Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkan

Perpecahan menghilangkan segalanya

Penggemar sepak bola Eropa pasti sudah akrab dengan nama besar seperti Luka Modric, Miralem Pjanic, Jan Oblak, Luka Jovic, ataupun Sergej Milinkovic-Savic sebagai beberapa nama besar yang menghiasi liga top Eropa. Namun, disadari atau tidak, mereka dulunya memiliki kewarganegaraan yang sama, yakni Yugoslavia.

Yugoslavia memang sudah tidak ada lagi di peta karena mereka telah terpecah menjadi 7 negara baru. Sebagai negara yang dulunya besar, tentu mereka punya pencapaian besar dan sejarah yang besar, terutama dalam sepak bola. Namun, kebesaran tersebut harus terhenti ketika Euro 2000 di Belanda-Belgia menjadi momen terakhir mereka berada di turnamen besar. Lantas, bagaimana kisahnya? Berikut kami sajikan kisahnya, check this out! 

1. Raja Tanpa Mahkota Eropa

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkanthesefootballtimes.co

Euro Belgia-Belanda 2000 menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Eropa. Selain gol David Trezeguet di final kontra Italia dengan sistem golden goal terakhir, pada turnamen ini pula sang raksasa Balkan, Yugoslavia, melakukan perpisahan di turnamen antarnegara terbesar Benua Eropa.

Dalam sepak bola, prestasi Yugoslavia memang tidak dapat diragukan. Yugoslavia pernah 2 kali menjadi semifinalis di dua edisi Piala Dunia, yakni pada 1930 dan 1962 dan di Euro 2 kali pula mereka pernah menapaki laga final pada gelaran Euro 1960 dan 1968. Namun, sayangnya di dua kesempatan tersebut mereka belum pernah sama sekali memenangkannya.

Layaknya Belanda di Piala Dunia, Yugoslavia selalu tampil perkasa dan merajai setiap turnamen yang mereka ikuti. Walaupun tidak pernah menjuarai kompetisi apa pun di level senior, prestasi ini membuat sang raksasa Balkan ini sangat disegani dan layak diberi julukan sebagai raja tanpa mahkota.

2. Perang dan Perpecahan

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkaneuractiv.com

Berakhirnya kiprah Yugoslavia di sepak bola dunia tidak terlepas dari permasalahan negara yang terjadi tahun 1990. Di tahun tersebut, Yugoslavia mengalami perang saudara akibat adanya konflik antaretnis dan juga krisis di berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi dan politik.

Kejadian tersebut berakibat pada meletusnya perang Yugoslavia tahun 1990 yang tentu saja berimbas besar pada persatuan negara. Puncaknya pada tahun 1992. Berbagai wilayah di Yugoslavia mulai memerdekakan diri dan membentuk negara masing-masing. Hingga kini 7 negara telah berdiri masing-masing setelah runtuhnya Yugoslavia.

Slovenia, Kroasia, Makedonia Utara, Serbia, Montenegro, Kosovo, dan Bosnia-Herzegovina kini telah muncul sebagai sebuah negara dengan kekuatan baru di kompetisi sepak bola. Bahkan, prestasi Kroasia telah berhasil melampaui raihan yang didapat oleh Yugoslavia selama ini. Dengan menjadi juara 3 di Piala Dunia 1998 dan menjadi runner-up di Piala Dunia 2018 lalu.

3. Jalan Sulit Menuju Perempat Final

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkanfootballrepublik.com

Di Euro Belgia-Belanda 2000, kiprah tim berjuluk Plavi ini sebetulnya tidak terlalu bagus. Tergabung  bersama Spanyol, Slovenia, dan Norwegia di grup C, skuad asuhan Vujadin Boskov ini cukup sulit untuk lolos ke babak selanjutnya.

Bila dilihat dari posisi klasemen akhir grup C, Yugoslavia dan Norwegia sebetulnya memiliki poin dan defisit gol yang sama. Namun, Yugoslavia berhak lolos dengan status runner-up grup setelah hasil head to head keduanya dimenangkan Yugoslavia dengan skor 1-0.

Baca Juga: 5 Bintang Kroasia Ini Pernah Bela Bayern Munchen

4. Akhir Perjalanan Yugoslavia di Euro

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkancontra-ataque.it

Masuk ke quarter final, Yugoslavia telah ditunggu oleh tuan rumah, Belanda, yang berstatus sebagai juara grup D. Dalam pertandingan ini, Yugoslavia harus kalah telak dengan skor 6-1 dari skuad De Oranje.

Tepat pada 25 Juni 2000, laga yang berlangsung di Feyenoord Stadion ini menjadi akhir dari cerita panjang Yugoslavia di kompetisi resmi FIFA. Hasil yang didapatkan oleh Yugoslavia di pertandingan terakhirnya bukanlah hadiah terbaik bagi perpisahan mereka. Namun, Euro 2000 cukup meninggalkan cerita dan jejak terakhir bagi striker andalan mereka, Savo Milosevic, yang berhasil menyandang gelar top skor dengan raihan 6 gol bersama Patrick Kluivert dari Belanda.

5. Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2002

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkanuefa.com

Sebetulnya, di kualifikasi Piala Dunia 2002, Yugoslavia masih berpartipasi dalam sepak bola. Namun, mereka gagal lolos karena hanya bisa finish di peringkat 3 di bawah Rusia dan Slovenia. Andai saja Yugoslavia bisa lolos dari babak kualifikasi, Piala Dunia 2002 akan menjadi kompetisi resmi FIFA yang terakhir bagi mereka.

Di kualifikasi Euro 2004 yang juga gagal mereka tembus, Yugoslavia resmi mengganti nama mereka untuk seluruh kompetisi olahraga dengan nama Serbia-Montenegro. Nama Serbia-Montenegro ini pun juga digunakan di gelaran Olimpiade Athena 2004.

6. Jika Sang Raksasa Balkan Bereuni

Turnamen Perpisahan Yugoslavia, Sang Raksasa dari Balkangoal.com/GettyImages

Salah satu hal yang banyak dibayangkan oleh penikmat sepak bola Eropa adalah jika negara-negara pecahan Yugoslavia ini bereuni dan membentuk suatu skuad sepak bola. Mungkin skuad ini akan diisi oleh nama-nama besar, seperti Luka Modric, Jan Oblak, Luka Jovic, Miralem Pjanic, Edin Dzeko, Aleksandr Kolarov, hingga Sergej Milinkovic-Savic.

Mungkin akan ada lebih banyak lagi nama-nama beken di dalamnya. Satu hal yang akan mungkin terwujud adalah jika 7 negara ini bersatu, Yugoslavia tidak akan menjadi sang raja tanpa mahkota lagi.

Namun, rasanya hal tersebut akan sulit dilakukan dan Euro 2000 akan diingat sebagai kompetisi terakhir yang diikuti raksasa Balkan di Eropa sebelum nama mereka benar-benar hilang dari peta.

 

Itulah kisah mengenai Yugoslavia dan perpisahan mereka dalam kompetisi sepak bola Eropa. Jika Yugoslavia kembali disatukan, menurutmu akankah mereka bisa merajai sepak bola?

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Montenegro, Negara Pecahan Yugoslavia yang Memesona

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya