yang paling mengejutkan dalam pagelaran Piala Dunia di tahun 1994. Andres Escobar, bek asal Kolombia dibunuh usai mencetak gol bunuh diri, yang membuat tim Kolombia harus kembali pulang usai gagal melewati fase grup Piala Dunia 1994.
Escobar ditembak dan dibunuh di Medellin setelah kembali dari pertandingan Piala Dunia. Dia mencetak gol bunuh diri saat melawan tim tuan rumah Amerika Serikat saat turnamen berlangsung.
Karena hal inilah Kolombia harus keluar dari turnamen di babak penyisihan grup. Usut punya usut, Pembunuhan tersebut terkait dengan narkoba dan perjudian oleh beberapa orang.
Escobar seharusnya berusia 50 tahun sekarang. Padahal dia telah merencanakan pernikahan, memiliki anak dan pindah ke AC Milan yang akan mengonfirmasi statusnya sebagai satu bek terbaik di dunia.
Dia pasti juga akan menikmati munculnya generasi baru sepakbola Kolombia yang indah di Piala Dunia ini, dikutip dari Telegraph.co.uk.
6. Kamu pasti masih ingat kisah Zidane dengan Materazzi ini!
Mengutip dari Espnfc.com, ini adalah kontroversi Piala Dunia Sepak Bola terbesar yang pernah ada. Saat itu, pertandingan memasuki 19 menit terakhir sebelum perpanjangan waktu di Final Piala Dunia 2006.
Zinedine Zidane, satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, membuat seluruh dunia kaget. Dalam satu gerakan mendadak, kepala striker asal Prancis itu menyundul dada Pemain Italia Marco Materazzi, karena diduga melemparkan kata-kata kasar kepadanya.
Sungguh menakjubkan saat itu. Hanya sedikit pemain di lapangan yang melihat saat hal itu terjadi. Karena saat itu, pertandingan sedang berlangsung di sisi lain lapangan.
Tapi tetap saja pemain Prancis itu mendapat kartu merah untuk tindakannya dan dia harus menerima bahwa dia harus pergi keluar lapangan.
Insiden ini menandai berakhirnya karir internasional legenda Perancis, yang sebelumnya sudah direncanakan akan berakhir setelah pertandingan final tersebut.
Bagi Zidane, kata-kata yang diucapkan oleh Matwrazzi terlalu menyakitkan dan Materazzi terus mengulanginya sehingga membuatnya kehilangan pikiran. Pada saat itulah, Zidane berbalik arah, mencondongkan tubuh ke depan dan menanduk dada si pemain Italia itu.
Itulah penampilan terakhir Zidane yang bermain untuk tim nasionalnya. Setelah itu ia berjalan melewati trofi Piala Dunia emas saat ia menuju terowongan. Ini pastilah bagian paling menyedihkan bagi sang bintang.
Di sisi lain, mantan bek Italia Marco Materazzi telah mengatakan kepada L'Equipe, apa yang terjadi sebelum dia ditanduk oleh Zinedine Zidane pada final Piala Dunia 2006 di Berlin.
Materazzi mengatakan bahwa dia telah diprovokasi sebelum menghadapi Zidane, dan menjelaskan bahwa dia telah memberikan komentar tentang saudara perempuan bintang Prancis tersebut. Pengakuan ini, bertolak belakang dengan laporan yang menyebutkan bahwa Materazzi menyinggung ibu Zidane.
Dia mengakui bahwa dia telah menggunakan "kata-kata bodoh," namun menambahkan: "Mereka tidak pantas memprovokasi reaksi semacam itu."
"Jika Anda pergi ke lapangan sepak bola di pinggiran kota Roma, Naples, Turin, Milan atau Paris, Anda akan menyadari bahwa apa yang saya katakan cukup lembut dibandingkan dengan apa yang Anda dengar di sana.
"Yang paling mengganggu saya adalah beberapa pendukung atau wartawan mengatakan bahwa saya menghina ibunya, saya tidak akan pernah membiarkan diri saya menyinggung perasaan tentang ibunya, karena saya juga telah lama ibu saya ."
Insiden terkenal itu akhirnya berakhir dengan adu penalti. Italia memenangkan pertandingan dengan skor 5-4 dalam adu penalti, usai kedua tim hanya mampu bermain seri 1-1 dalam waktu 90 menit.
7. Ini satu momen memalukan bagi Brazil usai kalah telak oleh Jerman!
Tidak ada insiden dalam pertandingan ini, tapi mungkin ini adalah pertandingan yang paling memalukan dan akan menjadi pertandingan yang paling diingat oleh Brazil. Kejadian ini terjadi saat Semi Final Piala Dunia 2014 yang berlangsung di publik sendiri, di Belo Horizonte, Brazil.
Tim asuhan Joachim Low tampil digdaya, terutama Miroslav Klose yang memecahkan rekor Final Piala Dunia dengan mencetak skor paling banyak dalam sejarah!
Saat itu, Jerman membuat malu tim Brazil dengan skor 7-1. Yup, kamu gak salah dengar kok! Bahkan Jerman sudah mencetak skor 5-0 di akhir babak pertama. Hampir saja Mesut Ozil mencetak skor ke delapan, kalau saja tendangannya tidak meleset ke sisi gawang kiper lawas Brazil Julio Cesar.
Gol hiburan Brazil, dicetak oleh Oscar di penghujung waktu pertandingan. Dengan skor ini, mungkin menjadi sejarah paling memalukan yang pernah dirasakan oleh tim samba.